Kemarahan Mertua Jenderal TNI Andika Parodi Lagu Indonesia Raya Dilakukan WNI
Sampai mertua Kasad Jenderal Andika Perkasa, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono ikut geram.
Belum lama ini media sosial dihebohkan dengan parodi lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Berdasarkan investigasi kepolisian Malaysia, video itu dibuat oleh warga negara Indonesia (WNI).
Interogasi dilakukan terhadap TKI berusia 40 tahun yang ditangkap di Sabah, Senin (28/12). Tentu saja hal itu membuat kecewa dan menuai kecaman dari masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto menyapa prajurit TNI? "Ketika berjumpa dengan Prajurit, maupun keluarga besarnya saya selalu berusaha menyapa terlebih dahulu seperti apa yang dipesankan oleh kedua orang tua saya dahulu," tulisnya dalam caption.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa prestasi Kartini Hermanus di TNI? Ia memegang predikat sebagai jenderal wanita pertama di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, sebuah prestasi yang mengilhami banyak wanita di tanah air.
Sampai mertua Kasad Jenderal Andika Perkasa, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono ikut marah. Berikut ulasannya.
Parodi Lirik Lagu Kebangsaan
Hingga saat ini pihak Malaysia belum merinci detail WNI yang diduga pelaku penyebaran dan yang mengedit video itu. Informasi berdasar hasil interogasi terhadap TKI berusia 40 tahun yang ditangkap di Sabah, Senin (28/12). Seperti dikutip dari laman YouTube Bernama TV, Kamis (31/12).
"Perbuatan yang mengaibkan sebuah negara itu adalah sebuah kesalahan yang sangat berat," ujar Tan Sri Abdul Hamid Bador, Kepala Polisi Negara Malaysia lewat pernyataannya di Bernama TV.
"Insya Allah apabila tertangkap nanti, kita akan dakwa dia di mahkamah untuk menerima hukuman seberat-beratnya," imbuhnya.
Lirik Penuh Provokatif
Melalui video parodi lagu Indonesia Raya tersebut, pelaku melakukan perubahan dalam bentuk lirik. Setiap katanya mengandung unsur provokatif.
Tak berhenti di situ, pelaku juga mengubah lambang negara Burung Garuda menjadi ayam. Disertai suara latar belakang ayam berkokok.
Dalam rekaman video juga nampak kalimat 'Bhinneka Tunggal Ika' yang ditulis secara terbalik.
Banyak warganet Indonesia yang mengecam tindakan tersebut. Melalui kolom komentar, berbagai pihak menyarankan agar video berisi pesan provokatif parodi lagu Indonesia Raya itu di-report.
Masyarakat Tidak Terprovokasi
Sebelumnya diketahui, KBRI Kuala Lumpur mengapresiasi masyarakat yang tidak terprovokasi. Dengan tetap bersikap tenang dan berpikir jernih dalam menyikapi. Ditambah lagi bahwa investigasi sudah dilakukan pihak berwajib.
"Masyarakat Indonesia di Malaysia alhamdulillah tenang dan mampu menahan diri terhadap masalah ini," ujar Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya (Korfungsosbud) di KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar, kepada Liputan6.com, Selasa 29 Desember 2020.
Kemarahan Mertua Jenderal TNI Andika
Instagram @am.hendropriyono ©2021 Merdeka.com
Hendropriyono mengunggah potretnya berdampingan dengan Sang Saka Merah-Putih. Disertai ekspresi gaharnya. Menurutnya, pelaku merupakan pengkhianat yang membuat Indonesia jelek di mata dunia.
"Parodi terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya ternyata seorang WNI yang ada di Sabah. Memang yang kerap bikin kita jelek di mata dunia adalah pengkhianat, yang menjelek-jelekkan bangsanya sendiri," tulis Hendropriyono dalam keterangan foto.
Pelaku Tidak Tahu Malu
Selain itu, ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kepala Kepolisian Kerajaan Malaysia Abdul Hamid Bador, yang telah bertindak cepat bersama Polri untuk menangani kasus.
"Mereka adalah orang yang mabuk oleh mimpinya, sehingga tidak tahu malu. Moral yang dijunjung bukan lagi moral Pancasila dan agama yang dijunjung bukan lagi agama Allah. Terima kasih kepada IGP Malaysia Tan Sri Abd Hamid Bador yang yakin, bahwa Bareskrim Polri telah mengambil tindakan drastis," ungkap Hendropriyono.
Tindak Tegas untuk Para Pelaku
Hendro sampai menyebut pelaku pengkhianat negara yang berusaha menebar kebencian.
"Alat-alat negara Indonesia akan menegakkan hukum, dengan menyeret pengkhianat tersebut sekaligus para penebar kebencian yang melahirkan orang seperti ini ke pengadilan," tutupnya.
Menyelidiki Ujaran Provokatif
Mengingat kedekatan hubungan antar dua negara, KBRI Malaysia meminta masyarakat untuk berpikir jernih dan melihat kepentingan bilateral. Saat ini, ada sekitar 3,5 juta WNI yang berada di Malaysia. Yoshi Iskandar mengakui jumlah WNI di Malaysia sangatlah banyak.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, investigasi pelecehan lagu Indonesia Raya itu dilakukan kepolisian Malaysia sejak Sabtu 26 Desember 2020.
Pihak Kemlu pun mengingatkan supaya tidak ada aksi provokatif dari pihak netizen Indonesia. Pasalnya, Kemlu juga telah mendeteksi adanya oknum dari sisi YouTuber Indonesia yang menyinggung negara lain.
"Ada baiknya juga didalami unggahan-unggahan konten media sosial, termasuk YouTube di Indonesia yang offensive terhadap negara lain, termasuk ke Malaysia," papar Faiza.