KPK Ungkap Harta Pejabat Naik Selama Pandemi, Ini Jumlah Kekayaan Jokowi & Anak Buah
Tercatat sebanyak lebih dari 50 persen penyelenggara negara memiliki harta yang kian berlimpah selama pandemi Covid-19. Nominalnya pun tak tanggung-tanggung kian berlipat.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyoroti hasil laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang diterima. Hasilnya, tercatat sebanyak 70 persen penyelenggara negara memiliki harta yang kian berlimpah.
Selain di lembaga legislatif, harta para pejabat di eksekutif dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah naungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama pandemi Covid-19 juga bertambah.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Siapa saja menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Lantas, seberapa besar perubahan harta yang kini dimiliki Jokowi dan anak buahnya? Simak informasinya berdasarkan data dari LKHPN yang dipublish di website KPK.
70 Persen Pejabat Jumlah Hartanya Naik
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat sebanyak 70,3 persen penyelenggara negara mengalami kenaikan harta kekayaan selama pandemi Covid-19.
Angka tersebut diketahui berdasarkan hasil laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LKHPN) kepada lembaga antirasuah tersebut.
©BPMI
"Kita amati juga selama pandemi 1 tahun terakhir ini itu secara umum penyelenggara negara 70 persen hartanya bertambah. Kita pikir pertambahannya masih wajar," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan saat webinar, melalui akun YouTube KPK RI, Selasa (7/9).
Terbanyak di Atas Rp1 Miliar
Adapun kenaikan harta kekayaan pada sejumlah kategori. Paling terbanyak pada di atas Rp1 miliar yaitu kategori menteri sebesar 58 persen; DPR /MPR 45 persen; gubernur/wakil 30 persen; DPRD Provinsi 23 persen; 18 persen bupati wali kota, dan terkecil DPRD Kota/kabupaten yang hanya 11 persen.
©2020 Merdeka.com/Liputan6.com
"Rata-rata bertambah Rp1 miliar sebagian besar di tingkat kementerian, DPR meningkat juga dan seterusnya. Selanjutnya kami juga ingin sampaikan kepada masyarakat, LKHPN besar itu bukan dosa, ada kenaikan juga belum tentu korup," jelasnya.
Meski dirasa cukup wajar, namun KPK menyebut bakal terus mengawasi harta para pejabat. Terlebih bagi mereka yang mendapat dana hibah tak wajar.
Jumlah Kekayaan Jokowi & Anak Buah
Melansir dari data LHKPN, berikut kenaikan harta kekayaan dari Jokowi beserta menteri dalam Kabinet Indonesia Maju per 31 Desember 2020.
- Jokowi: mengalami kenaikan harta senilai Rp8.898.734.925 dan berubah memiliki harta Rp63.616.935.818
- Mahfud MD: mengalami kenaikan harta senilai Rp1.316.032.120 dan berubah memiliki harta Rp27.131.348.257
- Airlangga Hartanto: mengalami kenaikan harta senilai Rp6.571.579185 dan berubah memiliki harta Rp260.611.928
- Luhut B Pandjaitan: mengalami kenaikan harta senilai Rp67.747.603.287 dan berubah memiliki harta Rp745.188.108.997
- Prabowo Subianto: mengalami kenaikan harta senilai Rp23.382.958.500 dan berubah memiliki harta Rp2.029.339.519.335
- Pratikno: mengalami kenaikan harta senilai Rp2.109.548.567 dan berubah memiliki harta Rp10.355.477.645
- Yasonna Laoly: mengalami kenaikan harta senilai Rp4.093.664.115 dan berubah memiliki harta Rp28.176.772.883
- Retno Marsudi: mengalami kenaikan harta senilai Rp7.477.566.766 dan berubah memiliki harta Rp25.549.982.112
- Sri Mulyani: mengalami kenaikan harta senilai Rp5.780.942.011 dan berubah memiliki harta Rp53.314.459.737
- Yaqut Cholil Qoumas: mengalami kenaikan harta senilai Rp10.221.697.639 dan berubah memiliki harta Rp11.158.093.639
- Arifin Tasrif: mengalami kenaikan harta senilai Rp4.954.665.047 dan berubah memiliki harta Rp51.699.402.752
- Budi Gunawan Sadikin: mengalami kenaikan harta senilai Rp2.768.116.816 dan berubah memiliki harta Rp164.560.176.275
- Tri Rismaharini: mengalami kenaikan harta senilai Rp294.458.009 dan berubah memiliki harta Rp8.580.624.615
- Ida Fauziyah: mengalami kenaikan harta senilai Rp1.842.372.053 dan berubah memiliki harta Rp17.087.925.557
- Syahrul Yasin Limpo: mengalami kenaikan harta senilai Rp0 dan berubah memiliki harta Rp19.965.542.532
- Sakti Wahyu Trenggono: mengalami kenaikan harta senilai Rp481.530.801.537 dan berubah memiliki harta Rp2.428.784.082.979
- Teten Masduki: mengalami kenaikan harta senilai Rp382.927.329 dan berubah memiliki harta Rp3.900.333.360
- Johnny G Plate: mengalami kenaikan harta senilai Rp17.764.059.042 dan berubah memiliki harta Rp189.965.884.963
- Bahlil Lahadalia: mengalami kenaikan harta senilai Rp5.296.029.042 dan berubah memiliki harta Rp300.445.709.773
- Tjahjo Kumolo: mengalami kenaikan harta senilai Rp59.887.987 dan berubah memiliki harta Rp5.885.396.303
- Siti Nurbaya: mengalami kenaikan harta senilai Rp129.654.530 dan berubah memiliki harta Rp4.436.133.766
- Budi Karya Sumadi: mengalami kenaikan harta senilai Rp1.722.364.906 dan berubah memiliki harta Rp42.960.683.814
- Gusti Ayu Bintang: mengalami kenaikan harta senilai Rp673.964.329 dan berubah memiliki harta Rp8.984.720.064
- Suharso Monoarfa: mengalami kenaikan harta senilai Rp9.932.101.986 dan berubah memiliki harta Rp69.793.308.036
- Sofyan Djalil: mengalami kenaikan harta senilai Rp618.068.836 dan berubah memiliki harta Rp83.617.626.814
- Zainuddin Amali: mengalami kenaikan harta senilai Rp1.869.157.205 dan berubah memiliki harta Rp19.098.803.711
- Halim Iskandar: mengalami kenaikan harta senilai Rp2.170.708.339 dan berubah memiliki harta Rp8.457.222.051
- Pramono Anung: mengalami kenaikan harta senilai Rp460.000.000 dan berubah memiliki harta Rp97.752.063.993
- Moeldoko: mengalami kenaikan harta senilai Rp563.720.102 dan berubah memiliki harta Rp46.700.834.733
Penurunan Harta Kekayaan
Sementara itu, pejabat penyelenggara negara yang mengalami penurunan harta kekayaan yakni sebagai berikut,
- Ma'ruf Amin: mengalami penurunan harta senilai Rp536.270.307 dan berubah memiliki harta Rp14.587.667.283
- Muhadjir Effendi: mengalami penurunan harta senilai Rp8.382.845.859 dan berubah memiliki harta Rp72.624.257.063
- Nadiem Makarim: mengalami penurunan harta senilai Rp32.581.122.602 dan berubah memiliki harta Rp1.192.425.517.883
- Agus Gumiwang K: mengalami penurunan harta senilai Rp18.170.659.999 dan berubah memiliki harta Rp198.559.515.509
- Sandiaga Uno : mengalami penurunan harta senilai Rp1.284.193.138.775 dan berubah memiliki harta Rp3.815.767.386.190
- Erick Thohir: mengalami penurunan harta senilai Rp3.663.833.531 dan berubah memiliki harta Rp2.312.936.263.854
- Basuki Hadimuljono: mengalami penurunan harta senilai Rp812.159.083 dan berubah memiliki harta Rp18.616.735.217
Sementara itu, Tito Karnavian belum melaporkan harta kekayaan per 30 Desember 2020. Namun, data akhir tahun 2019, Tito memiliki harta senilai Rp18.090.466.263