Bocah Ini Dianggap Nakal, Ditenggelamkan Orangtua hingga Tewas & Dikurung 4 Bulan
ALH ditenggelamkan orangtuanya hingga tewas lantaran dianggap terlalu nakal.
Nasib nahas menimpabocah berinisial ALH asal Desa Bejen, Temanggung, Jawa Tengah. Anak perempuan berusia 7 tahun itu harus meregang nyawa di tangan orangtua kandungnya.
ALH ditenggelamkan orangtuanya hingga tewas lantaran dianggap terlalu nakal. Kini orangtua korban,Marsidi (42) dan Suwartini (38) telah diamankan di Polres Temanggung.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Selain kedua orangtua korban, dua tetangganya Haryono (56) dan Budiono (43) yang juga terlibat turut diciduk.
Berikut ulasannya.
4 Bulan Hilang, Berdalih Sakit
Tersangka telah diamankan, Instagram @cerminhidupp ©2021 Merdeka.com
Kabar menghilangnya ALH mencuat semenjak kerabatnya bertandang ke rumah korban. Orangtua korban, Marsidi (42) dan Suwartini (38) menyebut bila ALH sedang menginap di rumah kakeknya.
Sedangkan sang kakek menerima kabar bila cucunya sedang sakit. Sang kakek yang khawatir, segera memaksa pencarian dan menemukan ALH sudah meninggal. Korban telah dikurung selama 4 bulan di rumahnya, yang berada di Dusun Paponan.
"Pada hari Minggu pukul 22.30 WIB, dilaporkan kepada pihak berwajib. Mereka melaporkan penemuan mayat yang merupakan cucu sendiri. Dari Polres Bejen dan betul menemukan saudari A dalam keadaan meninggal," kata Kapolres Temanggung AKBP Benny Setyowadi, seperti dikutip dari siarang langsung Kabar Petang, TVOne.
Disebut Anak Titisan Genderuwo
Instagram @cerminhidupp ©2021 Merdeka.com
Kisah pilu gadis kecil itu lantas viral di media sosial. Apalagi mengetahui bahwa aksi keji orangtuanya tersebut karena percaya kepada dukun. Menurut dukun ALH menjadi titisan genderuwo yang harus dibersihkan.
"Ini kan di antara empat tersangka yang sudah kita amankan, itu merupakan tetangga dekat. Pada saat melakukan kunjungan ke rumah korban, anak tersebut ada titisan genderuwo. Kemudian diperlukan pembersihan atau pun ruwat," papar AKBP Benny.
Dibenamkan di Bak Mandi hingga Tewas
AKBP Benny menambahkan, bahwa orangtua korban percaya dengan Haryono (56). Bila anaknya tidak segera dibersihkan, kenakalannya akan membawa petaka saat dewasa kelak.
Sehingga dilakukanlah ritual pembersihan demi mencegah hal itu. ALH dibenamkan di bak mandi rumahnya.
"Langkah yang dilakukan dengan pembenaman kepala korban maupun badan korban ke dalam salah satu bak mandi di dalam rumah," terang Benny.
Tersangka, Instagram @cerminhidupp ©2021 Merdeka.com
Penyelidikan sementara menyebutkan, pelaku penenggelaman ialah orangtua kandung dan asisten dukun. Sementara dukun bertindak sebagai pemerintah.
"Jadi yang melakukan tindakan penenggelaman itu ada orangtuanya dan salah satu asisten dukun. Kalau dukunnya, sementara dari hasil pemeriksaan kami dia yang menyuruh melakukan," imbuhnya.
Nakal Sewajarnya Anak-Anak
Penangkapan tersangka dukun, Instagram @cerminhidupp ©2021 Merdeka.com
Berdasarkan pengakuan para saksi dan tetangga, AKBP Benny menjabarkan bila kenakalan yang tampak dari ALH masih terbilang wajar. Apalagi melihat usianya yang baru 7 tahun.
Meski begitu, penyelidikan lebih lanjut tetap dilakukan. Baik kepada ayah korban yang berprofesi sebagai tukang truk karet dan ibu korban yang bekerja jadi penjahit.
"Sampai dengan saat ini kami masih menggali terus, bagaimana tingkat kenakalan dari saudari A tersebut. Tapi sementara dari hasil saksi dan tetangga, masih dalam keadaan wajar seorang anak kenakalannya. Sepertinya masih terpengaruh oleh dukunnya tersebut," pungkasnya.
(mdk/kur)