Kini Jadi Menteri, AHY Curhat Pernah Dikucilkan & Diledek Hanya Tentara Pangkat Mayor TNI
Menteri ATR/BPN ungkap dirinya pernah diejek dan diremehkan saat memutuskan pensiun dini dari militer dan masuk ke politik.
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dalam ujian gelar doktor di Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
AHY menyelesaikan pendidikan doktornya selama 3,5 tahun, pada prodi Pengembangan Sumber Daya Manusia. Setelah dinyatakan lulus, AHY pun sempat memberikan sedikit sambutannya di hadapan pimpinan sidang dan tamu undangan.
- Segudang Prestasi Mayor Ade Kurniawan Penerjun Bawa Bendera AD di HUT ke-79 TNI
- Kini Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN, Intip Potret Lawas AHY saat Masih Jadi TNI, Tampil Gagah
- Bintang 2 TNI Peraih Adhi Makayasa Tinggalkan Jabatan Komandan Polisi Militer, ini Sosok Penggantinya
- Buntut Kantor Polrestabes Medan Digeruduk Puluhan TNI, Mayor Dedi Hasibuan Diperiksa
Dengan suara bergetar, AHY mengungkap jika gelar doktor yang baru saja ia raih itu merupakan wasiat terakhir dan keinginan dari mendiang ibunya, yakni Ani Yudhoyono.
"Ini bukan hanya sebuah pencapaian akademik tapi bagi saya juga lebih personal. Karena ini merupakan wasiat terakhir almarhumah ibu Ani Yudhoyono. Beliau sebelum berpulang sangat berharap (AHY meraih gelar doktor)," kata AHY.
Lebih lanjut, AHY mengungkap jika dulunya ia sering diejek karena memutuskan terjun ke politik dan keluar dari militer dengan pangkat terakhir sebagai Mayor.
"Saya yang tidak bisa menuntaskan karir dan pangkat di militer waktu itu sering diledek, dikecilkan 'ah Mayor'..(katanya) 'hanya Mayor'..(atau) 'tentara baru kemarin' dan lain sebagainya. Tapi saya teguh dalam keputusan yang saya ambil, sebuah panggilan," ungkap AHY.
Meski begitu, AHY mengaku tidak pernah terpengaruh dan tetap teguh dengan keputusan besarnya pada saat itu. Lebih lanjut, mendiang ibunya dikatakan punya andil besar pada saat ia memilih jalan lain dan masuk ke politik.
"Tapi tentu sebagai orang tua ibu Ani ingin putra-putranya termasuk mas Ibas punya sesuatu yang bisa juga menjadi bukan hanya substitusi bukan hanya pangkat formal tapi lebih dari itu," ungkap AHY.
"Tentu punya sesuatu yang bisa diberikan kepada masyarkat luas dalam pengabdian dan perjuangan di wilayah politik dan kini di pemerintahan," pungkasnya.
Diketahui, dalam sidang terbuka itu AHY menyampaikan disertasinya yang berjudul 'Transformational Leadership and Human Resources Orchestration towards Indonesia Emas 2045', di hadapan pimpinan sidang, para penyanggah, tamu kehormatan, undangan akademik, serta undangan lainnya.
Karir AHY di Militer
Sebagai informasi, AHY merupakan mantan prajurit TNI AD yang pensiun dini dengan pangkat terakhir sebagai Mayor. AHY menjadi lulusan terbaik dari Akademi Militer (Akmil) tahun 2000 dan meraih penghargaan Adhi Makayasa.
Namun setelah 16 tahun berkarir di militer, AHY memutuskan pensiun dan memilih terjun ke dunia politik. Dia kemudian memulai karirnya di politik dengan ikut serta dalam kontestasi Pilkada DKI pada 2017, namun kalah.
Pada tanggal 15 Maret 2020, AHY terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres ke-V Partai Demokrat.
Pada 21 Februari 2024, putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang merangkap Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Dia ditunjuk menggantikan eks Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang menduduki jabatan baru sebagai Menko Polhukam.