Niat Sholat Gerhana Matahari Beserta Tata Caranya, Lengkap Disertai Artinya
Bagi umat Islam, fenomena gerhana matahari dapat menjadi momen mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Begitu banyak tanda-tanda dari kebesaran Allah SWT yang menciptakan semesta alam dan seisinya. Berbagai fenomena alam yang seringkali terjadi di alam semesta pun menjadi hal yang membuktikan kekuasaan Allah yang luar biasa.
Salah satu fenomena alam yang dapat terjadi yakni gerhana matahari. Pada saat itu, posisi bumi, bulan, dan matahari yakni berada pada satu garis yang sejajar sehingga membentuk bayangan pada bagian tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan doa gerhana matahari dalam Islam? Islam mengajarkan umatnya untuk berdoa dalam setiap aspek kehidupan, salah satunya saat sedang gerhana matahari.
-
Apa yang dimaksud dengan doa ketika gerhana matahari? Dalam Islam, gerhana matahari dianggap sebagai salah satu tanda kebesaran Allah SWT dan sering kali diartikan sebagai peringatan bagi umat manusia. Doa Ketika Gerhana Matahari, Lengkap Beserta Artinya Gerhana matahari adalah sebuah peristiwa astronomi yang terjadi ketika bulan berada di antara bumi dan matahari.
-
Bagaimana cara sholat gerhana? Sebelum memulai menunaikan sholat, bagi jamaah harus mengucapkan "As-Shalatu jami'ah". Kemudian bisa melanjutkan untuk menjalankan ibadah sholat gerhana matahari dan bulan sesuai dengan tata cara yang benar dalam ajaran Islam.
-
Apa niat sholat gerhana matahari dan bulan? Adapun niat doa sholat gerhana matahari dan bulan adalah sebagai berikut:
-
Bagaimana proses terjadinya gerhana matahari? Gerhana matahari bisa terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus sehingga matahari yang terhalang oleh bulan dan tidak sampai ke bumi. Ketika cahaya matahari terhalang, menyebabkan hadirnya bayangan bulan yang menutupi sebagian wilayah di bumi.
-
Kapan sholat gerhana dilakukan? Gerhana matahari dan bulan menjadi fenomena alam yang dapat terjadi. Biasanya, munculnya gerhana matahari dan bulan dapat diprediksi.
BACA JUGA : Sholat gerhana bulan bacaan doa, dan tata caranya
Pada tahun ini, gerhana matahari kembali terjadi pada tanggal 25 Oktober 2022. Bagi umat Islam, fenomena gerhana matahari dapat menjadi momen mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Salah satu caranya yakni dengan melakukan sholat gerhana matahari. Sama halnya dengan rangkaian ibadah lainnya, sholat gerhana matahari merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki bacaan doa serta tata caranya yang perlu diketahui.
Lantas, bagaimana niat sholat gerhana matahari hingga tata caranya yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW? Melansir dari laman NU Online, berikut ulasan selengkapnya mengenai niat sholat gerhana matahari hingga tata caranya untuk Anda.
Pengertian Gerhana Matahari
Sebelum mengetahui bacaan niat sholat gerhana matahari, penting bagi kita untuk senantiasa mengetahui pengertian dari gerhana matahari.
Secara umum, gerhana matahari adalah peristiwa alam yang terjadi akibat dari bayang-bayang bulan mengenai bumi. Di mana cahaya matahari yang menuju bumi pada siang hari terhalang oleh bulan.
Diameter bulan yang lebih kecil dari bumi membuat gerhana matahari hanya akan terjadi pada bagian tertentu saja di permukaan bumi. Biasanya, gerhana matahari akan berlangsung selama 7 menit.
©2019 Merdeka.com
Tanpa adanya cahaya matahari yang dipantulkan oleh bumi ataupun bulan, bumi tidak akan terlihat dari bulan. Begitu pun sebaliknya, bulan tidak akan terlihat dari bumi jika tidak ada cahaya matahari yang dipantulkan.
Apabila dalam peredarannya bumi maupun bulan berada dalam suatu garis lurus dengan matahari, hal itu akan berpotensi terjadi peristiwa gerhana matahari atau bulan.
Hukum Sholat Gerhana Matahari
Terjadinya gerhana matahari merupakan salah satu tanda dari kebesaran Allah SWT. Maka dari itu, menunaikan sholat gerhana matahari rasanya menjadi perlu untuk dilakukan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
©2020 Merdeka.com/umroh.com
Adapun hukum dari sholat gerhana matahari sendiri yakni sunnah mu'akad. Hal tersebut yakni sesuai dengan kesepakatan dari golongan ulama.
"Menurut kesepakatan para ulama (ijma`) hukum shalat gerhana matahari dan gerhana bulan adalah sunah mu’akkadah. Akan tetapi menurut Imam Malik dan Abu Hanifah shalat gerhana bulan dilakukan sendiri-sendiri dua rakaat seperti shalat sunah lainnya," (Lihat Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Kairo, Darul Hadits, 1431 H/2010 M, juz VI, halaman 106).
Sementara itu, hukum dasar mengenai hal tersebut yakni tak lain berasal dari penggalan ayat suci serta hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Hadis tersebut menerangkan tentang gerhana matahari sebagai tanda kebesaran Allah SWT. Adapun bunyinya yakni sebagai berikut.
"Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah ta’ala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian," (HR Bukhari-Muslim).
"Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya," (QS Fushilat [41]: 37).
Niat Sholat Gerhana Matahari
Pinterest ©2020 Merdeka.com
Adapun shalat gerhana bulan dan matahari yang harus dilafalkan ketika hendak menjalankan ibadah sunnah muakkad satu ini. Berikut adalah doa dan niat shalat gerhana matahari yang dapat dilafalkan.
Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini imaman/makmuman lillahi ta'ala.
Artinya:
"Saya niat salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT".
Tata Cara Sholat Gerhana Matahari
Sebenarnya, tata cara sholat gerhana matahari kurang lebih mirip dengan cara sholat pada umumnya. Namun sebelum memulai gerakan, hendaknya jamaah harus mengucapkan "As-Shalatu jami'ah" terlebih dahulu.
© Ilustrasi salat
Kemudian, jamaah dapat melanjutkan untuk memulai gerakan sholat. Adapun caranya yakni sebagai berikut.
- Membaca lafal niat.
- Melakukan gerakan takbiratul ihram lalu taawudz serta surat Al-Fatihah.
- Membaca surat-surat panjang misal Al-Baqarah atau yang lainnya.
- Melakukan gerakan rukuk dengan membaca tasbih.
- Kemudian bangkit tapi tidak membaca doa I'tidal, melainkan baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat yang lebih pendek. Ruku' lagi dengan membaca tasbih selama 80 kali
- Sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti waktu ruku' pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua dengan membaca tasbih 80 kali selama ruku' kedua.
- Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
- Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.
- Namun setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surat An-Nisa pada rakaat pertama. Untuk rakaat kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.
- Mengucapkan salam.