Kisah Inspiratif Mahasiswa Tunanetra UGM Lulus Sarjana Hukum, Dapat Predikat Cumlaude
Farrel menulis skripsi soal hukum pajak penghasilan bagi penyandang disabilitas.
Farrel menulis skripsi soal hukum pajak penghasilan bagi penyandang disabilitas.
Kisah Inspiratif Mahasiswa Tunanetra UGM Lulus Sarjana Hukum, Dapat Predikat Cumlaude
Usai upacara wisuda yang digelar di Grha Sabha Pramana pada Kamis (24/8) lalu, ribuan mahasiswa UGM beranjak dari kursinya untuk antre berfoto di depan panggung wisuda. Sementara beberapa di antaranya berjalan menuju pintu keluar gedung.
Namun di tengah kerumunan itu, tampak Alexander Farrel Rasendriyo Haryono (22) masih duduk di kursinya dengan ditemani dua orang rekannya. Ia tengah menunggu kedua orang tuanya untuk menjemputnya.
Farrel adalah satu dari 1.609 lulusan sarjana UGM yang menjalani wisuda di Graha Sabha Pramana hari itu. Ia adalah seorang penyandang disabilitas netra.
Ia lulus tepat waktu di Fakultas Hukum UGM. Ia pun lulus dengan predikat cumlaude karena memiliki IPK 3,74.
“Senang sekali mas, bisa selesai tepat waktu. empat tahun,” kata Farrel dikutip dari Ugm.ac.id pada 24 Agustus 2023 lalu.
Farrel bercerita, ia tidak banyak mengalami kendala saat mengikuti perkuliahan. Saat ujian, ia ditempatkan pada sebuah ruangan khusus.
Melalui aplikasi khusus, ia bisa mengetahui soal-soal ujian yang ditanyakan. Selanjutnya ia mengerjakan jawabannya dengan mengetik di laptop.
Begitu pula saat mengerjakan skripsi. Ia mengaku melakukan hal yang sama, yaitu riset serta wawancara langsung dengan responden.
Terkait tugas akhirnya, Farrel menulis skripsi soal hukum pajak penghasilan bagi penyandang disabilitas.
“Kesimpulan dari skripsi itu adalah diperlukan ketentuan khusus penerapan pajak penghasilan bagi penyandang difabel. Sebab secara ekonomi mereka memiliki pengeluaran lebih besar dibandingkan non-difabel,” kata Farrel.
Selama empat tahun berkuliah di Fakultas Hukum UGM, Farrel mengaku banyak dibantu teman-temannya. Dari rumah ia memesan ojek daring untuk berangkat kampus. Saat sudah sampai di pintu gerbang, rekan kuliahnya sudah menunggu untuk mengantarnya masuk ke dalam kelas.
“Sampai kampus janjian sama teman sudah ada yang jemput. Lalu saya diantar ke kelas. Begitu juga janjian dengan dosen, selalu diantar,” kata Farrel.
Ibunda Farrel, Emil Tri Ratnasari, mengaku senang anak sulungnya berhasil menyandang gelar sarjana. Selama prosesi wisuda, ia menangis haru saat Farrel menerima ijazah.
Emil bercerita, sewaktu kecil Farrel adalah anak yang rajin belajar dan tidak suka mengeluh. Ia selalu punya tekad kuat untuk memiliki impian yang sama dengan temannya yang normal.
Usai menyandang gelar Sarjana Hukum, Farrel berencana melamar pekerjaan yang sesuai dengan profesinya di bidang hukum. Apalagi ia memiliki ketertarikan di bidang hukum pajak.
“Setelah ini saya mau lamar kerja dulu. Mungkin 2-3 tahun lagi mau daftar pendidikan S2,” pungkasnya dikutip dari Ugm.ac.id.