Kisah Dimas Dwi Putra, Mahasiswa Difabel jadi Lulusan Terbaik dan Tercepat di Kampusnya, Tangis Sang Ibu Pecah
Berikut kisah mahasiswa difabel yang menjadi lulusan terbaik dan tercepat di kampusnya.
Kisah Dimas Dwi Putra, Mahasiswa Difabel jadi Lulusan Terbaik dan Tercepat di Kampusnya, Tangis Sang Ibu Pecah
Siapa pun berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
Tidak terkecuali penyandang disabilitas. Dimas Dwi Putra berhasil membuktikannya. Bahkan, Ia berhasil menjadi lulusan terbaik dan tercepat di kampusnya.
Lantas bagaimana kisah mahasiswa difabel yang menjadi lulusan terbaik dan tercepat di kampusnya? Melansir dari akun Instagram uinjambi.ac.id, Jumat (26/7), simak ulasan informasinya berikut ini.
Tidak seperti mahasiswa lainnya, pemuda ini merupakan penyandang disabilitas. Meski difabel, namun semangat pemuda ini untuk mengejar mimpinya sungguh patut di contoh.
Pemuda bernama Dimas Dwi Putra ini berhasil meraih Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) pada Program Studi Sejarah Peradaban Islam di Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi.
Bukan hanya itu saja, Dimas juga keluar sebagai salah satu lulusan terbaik dan tercepat dari program studinya.
Tak heran, momen penuh kebanggaan sekaligus keharuan tercipta saat Dimas di wisuda. Wisuda istimewa ini digelar di Auditorium Prof. Chatib Quzwain pada Kamis (18/7).
Sang Ibu yang turut hadir dalam acara wisuda Dimas mengaku terharu dan senang.
Ia juga tidak menyangka bahwa Dimas bisa berada di titik saat ini.
"Saya terima kasih sama UIN Jambi sudah (mewisudakan) Dimas," ujar Ibu Dimas menahan tangis bahagia.
"Saya tidak bisa menahan air mata. Saya tidak menyangka Dimas bisa sampai detik ini," sambungnya.
- UMS Pecat Dosen Pembimbing Skripsi yang Lecehkan Mahasiswi
- Buntut Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Menhub Hapus Atribut Pangkat di Seragam Kedinasan
- Terduga Pelaku Penganiayaan Mahasiswa STIP Tewas Lebih dari Satu Orang
- Divonis Lebih Ringan, Mahasiswa UI Pembunuh Adik Kelas Lolos dari Hukuman Mati
Lebih lanjut, Dimas pun mengungkap hal-hal paling berkesan selama menuntut ilmu.
"Yang berkesan itu, Dimas diperhatikan sama dosen sama Rektor sama pegawai-pegawai yang ada di Fakultas Adab dan Humaniora," ungkap Dimas.
"Tentunya yang tidak kalah berkesan lagi itu Dimas mendapatkan beasiswa S2 dari Pak Rektor," lanjutnya bahagia.
Dimas mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang Magister (Strata 2) pada Program Pascasarjana UIN STS Jambi dari Rektor UIN Jambi, Asad Isma.
Beasiswa itu diberikan sebagai bentuk apresiasi semangat belajar dan kegigihannya.
Mengingat civitas akademika menyaksikan setiap tahap yang dilalui Dimas hingga akhirnya memperoleh gelar Sarjana.
"Alhamdulillah Dimas diperhatikan oleh Pak Rektor UIN dan dikasih beasiswa oleh Pak Rektor. Saya sangat berterima kasih dengan Pak Rektor yang telah mengangat derajat Dimas," ujarnya terbata karena menahan tangisan haru.
"Sebab Dimas adalah anak difabel yang sekolahnya luar biasa dari SLB sudah bisa dia (menjadi Sarjana) mengikuti seperti temannya yang lain," lanjutnya.
Dimas pun menyampaikan pesan kepada adik-adik yang ada di seluruh Indonesia untuk jangan takut berkuliah dan berpendidikan tinggi. Khususnya untuk orang-orang penyandang disabilitas seperti dirinya.
"Untuk adik-adik jangan takut untuk berkuliah dan berpendidikan tinggi.
Karena kita semua itu sama di mata Tuhan. Yang penting kita semangat, jangan pernah putus asa,"
tutup Dimas.