Muncul Penolakan, Ini 5 Fakta Natuna Jadi Tempat Karantina WNI dari Wuhan
Dalam mengatasi penyebaran virus corona, pemerintah Indonesia telah menyiapkan kawasan untuk karantina WNI yang berasal dari Wuhan.
Belakangan ini, wabah virus berbahaya Corona telah menjadi momok di berbagai belahan dunia. Diketahui virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China.
Dalam mengatasi penyebaran virus corona, pemerintah Indonesia telah menyiapkan kawasan untuk karantina WNI yang berasal dari Wuhan. Kawasan dipilih adalah Natuna. Berikut ulasan selengkapnya:
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tren makanan viral di China? Es batu panggang telah menjadi topik pembicaraan tidak hanya di Tiongkok, tetapi juga di seluruh dunia. Tak ada yang tahu apa yang akan menjadi tren selanjutnya.
-
Toilet viral di China ini seperti apa? Sebuah video viral memperlihatkan penampakan toilet di China yang sangat berbeda pada umumnya. Melansir dari unggahan akun Instagram @mksinfo.official, menyediakan bilik khusus. Jika pada umumnya, hanya dibagi dalam tiga kategori yaitu, wanita, pria dan difabel, toilet ini justru menyediakan bilik untuk couple. Artinya, di dalam satu bisa digunakan oleh dua gender dalam waktu bersamaan.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Tempat Karantina di Natuna Jauh dari Permukiman
Diketahui, Natuna dipilih oleh pemerintah sebagai tempat karantina Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dipulangkan dari Wuhan, China tempat ditemukan pertama kali virus corona.
Dipastikan, tempat karantina di Natuna ini berjarak 5 kilometer dari permukiman warga, dan merupakan salah satu fasilitas yang ada di pangkalan militer Indonesia. Hal ini sudah dipastikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Kepulangan saudara-saudara kita dari Wuhan menuju Indonesia dengan memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung protokoler kesehatan itu sendiri. Protokol kesehatan di antaranya yang kita harus dipenuhi kita memiliki tempat isolasi yang jauh dari penduduk dan yang terbaik dan terpilih adalah wilayah Natuna," ujar Hadi, Sabtu (1/2).
Hadi menuturkan, fasilitas militer tersebut berjarak lebih dari 5 kilometer dari pemukiman masyarakat. Sehingga, dia menjamin proses karantina WNI dari China tidak akan berdampak bagi masyarakat sekitar.
"Jarak dari hanggar itu sendiri sampai ke tempat duduk kurang lebih di atas antara 5 sampai 6 km. Kemudian menuju ke SP di sana ada dermaga itu juga kurang lebih 5 km sehingga dari hasil penilaian itu memenuhi syarat protokol kesehatan," kata dia.
Pemerintah menyediakan rumah sakit untuk mendukung proses karantina WNI dari China di Natuna. Rumah sakit tersebut memiliki fasilitas lengkap seperti dapur umum, MCK, dan lain sebagainya. Rumah sakit disebut dapat menampung 300 pasien.
"Di sana ada fasilitas rumah sakit yang dikelola oleh 3 angkatan yakni dokter dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Kemudian memiliki runway berdekatan dengan wilayah yang nantinya digunakan untuk isolasi sehingga nanti saudara-saudara kita yang datang langsung turun dari pesawat masuk ke tempat penampungan mereka sampai dinyatakan bebas bertemu keluarga," tuturnya.
WNI yang Dijemput Dipastikan dalam Kondisi Sehat
Akibat wabah virus corona yang menyerang Wuhan, sebanyak 245 WNI akan dipulangkan ke Tanah Air. Mereka akan dijemput dengan pesawat Batik Air jenis Airbus 330 yang berkapasitas 392 penumpang. WNI yang akan dipulangkan ke Tanah Air dipastikan oleh pemerintah berada dalam kondisi sehat.
"Dari semalam saya berkomunikasi dan terus mendapatkan laporan bahwa kondisi saudara-saudara kita sehat dan mereka senang akan pulang ke tanah air," kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam acara pelepasan tim penjemput WNI di Jakarta dilansir Antara, Sabtu (1/2).
Pemkab Natuna Menolak Dijadikan Tempat Karantina
Pemerintah Kabupaten Natuna menolak jika wilayahnya dijadikan tempat karantina WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China. Pasalnya pemerintah pusat tak lakukan koordinasi sebelumnya. Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni sudah menyampaikan penolakan tersebut kepada pemerintah pusat karena kebijakan sepihak yang tengah diambil.
"Ada kesan, ada pemaksaan kehendak, karena kami baru tahu," kata Ngesti di Tanjungpinang, Sabtu (1/2). Dilansir dari Antara.
Warga Natuna Kepung DPRD
Kabar pemulangan WNI dari Wuhan ke Natuna sontak membuat warga menyerbu kantor DPRD setempat. Ratusan warga Natuna mengepung DPRP guna mempertanyakan kabar pemulangan WNI dari Wuhan itu.
"Sejak Jumat malam sampai hari ini massa terus berdatangan ke kantor DPRD Natuna," kata Ketua KNPI Natuna, Haryadi di Natuna, Sabtu (1/2). Dilansir dari Antara.
Diketahui, warga menolak Natuna dijadikan pusat karantina WNI dari Wuhan selama kurang lebih 14 hari di kantor DPRD. Meski pemerintah telah memastikan WNI dipulangkan ke Tanah Air dalam kondisi sehat, warga tetap khawatir terhadap virus corona yang ditakutkan akan menyebar di Natuna.
"DPRD pun sudah sepakat menolak karantina WNI dari China di Natuna," sebut Haryadi.
Pesawat Sediakan Peralatan Guna Bantu Menangani Virus Corona
Dalam pesawat yang sudah ditumpangi tim untuk menjemput WNI di Wuhan, Hubei akan sediakan peralatan penanganan wabah virus corona yang akan diserahkan pada pemerintah China. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan peralatan itu akan diterima langsung oleh pemerintah China lewat Hubei Charity Foundation.
"Di dalam pesawat kita juga bawa peralatan yang diperlukan oleh pihak China. Mereka perlu beberapa peralatan antara lain masker dan surgical unit," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dilansir Antara, Sabtu (1/2).