Kombes Polisi Bagikan Cerita Dulu Benci Polisi Kini Jadi Perwira Polisi, Berawal dari 'Dihajar' Helm Polantas
Sosok pamen polri ceritakan masa lalunya saat pernah ditegur Polantas hingga benci polisi tapi kini jadi perwira polisi.
Sosok pamen polri ceritakan masa lalunya saat pernah ditegur Polantas hingga benci polisi tapi kini jadi perwira polisi.
Kombes Polisi Bagikan Cerita Dulu Benci Polisi Kini Jadi Perwira Polisi, Berawal dari 'Dihajar' Helm Polantas
Perwira menengah (pamen) Polri Kombes Pol Andi Yoseph Enoch menceritakan pengalaman masa sekolahnya dulu hingga mengaku sempat benci kepada polisi.
Pamen yang kini menjabat sebagai Auditor Kepolisian Madya TK.III Itwasda Polda Papua tersebut memiliki pengalaman pahit terhadap polisi.
- Aksi Sigap Polantas Bantu Pemotor Bawa 'Gunungan' Kardus Hingga Sewa Angkot, Banjir Pujian Warganet
- Ketahuan Polisi Lawan Arah, Pemotor Ini Pura-pura Beli Helm Padahal Sudah Pakai Helm ‘yang Begitu Saya Sudah Hafal’
- Malam Takbiran Lalu Lintas Bundaran HI Padat, Polisi Tegur Pemotor Tak Pakai Helm
- 86.437 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan 2024, Pelanggar Didominasi Pemotor Tak Pakai Helm SNI
Kisahnya ia bagikan melalui video yang diunggah via akun TikTok pribadinya @andijo168 beberapa waktu lalu.
Bagaimana cerita seorang Kombes Andi Yoseph Enoch yang pernah benci polisi namun kini jadi perwira polisi? Simak informasinya.
Kombes Pol Andi Yoseph mengaku pernah memiliki pengalaman buruk terhadap polisi semasa sekolah.
Sampai saat ini kenangan buruk tersebut masih ia ingat hingga sekarang.
"Dulu itu saya itu paling benci sama polisi. Benar guys, jadi ada pengalaman yang cukup memilukan lah yang buat saya itu benci sama polisi."
"Jadi ceritanya gini guys dulu waktu saya masih SMA tahun 92 itu kan aman baru mulai helm pertama kali diharuskan memakai helm. Zaman masih SMA ya kita begitulah," ucapnya.
Pengalamannya terjadi saat tengah berboncengan motor dengan temannya namun ia tidak menggunakan helm.
Ia dan temannya tidak menyangka bahwa mereka tengah diikuti oleh seorang anggota Polantas yang tengah bertugas.
"Sekali waktu saya sama teman saya itu boncengan motor gitu kan saya di belakang, teman saya yang boncengin motor. Kita jalan santai kita gak tahu kalau di belakang ada polantas yang ikutin kita. Polantas itu tinggi besar lah, sekarang orangnya sudah pensiun sudah purna tugas. Saya masih ingat orangnya," tambahnya.
Sang Polantas pun melakukan hal yang cukup membuat Kombes Andi terkejut hingga membuatnya benci kepada polisi.
Kombes Andi yang tidak tahu tiba-tiba dipukul dengan menggunakan helm oleh polisi tersebut hingga ditinggal oleh temannya yang kabur.
"Jadi dia ngikutin kita dari belakang pakai motor patroli dia. Waktu itu dia sudah dekat sama kita dia ngelepas helmnya dia pakai tangan kiri, saya kan pas di belakang itu."
"Tahu gak itu helm dihajar ke kepala saya, saya kan langsung kaget kan saya langsung lompat dari motor. Teman saya waktu lihat dari polantas langsung dia ninggalin saya, langsung dia kabur. Dikejarlah sama Polantas itu. Waduh itu menyakitkan itu," sambungnya.
Alasan tersebut yang membuatnya membenci polisi karena pengalaman buruk tersebut.
Namun ia tak menyangka bahwa saat mendaftar Akabri justru hasil psikotesnya membawanya untuk menjadi perwira polisi, instansti yang dulu pernah ia benci.
Namun karena tak ingin mengecewakan orang tuanya, ia pun memilih tetap menekuni hingga saat ini berjalan 26 tahun mengabdi di Polri.
"Itulah yang membuat saya benci sekali sama polisi. tapi begitu daftar Akabri, untuk psikotesnya jatuhnya ke polisi. Waduh dalam hati kok bisa dapat polisi kan, mau angkat tangan mau mengundurkan diri kebayang wajah orang tuaku lah. Akhirnya gak jadi. Akhirnya seperti sekarang inilah pakai baju cokelat sekarang jadi polisi."
"Makanya kalau benci jangan terlalu benci, kalau cinta jangan terlalu cinta. Gitu guys ya tapi sekarang ya kita menekunilah profesi baju cokelat dan kita berusaha jadi pelayan masyarakat yang baik," pungkasnya.