Kopral TNI Dikeroyok Banyak Orang di Tempat Umum, Tetap Melawan Walau Seorang Diri
Massa yang beringas pun menghajarnya dengan bangku plastik, kayu hingga helm.
Massa yang beringas pun menghajarnya dengan bangku plastik, kayu hingga helm.
Kopral TNI Dikeroyok Banyak Orang di Tempat Umum, Tetap Melawan Walau Seorang Diri
Video seorang anggota TNI dikeroyok banyak orang di tempat umum viral di media sosial. Awalnya anggota TNI yang mengenakan kaos kuning itu nampak berada di tengah kerumunan orang.
Tiba-tiba ada pria yang melayangkan pukulan kepadanya. Anggota TNI tersebut pun tak terima dan berusaha melawan.
- 10 Potret Tulisan di Helm Ojol yang Panuh Makna Menohok, Penumpang Auto Tersindir
- 13 Prajurit TNI AD yang Siksa Anggota KKB Ditetapkan Jadi Tersangka
- Jenderal TNI Geram Prajurit Siksa Anggota KKB & Janji Proses Hukum: Tak Ada Siapa pun yang Boleh Lolos
- Ternyata Mayjen Kunto Arief Punya Anak Perwira TNI, Ini Sosoknya Gagah dan Tampan
Meski dikeroyok lebih dari tujuh orang, anggota TNI itu tetap melawan mereka. Massa yang beringas pun menghajarnya dengan bangku plastik, kayu hingga helm.
Meski begitu, anggota TNI itu tetap berdiri dan melawan. Dia sempat mencoba menghidar dari massa namun dikejar.
Berdasarkan unggahan akun Instagram @jambul_merah_idn, diketahui peristiwa itu terjadi Minggu (24/3) sekira pukul 01.30 Wib, di Pamekasan, Madura.
Anggota TNI tersebut bernama Kopda Didit Suhendro dari kesatuan Yonif 500/Raider.
Awalnya Kopda Didit Suhendro yang mengenakan pakaian bebas itu pulang dari Surabaya melewati jalan RA Abdul Aziz. Saat itu Kopda Hendro memarkir mobilnya sebentar di depan toko material jalan RA Abdul Aziz untuk istirahat sejenak.
Namun beberapa waktu kemudian datang dua grup musik Daul dari group Darma dengan grup Klampar.
"Anggota Yonif 500 mau pulang ke rumahnya namun mobilnya terhalang oleh kedua musik daul tersebut dan akhirnya Kopda Didit Suhendro turun dari mobil dan minta izin ke kedua grup musik daul tersebut untuk menggeser musik daulnya tersebut sebentar karena anggota tersebut mau mengeluarkan mobil mau jalan pulang," tulis keterangan unggahan dikutip merdeka.com, Senin (25/3/2024).
Dari grup Klampar sudah mengizinkan. Namun sikap berbeda datang dari grup Darma.
Grup Darma ogah menuruti permintaan Kopda Didit Suhendro karena masih akan memainkan musik lagi. Sang kopral lantas kembali mendatangi grup musik daul Darma dan meminta berhenti sebentar agar mobilnya bisa keluar.
Namun, bukannya terjadi kesepakatan, dari pihak grup daul Darma justru menarik baju dan melayangkan ke Kopda Didit Suhendro.
Keributan pun akhirnya pecah dan berujung penggeroyokan terhadap kopral dua TNI itu.
Belum diketahui kabar terbaru dari korban dan para pelaku.