Makanan yang Menyebabkan Jerawat Langsung Tumbuh, Wajib Dihindari
Makanan-Makanan yang menyebabkan jerawat di wajah
Makanan yang menyebabkan jerawat langsung muncul tentu harus dihindari oleh setiap orang. Ada banyak faktor bisa ikut berkontribusi pada kemunculan jerawat di wajah. Mulai dari genetik, gaya hidup, hingga makanan. Sebenarnya, makanan saja tidak menyebabkan jerawat.
Namun, ada beberapa makanan yang dapat memperparah kondisi jerawat. Kombinasi dari gen, gaya hidup, dan beberapa jenis makanan inilah yang kemudian berperan dalam kemunculan jerawat.
-
Bagaimana cara menghilangkan biang keringat di wajah? Untuk menghilangkan biang keringat di wajah, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menempelkan kompres dingin atau mengoleskan losion kalamin ke area yang terkena biang keringat.
-
Bagaimana cara memudarkan jerawat secara alami? Memudarkan jerawat secara alami adalah pilihan yang banyak diminati karena lebih lembut pada kulit dan cenderung bebas dari bahan kimia keras. Berikut beberapa cara alami yang bisa Anda coba untuk membantu memudarkan jerawat:
-
Bagaimana cara mencegah kulit kering di wajah? Melansir dari American Academy of Dermatology merekomendasikan tips berikut ini untuk mencegah kulit kering:Gunakan air hangat untuk mandi dan mencuci (bukan yang panas) Pilih pembersih yang lembut, harum, dan bebas alkohol. Bersihkan wajah sekali sehari pada malam hari, lalu bilas dengan air dingin di pagi hari. Batasi waktu mandi dan mandi menjadi 5–10 menit. Oleskan pelembap segera setelah mandi atau mandi, saat kulit masih lembap, untuk mengunci kelembapan. Cukur setelah mandi, dan gunakan krim atau gel cukur untuk melembutkan rambut. Ganti pisau cukur setiap lima hingga tujuh kali penggunaan. Oleskan kain dingin ke area yang terkena. Oleskan lip balm dengan petrolatum untuk menenangkan bibir pecah-pecah. Kenakan syal untuk melindungi wajah dari paparan suhu dingin.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menghilangkan jerawat? Doa menghilangkan jerawat ini bisa diamalkan untuk memohon kesembuhan pada Allah SWT.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bekas jerawat? Tujuan dari perawatan ini biasanya untuk mengangkat sel-sel kulit mati, minyak, serta kotoran pada pori-pori yang menyebabkan kulit kusam dan nggak bersinar. Selain itu, eksfoliasi pun juga dapat diandalkan untuk membuat tekstur kulit lebih halus dan mulus, sehingga kamu dapat lebih percaya diri dengan penampilan sendiri.
-
Bagaimana cara menyucikan jiwa? Dalam surat ini, Allah SWT juga memberitahukan kepada umat manusia mengenai jalan ketakwaan dan jalan kekafiran. Allah SWT memberikan penjelasan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih antara kedua jalan tersebut.
Beberapa jenis makanan itu, jika dikonsumsi justru dapat memicu sebum berlebih atau menstimulasi hormon tertentu yang dapat memperparah jerawat. Lalu, makanan apa saja yang harus dihindari agar tidak memicu atau memperparah jerawat? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari Halodoc dan berbagai sumber, Senin (25/7/2022):
Makanan dan Minuman Manis
©2018 Liputan6.com
Selain kurang sehat untuk tubuh, mengonsumsi gula secara berlebih juga bisa berisiko tinggi untuk menyebabkan jerawat. Peningkatan risiko ini terjadi akibat efek karbohidrat olahan pada gula darah dan kadar insulin.
Sebab, kadar insulin yang tinggi disebut tidak baik untuk orang yang berjerawat. Insulin membuat hormon androgen lebih aktif dan meningkatkan faktor pertumbuhan seperti insulin 1. Hal ini berkontribusi pada perkembangan jerawat dengan membuat sel-sel kulit tumbuh lebih cepat.
Sehingga membuat produksi sebum juga meningkat. Produksi sebum yang meningkat akan membuat kulit menjadi mengeluarkan minyak lebih banyak yang berpotensi ditumbuhi jerawat.
Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji, seperti burger, nugget, kentang goreng, soda, dan milkshake, adalah makanan utama yang dapat meningkatkan risiko jerawat. Disebutkan jika makanan cepat saji dapat mempengaruhi ekspresi gen dan mengubah kadar hormon dengan cara yang mendorong perkembangan jerawat.
Gorengan
Instagram/©2022 Merdeka.com
Salah satu makanan penyebab jerawat yang sudah terkenal adalah gorengan. Gorengan dapat merusak nutrisi dan vitamin yang sangat penting bagi penampilan kulit dan kesehatan kita secara keseluruhan.
Konsumsi makanan yang banyak mengandung minyak berpotensi meningkatkan produksi minyak pada wajah. Sebum yang berlebihan merupakan salah satu penyebab timbulnya jerawat.
Alkohol
Alkohol dapat meningkatkan produksi urin, yang berarti tubuh akan kehilangan cairan dan itu membuat kulit terasa kering. Ketika kulit kering, sebenarnya akan menghasilkan lebih banyak minyak. Hal ini otomatis juga akan memicu tumbuhnya jerawat.
Kacang
Hal ini memang tidak berlaku pada setiap orang namun kacang-kacang dapat merangsang minyak berlebih sehingga muncul jerawat. Makanan penyebab jerawat ini membuat produksi sebum meningkat, sehingga bakteri pada kulit bisa berkembang menjadi jerawat.
Whey Protein
Whey protein merupakan sumber yang kaya akan asam leusin dan glutamin. Biasanya banyak digunakan dalam makanan dan suplemen olaharaga. Namun, siapa sangka jika Whey protein ternyata menjadi salah satu makanan penyebab jerawat.
Disebutkan jika Whey Protein dapat merangsang tubuh untuk menghasilkan insulin yang lebih tinggi. Whey protein juga merangsang sel-sel kulit tumbuh dan membelah dengan cepat. Kombinasi dari ini bisa memicu tumbuhnya jerawat di wajah.
Telur
Telur adalah salah satu sumber protein yang sangat mudah didapat, sayang telur termasuk makanan penyebab jerawat. Namun, sebagian orang justru akan merasakan reaksi berupa jerawat bahkan bisul setelah mengonsumsi telur. Untuk itu, Anda perlu mengatur jumlah telur yang dikonsumsi.
Makanan Tinggi Lemak Omega-6
Makanan penyebab jerawat selanjutnya adalah makanan tinggi akan kandungan lemak omega-6. Pola makan sebagian masyarakat dunia kini condong ke makanan tinggi omega-6 dan lebih sedikit omega-3. Sayangnya, ketidakseimbangan asam lemak omega-6 dan omega-3 ini mendorong tubuh mengalami peradangan yang dapat memperburuk keparahan jerawat.
Ayam
©2019 Merdeka.com
Daging ayam ternyata menjadi salah satu makanan penyebab jerawat yang kadang tidak disadari. Terlalu banyak mengonsumsi daging ayam bisa memicu jerawat muncul dan memperparah kondisinya. Untuk itu, penting bagi Anda mengatur jumlah konsumsi daging ayam.
Faktor Lain Penyebab Jerawat
© pexels.com/Anna Nekrashevich
Makeup Salah
Jenis kulit wajah setiap orang berbeda-beda, mulai kering, berminyak, lembap, sensitif, dan lain sebagainya. Pemilihan jenis makeup yang sesuai dengan jenis kulit akan memperkecil risiko jerawat semakin parah.
Kebalikannya, penggunaan produk makeup yang tidak sesuai dengan jenis kulit wajah justru akan memperparah kondisi jerawat. Untuk itu, penting mengenali jenis kulit agar tak salah memilih produk makeup.
Handuk Kotor
Pisahkan handuk wajah dengan handuk badan yang digunakan setelah mandi. Hal ini berguna agar wajahmu tetap bersih dan tidak membuat jerawat makin banyak.
Jarang Keramas
Jarang keramas juga merupakan salah satu kebiasaan buruk yang dapat membuat jerawat makin banyak. Sebab minyak pada kulit rambut dapat meresap ke wajah, sehingga membuat jerawat semakin banyak.
Sering Mencuci Wajah
Mencuci wajah dengan sabun pembersih merupakan salah satu cara untuk membersihkannya secara maksimal. Tak jarang orang kerap membersihkan wajah terlalu sering untuk menghilangkan jerawat.
Namun, kebiasaan terlalu sering mencuci wajah dengan sabun pembersih justru dapat memperburuk jerawat yang sudah ada. Waktu yang baik untuk mencuci wajah adalah pagi hari saat bangun tidur dan malam hari sebelum tidur.
Stres
Ada hubungan antara stres serta munculnya serangan jerawat. Ketika stres, tubuh akan memproduksi hormon androgen yang memicu kelenjar minyak dan folikel rambut sehingga menyebabkan munculnya jerawat.
Keturunan
Penyebab jerawat muncul meski sudah dewasa berikutnya adalah riwayat keluarga. Jika Anda memiliki keluarga yang membawa gen mudah terkena jerawat, kemungkinan besar Anda pun akan mengalami adult-onset acne.
Hormon
Penyebab jerawat muncul juga bisa didapatkan pada wanita yang dalam kondisi hormon naik-turun. Misalnya, wanita yang sedang menstruasi, sebelum hamil, sebelum menopause dan saat menopause, serta setelah memulai atau berhenti menggunakan pil KB.