Fisik Tak Sempurna dan Sering Dikucilkan, Pria 26 Tahun Ini Sukses Jadi Konten Kreator untuk 25 Kafe
Berkat ketekunan Faris, dia berhasil mendapatkan banyak tawaran kerja meski dengan keterbatasan fisik.
Faris mengaku mulai menyadari kondisinya saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saat itu, dia kerap dikucilkan dan dijadikan bahan pembicaraan oleh teman sebayanya.
Fisik Tak Sempurna dan Sering Dikucilkan, Pria 26 Tahun Ini Sukses Jadi Konten Kreator untuk 25 Kafe
Fisik Tak Sempurna dan Sering Dikucilkan, Pria 26 Tahun Ini Sukses Jadi Konten Kreator untuk 25 Kafe
Meski terlahir dengan keterbatasan fisik, Muhammad Faris, seorang konten kreator asal Tulungagung justru memiliki semangat juang yang luar biasa untuk menggapai kesuksesan.
"Memang sejak lahir sudah seperti ini, bahkan dulu sempat didiagnosa tidak bisa berjalan. Tapi Alhamdulillah berkat usaha orang tua yang mengusahakan (untuk berobat) sana-sini, akhirnya baru bisa berjalan di umur 7 tahun," kata Faris seperti yang dikutip dari akun Youtube Pecah Telur, Jumat (13/10).
Faris mengaku mulai menyadari kekurangan kondisi fisiknya saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saat itu, dia kerap dikucilkan dan dijadikan bahan pembicaraan oleh teman sebayanya.
Namun Faris bersyukur, masih dipertemukan dengan teman-teman yang baik dan selalu mendukung perkembangannya, terutama saat berada di Sekolah Menengah Atas (SMA).
merdeka.com
Dari pertemanan itulah Faris mulai menemukan bakat terpendam dalam dirinya. Anak sulung dari keempat bersaudara ini mulai mengikuti berbagai perlombaan seni yang diadakan oleh universitas dan belajar secara otodidak dari pengalaman lombanya.
Selain aktif mengikuti berbagai perlombaan, Faris juga mulai hidup mandiri dengan bekerja paruh waktu (part time) di salah satu event organizer milik temannya.
Penghasilan yang dia dapatkan bekerja di event organizer mulai ditabung untuk membiayai kuliahnya sebagai mahasiswa Desain Komunikasi Visual di Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia, sebuah sekolah di bawah naungan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Setelah lulus menempuh pendidikan sarjana, Faris mulai mendapatkan proyek gambar pertamanya tahun 2020 di beberapa hotel. Sayangnya, karena terjadi Pandemi Covid-19, seluruh tawaran kerja yang diterima oleh Faris harus dibatalkan.
Meski awalnya sempat merasa kesulitan mengatur lensa kamera, kini Faris sudah terbiasa dan berhasil menjadi seorang konten kreator profesional.
Berkat ketekunan Faris, dia berhasil mendapatkan banyak tawaran kerja meski dengan keterbatasan fisik. Pengalaman mengesankan yang tak terlupakan oleh Faris yakni ketika kisah dan karyanya dimuat di beberapa media, termasuk perusahaan televisi nasional.
Sampai saat ini, Faris mengelola konten di 25 restoran dan cafe yang berbeda, mulai dari Tulungagung hingga yang terjauh ada di Pasuruan. Tak hanya mengelola sebuah konten, Faris bahkan dipercaya untuk mengelola sumber daya karyawan di restoran dan cafe tersebut.
"Jadi tugas saya bukan sekadar membuat konten. Di sini saya juga dipercaya untuk mengelola karyawan dan marketing perusahaan agar penjualan dapat terus meningkat dan berkelanjutan," kata Faris.
Pria berusia 26 tahun itu mengungkapkan semangat dan etos kerja dapat membantu seseorang untuk membawa hidupnya menjadi lebih baik.
"Kunci utama hidup jadi lebih baik itu yang pertama kejujuran, kedisiplinan, dan semangat untuk jadi lebih baik," tutup Faris.