Organik Adalah Zat Aman & Bermanfaat, Kenali Bedanya dengan Anorganik
Karena bahan dasar dan proses yang alami tersebut, banyak yang mengincar produk organik. Mereka menilai lebih aman bagi kesehatan dan keseimbangan ekosistem. Selain itu, produk organik bisa didaur ulang lebih mudah.
Kata organik kini sudah banyak digunakan di mana-mana, baik itu pada makanan, pakaian, produk kecantikan dan banyak lagi. Tak sedikit yang menilai bahwa organik adalah proses pengolahan suatu barang dari zat yang aman dan berasal dari alam melalui proses organisme para makhluk hidup.
Karena bahan dasar dan proses yang alami tersebut, banyak yang mengincar produk organik. Mereka menilai lebih aman bagi kesehatan dan keseimbangan ekosistem. Selain itu, produk organik bisa didaur ulang lebih mudah. Baik dengan campur tangan manusia, atau berkat alam secara otomatis.
-
Bagaimana kita bisa membuat pupuk organik dari sampah rumah tangga? Kompos adalah pupuk organik yang terbuat dari sampah organik, seperti sisa makanan, kulit buah, daun, dan ranting. Anda dapat membuat kompos di halaman rumah atau di dalam wadah tertutup. Kompos dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman dan mengurangi bau sampah.
-
Apa manfaat pupuk kompos organik? Pupuk kompos organik merupakan solusi alami dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman. Dibuat dari bahan-bahan organik yang terurai secara alami, seperti sisa-sisa dapur, daun kering, dan limbah hijau, kompos organik menawarkan berbagai manfaat bagi pertanian dan perkebunan. Penggunaan pupuk kompos tidak hanya membantu dalam menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, tetapi juga memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan kapasitas penahan air.
-
Bagaimana cara membuat ketupat agar gurih, empuk, dan tahan lama? Berikut tips cara membuatnya menjadi lebih sedap. Bahan-bahan Membuat Ketupat:1. 1 kg beras2. Air matang secukupnya3. Garam4. Daun pandan 2-3 helai5. 10 buah selongsong ketupat6. Cara Membuat Ketupat7. Cuci beras hingga bersih8. Rendam beras dalam satu wadah yang terisi air bersih dan daun pandan hingga 60 menit.9. Lalu, tambahkan garam dan aduk hingga merata. 10. Tiriskan selama 15 menit hingga garam meresap.11. Masukkan beras dan daun pandan ke dalam kulit ketupat.12. Rebus air. Ketika setengah mendidih, masukkan ketupat yang sudah diisi beras dan 13. pastikan ketupat terendam air.13. Kemudian, rebus sekitar 4–5 jam.14. Jika sudah, angkat ketupat dan siram dengan air dingin untuk membersihkan lendir yang menempel pada daun kelapa.15. Diamkan beberapa saat dan gantung ketupat agar ketupat kering.16. Selesai! Ketupat siap dihidangkan bersama dengan lauk lain.
-
Bagaimana cara mendapatkan lemak sehat? Namun, penting untuk memilih lemak yang sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda yang ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan berlemak, dan minyak zaitun.
-
Bagaimana cara mengolah makanan bersantan agar lebih sehat? Dr. Fitri menyarankan agar saat memasak, para ibu memperhitungkan porsi makanan sesuai dengan kebutuhan keluarga sehingga bisa habis dalam satu kali makan.
-
Bagaimana cara membuat pupuk organik dari limbah rumen? Proses pembuatan pupuk organik cair dilakukan dengan cara mencampur rumen seekor kambing dengan satu liter tetes tebu, serta 10-20 liter air bekas cucian beras.Sementara rumen dari seekor sapi dicampur dengan lima liter tetes tebu dan 20 liter air bekas cucian beras. Selanjutnya campuran ini didiamkan selama 25 hari dalam wadah tertutup.
Meski selama ini masyarakat lebih mengenal praktik organik dalam hal pertanian dan makanan. Lantaran melihat label-label yang tercantum di sebuah produk. Serta fokus penting pada harga yang berbeda dengan produk anorganik. Mengapa demikian? Hal ini akan dijabarkan dalam ulasan ini.
Berikut pengertian organik adalah zat aman dan bermanfaat, kenali perbedaannya dengan anorganik.
Pengertian Organik Adalah
Melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian organik adalah (1) berkaitan dengan zat yang berasal dari makhluk hidup, seperti hewan atau tumbuhan, serta minyak bumi dan batu bara, (2) secara proses kimia berhubungan dengan organisme hidup.
Sedangkan menurut The U.S. Department of Agriculture National Organic Standards Board mendefinisikan organik adalah, istilah pelabelan yang menunjukkan produk yang diproduksi di bawah otoritas Undang-Undang Produksi Makanan Organik.
Pedoman utama untuk produksi organik adalah dengan menggunakan bahan dan praktik yang meningkatkan keseimbangan ekologi dari sistem alam dan yang mengintegrasikan bagian-bagian dari sistem pertanian ke dalam satu kesatuan ekologi.
Ilustrasi sayuran organik ©shutterstock.com/mack2happy
Sementara di dunia pertanian Barat, menyebutkan bahwa sistem pertanian organik merupakan 'hukum pengembalian'. Maksudnya, suatu sistem yang berusaha mengembalikan semua jenis bahan organik ke dalam tanah. Baik dalam bentuk residu atau limbah tanaman, maupun ternak. Selanjutnya bertujuan memberi makanan pada tanaman.
Filosofi yang melandasi pertanian organik ialah mengembangkan prinsip-prinsip memberi makan pada tanah. Kemudian tanah yang menyediakan makan untuk tanaman. Bukan kita memberikan makanan langsung pada tanaman. Sehingga ada proses seperti yang disebutkan dari KBBI tadi.
Makanan Organik
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Banyak orang mengira makanan organik lebih aman, lebih sehat dan lebih enak daripada makanan biasa. Yang lain menyebutkan itu lebih baik untuk lingkungan dan kesejahteraan hewan. Istilah "organik" mengacu pada proses bagaimana makanan tertentu diproduksi.
Makanan organik telah dibudidayakan tanpa menggunakan bahan kimia buatan, hormon, antibiotik, atau organisme hasil rekayasa genetika. Agar diberi label organik, suatu produk pangan harus bebas dari bahan tambahan makanan buatan.
Tanaman yang dirawat secara organik, cenderung menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kandang untuk meningkatkan pertumbuhan. Pertanian organik cenderung meningkatkan kualitas tanah dan konservasi air tanah. Ini juga mengurangi polusi dan mungkin lebih baik bagi lingkungan.
Makanan organik yang paling sering dibeli adalah buah-buahan, sayuran, biji-bijian, produk susu, dan daging. Saat ini juga sudah banyak produk olahan organik yang tersedia, seperti soda, kue kering, dan sereal sarapan.
©shutterstock.com/OKSun
Syarat Makanan Organik
Untuk memberi label makanan sebagai organik, itu harus memenuhi pedoman yang ditetapkan, dikutip dari Good House Keeping termasuk di antaranya:
1. Tidak menggunakan zat terlarang, kebanyakan pupuk dan pestisida sintetis selama tiga tahun sebelum panen.
2. Tidak menggunakan organisme hasil rekayasa genetika (GMO).
3. Memelihara hewan ternak dalam kondisi hidup yang mengakomodasi perilaku alami mereka. Termasuk merumput sendiri di padang rumput, memberi 100 persen makanan organik, dan tidak memberikan antibiotik maupun hormon tambahan.
4. Menghilangkan bahan pengawet, pewarna, atau rasa buatan dari makanan olahan multi-bahan, tanpa monosodium glutamat (MSG). Namun ada beberapa pengecualian, seperti soda kue pada makanan yang dipanggang.
5. Produksi pertanian organik masih menggunakan pestisida dan herbisida yang telah disetujui oleh standar sertifikasi organik USDA.
Meski begitu, hanya karena sesuatu diberi label 'organik' tidak berarti tak ada pestisida atau herbisida yang digunakan. Definisi organik juga membatasi penggunaan "organisme hasil rekayasa genetika". Tanaman transgenik telah diubah secara genetik untuk menahan penerapan herbisida dan pestisida (melindungi panen dari virus dan serangga).
Kandungan Nutrisi Makanan Organik
©Shutterstock/Serg64
Dilansir dari Healthline, studi yang membandingkan kandungan nutrisi makanan organik dan non-organik memberikan hasil yang beragam. Ini kemungkinan besar karena variasi alam dalam penanganan dan produksi makanan. Namun, bukti menunjukkan bahwa makanan organik lebih bergizi.
1. Produk Organik Lebih Banyak Antioksidan dan Vitamin
Beberapa penelitian termasuk yang dipublikasikan oleh National Institutes of Health (NIH), telah menemukan bahwa makanan organik umumnya mengandung tingkat antioksidan yang lebih tinggi dan mikronutrien tertentu, seperti vitamin C, seng dan zat besi. Faktanya, tingkat antioksidan bisa hingga 69 persen lebih tinggi dalam makanan ini.
Satu studi juga menemukan bahwa buah beri dan jagung yang ditanam secara organik mengandung antioksidan 58% lebih banyak dan vitamin C hingga 52% lebih tinggi.
Tanaman organik tidak mengandalkan semprotan pestisida kimiawi untuk melindungi diri. Sebaliknya, tanaman ini menghasilkan lebih banyak senyawa pelindungnya sendiri, yakni antioksidan.
2. Tingkat Nitrat Lebih Rendah
Tanaman yang ditanam secara organik juga terbukti memiliki kadar nitrat yang lebih rendah. Faktanya, penelitian oleh NIH, telah menunjukkan bahwa kadar nitrat 30% lebih rendah. Kadar nitrat yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker tertentu.
3. Susu dan Daging Organik Memiliki Asam Lemak yang Menguntungkan
Susu organik mungkin mengandung asam lemak omega-3 dan sejumlah zat besi, vitamin E, dan beberapa karotenoid yang sedikit lebih tinggi. Dikutip dari artikel NIH lain, susu organik mengandung lebih sedikit selenium dan yodium dibandingkan susu non-organik, dua mineral yang penting untuk kesehatan.
Sedangkan bukti studi, daging organik mengandung asam lemak omega-3 yang lebih tinggi. Serta kadar lemak jenuh yang sedikit lebih rendah daripada daging konvensional.
4. Lebih Sedikit Bahan Kimia dan Bakteri
Banyak orang memilih membeli makanan organik untuk menghindari bahan kimia buatan. Sebuah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan ini dapat mengurangi paparan terhadap residu pestisida dan bakteri.
Ditambah lagi kadar kadmium atau logam yang sangat beracun, 48% lebih rendah pada produk organik. Karena pertanian organik tidak menggunakan antibiotik pada hewan.
Membandiingkan Makanan Organik dengan Anorganik
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa makanan organik memiliki manfaat kesehatan. Studi observasi pada manusia telah mengaitkan makanan organik dengan risiko alergi dan eksim yang lebih rendah pada anak-anak dan bayi.
Sayangnya, tidak ada cukup bukti kuat yang tersedia untuk memastikan bahwa makanan organik lebih bermanfaat bagi kesehatan manusia daripada makanan konvensional. Diperlukan lebih banyak penelitian pengembangan lagi.
©2012 Merdeka.com
Karena bagaimanapun juga, mengonsumsi sayur lebih banyak meski bukan organik, tetap memberi manfaat baik untuk kesehatan. Serta meski Anda mengonsumsi junk food dengan label 'organik', bukan berarti itu sehat.
Beberapa dari produk junk food tersebut, masih berupa makanan olahan yang tinggi kalori, gula, garam dan lemak tambahan. Secara sederhana, saat kita memilih junk food organik, mungkin hanya memilih junk food biasa dengan kualitas sedikit lebih tinggi.