Kenang Kecelakaan Helikopter MI-17, Praka Andi Sebut 'Antara Hidup dan Mati'
Terjadi kecelakaan jatuh dan meledaknya helikopter MI-17 milik TNI AD dengan nomor registrasi HA 5141.
Tanah Air sempat dirundung duka saat para prajurit TNI tumpuan bangsa, harus kembali pada Yang Maha Kuasa pada Sabtu (6/6) siang lalu.
Terjadi kecelakaan helikopter MI-17 milik TNI AD dengan nomor registrasi HA 5141. Memakan sembilan korban, lima di antaranya meninggal dunia. Praka Andi menceritakan kekalutan pada peristiwa yang membuatnya memendam penyesalan mendalam.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang menjadikan TNI sebagai kekuatan militer terkuat di Asia Tenggara? Indonesia masih menjadi negara terkuat di Asia Tenggara Selanjutnya: Vietnam, Thailand, Singapura, Filipina, Myanmar dan Malaysia. Indonesia masih menjadi macan Asia Tenggara.
-
Siapa yang memimpin TNI saat menghadapi Agresi Militer Belanda? Kala itu kekuatan TNI sangat terbatas dalam menghadapi Agresi Militer Belanda. Rakyat Indonesia akhirnya turun tangan membantu TNI hingga munculah Perang Rakyat Semesta dimana segenap kekuatan TNI dan masyarakat serta sumber daya nasional dikerahkan untuk menghadapi agresi tersebut.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Bagaimana TNI AU beradaptasi dengan perkembangan teknologi di bidang militer? "Angkatan udara menjadi angkatan udara yang adaptif mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan situasi nasional, regional, maupun global," kata Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (22/4/2024).
Praka Andi begitu terngiang momen keluar dari pesawat, berusaha menarik rekannya, merasakan antara hidup dan mati. Berikut ulasannya.
Pesawat Dirasa Tanpa Kendala
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
Helikopter MI-17 milik TNI AD tengah dipergunakan dalam misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Jawa Tengah. Tak nampak kendala, maupun tanda-tanda pesawat mengalami kerusakan sama sekali.
Dilansir dari channel YouTube TNI AD, seorang Tamtama Mekanik Muda Heli Serbu II Flite Heli B Pusdikpenerbad Puspenerbad, Praka Andi Kurniawan menceritakan peristiwa kelam yang dialaminya bersama para kru.
"Kalau waktu take off itu seperti tidak ada kendala. Dari landing terakhir, sampai take off, terus crash itu hanya hitungan detik. Posisi itu hanya hitungan detik, jadi saya di dalamnya itu seperti antara hidup dan mati," kata Praka Andi.
Gelap Tak Mampu Melihat Apa-apa
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
Seusai kecelakaan mendadak, Praka Andi hanya melihat kepulan asap di dalam badan pesawat. Tak terlihat apa-apa, hanya gelap. Dia mengaku masih merasakan keberadaan rekannya, Praka Rofiq.
"Dalam pesawat itu saya cuma berdua sama Praka Rofiq. Itu di dalam tidak melihat apa-apa, cuman asap putih, gelap. Artinya bukan gelap malam, tapi gelap asap," imbuhnya.
Pesawat Meledak Setelah Keluar
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
Pesawat akhirnya jatuh, Praka Andi berusaha menyelamatkan diri. Dia keluar melalui pintu belakang dan sesaat kemudian pesawat meledak. Beruntunglah luka ringan yang dialaminya.
"Saya keluar dari pintu belakang. Saya orang terakhir yang keluar dari pesawat. Setelah saya keluar pesawat itu meledak," ungkap Praka Andi.
Firasat Keluarga
Istri dan anak-anak Andi begitu gusar beberapa hari sebelumnya. Fika Afna Kurniawan, sang istri mengungkapkan bahwa anak terakhirnya mengalami rewel hebat dan susah tidur. Dua hari berikutnya, Fika juga mengalami hal aneh dan merasa akan ada hal buruk terjadi.
Sempat melakukan video call dengan Praka Andi. Tak disangka 30 menit berselang, ada tetangga yang mengabarkan ada kecelakaan pesawat yang ditumpangi Praka Rofiq.
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
"Seminggu sebelum kejadian ini, anak yang kecil lagi sudah rewel banget. Nggak bisa tidur, nangis terus. Habis itu saya, sudah dua hari dua malam nggak bisa tidur. Ini kenapa pah, ada apa?," ujar sang istri.
"Suami saya terus jawab, 'Nggak apa-apa, bobok tinggal bobok aja, nggak usah dipikir yang aneh-aneh', kayak gitu. Terus paginya itu pamitan sama anak yang pertama, 'Papah nanti pulang ya, hati-hati pah'. Padahal setiap hari nggak pernah ngomong gitu," imbuhnya.
Isu Ada Prajurit Melompat dari Pesawat
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
Sempat ada kabar yang beredar bahwa terdapat prajurit TNI yang mencoba menyelamatkan diri dengan melompat. Hal ini ditepis oleh Praka Andi, dia baru bisa keluar dari badan pesawat setelah posisi sampai di darat. Dia juga berusaha menarik rekan dan kaptennya menghindari ledakan susulan.
"Kalau dibilang meloncat itu tidak benar. Jadi saya yang mengalami di situ, saya tahu persis kru-kru yang masih di samping pesawat dan di dalam pesawat. Karena ya itu tadi, saya yang keluar terakhir dari pesawat," ujar Andi.
"Artinya setelah saya keluar, pesawat meledak, baru saya lari ke kiri untuk menarik Letnan Vira sama almarhum Kapten Fredi," tambahnya.
Penyesalan Mendalam Tak Sanggup Selamatkan Rekan
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
Begitu terngiang dengan rasa penyesalan yang mendalam dialami oleh Praka Andi. Sang mekanik muda tersebut begitu haru mengenang peristiwa kecelakaan Helikopter MI-17. Merasa masih muda dan bugar, tapi tak sanggup menyelamatkan kapten yang berada di depannya.
"Itu spontanitas antara saya dan teman-teman yang satu perjuangan, artinya dalam satu kru di dalam pesawat. Setiap hari ketemu, kita terbang bareng, seperti itu. Jadi ya, rasanya kalau dibilang menyesal pasti saya sangat menyesal. Karena saya tidak bisa menyelamatkan kapten saya yang secara apa namanya, saya yang masih segar, masih sehat, masih bisa lari-lari tidak bisa menyelamatkan kapten saya yang ada di depan," ungkapnya.
Kondisi Terkini Para Korban Selamat
Instagram galeri.prajurit.tni ©2020 Merdeka.com
Lettu Cpn Vira Yudha berpulang pada pangkuan Sang Pencipta setelah menjalani masa perawatan medis selama 7 hari di RS Kariadi, Semarang. Dinyatakan meninggal pada Sabtu (13/6) pukul 20.10 WIB. Sedangkan ketiga prajurit yang lain masih dalam perawatan intensif.
"Informasinya saya mendengar kru yang lain itu, Praka Supriyanto kemarin dibawa ke RSPAD. Terus Letnan Vira masih di ICU, Praka Rofiq sama Praka Nanang sudah bisa diajak ngomong, tapi masih di RST untuk sementara saat ini," tutup Praka Andi.
Reaksi Netizen
Kesedihan mendalam begitu dirasakan oleh para keluarga korban. Masyarakat kembali diselimuti duka saat melihat viralnya video pelukan terakhir putri dari Kapten I Kadek Udi Sudiarsa. Banjiran doa memenuhi kolom komentar unggahan di channel YouTube TNI AD.
"Ya allah smoga tdk ad kejadian sperti ini lgi..lindungi kluarga besar TNI POLRI..smoga di setiap tugas mereka selalu mndapat perlindungan mu ya allah..amin..," tulis Dewi Lesstari.
"Semoga kejadian ini tidak terulangi lagi,dan semoga kita tetap dalam lindungan," tulis Nur jaman.
"Semoga yang masih sakit diberikan kesembuhan oleh Allah SWT dan yang meninggal tempatkanlah di surga-Nya Allah ammiin," tulis ads_kltn22.
"Saya cumn bisa mendoakan yang terbaik buat para korban jatuh helikopter di kawasan lapang industri kendal semoga lekas sembuh, buat lettu cpn vira semoga amal ibadah diterima disisi allah, keluarga yang ditinggal kan diberi ketabahan," tulis Raka Hirasnamukti.
"Bravo TNI. Tumpah darahmu untuk tanah air sangatlah besar," tulis Wisnu Eko Trilaksono.
Video Kesaksian Praka Andi: Antara Hidup dan Mati
Berikut video kesaksian Praka Andi dalam peristiwa kecelakaan Helikopter MI-17, milik TNI AD dengan nomor registrasi HA 5141.