Pahami Cara Komunikasi yang Baik Agar Efektif Beserta Jenis dan Tips Melakukannya
Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik adalah bekal untuk mendapat peran di tengah masyarakat.
Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik adalah bekal untuk mendapat peran di tengah masyarakat.
Pahami Cara Komunikasi yang Baik Agar Efektif Beserta Jenis dan Tips Melakukannya
Terlebih, kita pasti akan terus mendapat ide atau gagasan karena setiap apa yang kita lakukan pasti dilakukan dengan adanya suatu ide atau gagasan dalam diri atau pikiran kita.
Meski demikian, banyak sekali ide hebat yang tidak bisa tersampaikan karena tidak melalui komunikasi yang baik.
Kita perlu ilmu, skill, dan kemampuan komunikasi lain agar apa yang menjadi gagasan kita bisa tersampaikan dengan baik dan didengar orang lain.
Bila tidak memiliki komunikasi yang baik, maka tidak ada yang mau mendengarkan, mengikuti, membeli, serta membantu apa yang kita komunikasikan.
Lantas apa saja cara komunikasi yang baik itu? Dirangkum dari djkn.kemenkeu.go.id dan sumber lain, Rabu (22/5) berikut informasi selengkapnya.
-
Bagaimana cara melakukan komunikasi yang efektif? Berikut tips melakukan komunikasi yang efektif, bisa dipraktikkan: 1. Menyimak Aktif: Dengan benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan oleh lawan bicara, kita dapat memahami dengan lebih baik pesan yang ingin disampaikan. Hal ini juga membantu dalam menciptakan hubungan yang lebih baik dan menghindari salah paham. 2. Menyampaikan Pesan Dengan Jelas: Berbicara secara jelas dan terstruktur dapat membantu dalam menyampaikan pesan dengan lebih efektif. Hindari penggunaan kata-kata ambigu atau kalimat yang rumit yang dapat membingungkan lawan bicara. 3. Menggunakan Bahasa Tubuh yang Tepat: Ekspresi wajah, gerakan tangan, dan postur tubuh dapat memberikan tambahan informasi dalam komunikasi. Memiliki bahasa tubuh yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dapat membantu dalam memperjelas maksud komunikasi. 4. Mengajukan Pertanyaan yang Relevan: Bertanya adalah cara yang baik untuk memastikan pemahaman kita terhadap pesan yang disampaikan, serta untuk menunjukkan ketertarikan terhadap lawan bicara. 5. Mengakui dan Menghormati Perbedaan: Dalam berkomunikasi, kita harus mengakui dan menghormati perbedaan pendapat, budaya, dan latar belakang individu dalam upaya menciptakan komunikasi yang efektif dan berdampak positif.
-
Bagaimana cara komunikasi bisa dilakukan? Komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung, yaitu dengan lisan/verbal, dan secara tidak langsung, melalui media tertentu, seperti bahasa tubuh, tulisan, telepon, radio, dan lain sebagainya.
-
Mengapa kata sifat penting dalam komunikasi? Penggunaan kata sifat bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari sangat penting karena dapat membantu Anda untuk lebih jelas dan spesifik dalam menyampaikan pesan.
-
Apa pengertian dari komunikasi itu? Komunikasi adalah proses penyampaian makna dari satu entitas atau kelompok ke kelompok lainnya.
-
Apa itu komunikasi? Komunikasi adalah proses pertukaran informasi, gagasan, atau perasaan antara dua atau lebih pihak melalui berbagai saluran, seperti lisan, tulisan, visual, atau nonverbal.
Jenis-jenis Komunikasi
1. Verbal
Komunikasi verbal merupakan penyampaian informasi yang dilakukan secara langsung dengan berbicara atau menggunakan bahasa isyarat yang dipahami.
Komunikasi verbal bukan hanya berupa lisan saja, namun meliputi pula komunikasi tertulis.
Komunikasi verbal dilakukan lebih dari satu orang dengan berbincang (lisan) atau bertukar pesan melalui online atau surat (tertulis).
2. Non-Verbal
Komunikasi non-verbal umumnya menyampaikan informasi dengan bahasa tubuh, penampilan, gestur dan ekspresi wajah.
Komunikasi non-verbal lebih mengutamakan perasaan dan emosi, sehingga kita harus mengerti suasana hati lawan bicara.
Sebagai contoh ketika lawan bicara menangis, maka kita tahu bahwa suasana hati lawan bicara sedih.
3. Tertulis
Jenis komunikasi yang ketiga adalah dengan cara tertulis menggunakan media tulisan untuk menyampaikan pesan dan informasi.
Komunikasi tertulis lebih bermanfaat karena ada catatan informasi dari komunikator yang bisa digunakan sebagai referensi di masa depan.
Contohnya saat kita membaca suatu buku, blog, catatan dan lain-lain.
4. Visual
Jenis komunikasi yang terakhir adalah verbal. Komunkasi verbal tidak beda jauh dengan komunikasi tertulis, hanya saja komunikasi visual lebih menggunakan gambar atau barang untuk memahami interaksi.
Contohnya ketika melakukan presentasi menggunakan suatu grafik tertentu atau rambu lalu lintas untuk menyampaikan kapan waktunya berhenti atau jalan.
Aspek-aspek Komunikasi yang Efektif
Melansir dari lombokbaratkab.go.id, ada lima aspek yang wajib dietahui sebelum menciptakan cara komunikasi yang baik, yaitu:
1. Kejelasan (Clarity)
Kejelasan bisa berarti bahasa maupun informasi yang disampaikan harus jelas. Dalam kehidupan kita sehari-hari, seringkali kita mendengar ucapan-ucapan seperti ini : ”Masalahnya ininya belum dianu”
- 3 Langkah Mudah Mengubah Cara Berbicara dengan Orang Lain, Bisa Bikin Sukses Dalam Karier
- Strategi Komunikasi Efektif Melalui Pesan Teks untuk Menarik Minat Pria
- 8 Cara Berkomunikasi yang Efektif dengan Mekanik Bengkel agar Perbaikan Lebih Optimal
- Komunikasi adalah Proses Bertukar Pesan, Ketahui Cara Efektifnya
Apa yang dimaksudkan dengan ini dan anu? Akan lebih mudah dipahami maknanya bila, misalnya, kata ini diganti dengan buku dan kata anu diganti dengan beri. Jadi kalimatnya akan berbunyi: ”Masalahnya bukunya belum diberikan.”
2. Ketepatan (accuracy)
Ketepatan dalam menerapkan bahasa dan informasi yang disampaikan harus betul-betul akurat atau tepat.
Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan informasi yang disampaikan harus benar. Benar disini artinya bahwa sesuai dengan apa yang sesungguhnya ingin disampaikan.
Bisa saja informasi yang disampaikan belum pasti kebenarannya, tetapi apa yang kita sampaikan adalah benar-benar apa yang kita ketahui. Itulah yang dimaksud dengan akurasi di sini.
3. Konteks (contex)
Kita harus memahami konteks bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan danlingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
Bisa saja kita menggunakan bahasa dan akurasi yang tepat tetapi karena konteksnya tidak tepat, reaksi yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Contohnya, sepulang dari kantor seorang suami berkata pada istrinya: ”Dindaku, tolong kanda diberikan segelas air nan jernih, kanda haus sekali.” Dari segi kejelasan dan keakuratan bahasa dan informasi tidak ada masalah.
Tetapi konteksnya tidak tepat, sehingga reaksinya sang istri mungkin tidak segera mengambilkan air melainkan bertanya tentang keadaan suami.
4. Alur (Flow)
Sebelum memulai komunikasi, kita harus memahami keruntutan alur bahasa dan informasi akan sangat berarti dalam menjalin komunikasi yang efektif.
Sewaktu kita meminjam uang, misalnya, kita cenderung mengemukakan kesulitan-kesulitan kita terlebih dahulu sebelum kita menyampaikan maksud kita untuk meminjam uang.
Mungkin begitu juga pada saat kita pertama kali menyampaikan perasaan jatuh cinta pada seseorang.
5. Budaya (culture)
Budaya merupakan aspek yang tidak hanya menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga tata karama atau etika.
Bersalaman dengan satu tangan bagi orang Sunda mungkin terkesan kurang sopan, tetapi bagi etnis lain mungkin suatu hal yang biasa.
Tips Komunikasi yang Baik
Cara komunikasi yang baik harus dipahami oleh setiap orang agar informasi bisa tersampaikan dengan baik.
Beberapa tips cara komunikasi yang baik berikut bisa menjadi referensi:
1. Menjadi Pembuka Pembicaraan
Menjadi pembuka pembicaraan (opener) yang baik adalah melakukan leveling atau menyamakan frekuensi dengan masuk kedalam latar belakang atau hal yang disukai lawan bicara.
Menjadi opener juga harus berwawasan luas, alangkah baiknya melakukan research untuk membuka topik pembicaraan
2. Menjadi Pendengar
Pendengar yang baik adalah mendengarkan dengan seksama sekaligus untuk menunjukan bahwa kamu menghargainya.
Tidak memotong pembicaraan juga merupakan bagian dari seorang pendengar yang baik.
3. Perhatikan Pilihan Kata
Memikirkan kata yang keluar sebelum berbicara merupakan suatu keharusan.
Pastikan bahwa perkataan yang kita akan ucapkan baik dan tidak akan menyinggung pihak manapun.
4. Perhatikan Waktu dan Tempat Berbicara
Terkadang beberapa hal yang kita bicarakan dapat menyinggung beberapa orang yang mendengarnya secara sengaja maupun tidak sengaja.
Tidak semua topik pembicaraan dapat digunakan di beberapa tempat. Kita juga harus tahu waktu yang tepat untuk berbicara seperti menyelipkan candaan dalam pembicaraan atau tahu kapan waktunya untuk bertanya ketika sedang mendengarkan suatu presentasi.
5. Berbicara Langsung ke Inti
Sering kali kita tidak menyadari bahwa ucapan kita terlalu berbelit dan mengutarakan apa yang seharusnya tidak dibahas dalam beberapa pembicaraan.
Banyak interaksi dan berbicara dengan banyak orang, belum tentu menjadi komunikator yang baik. Komunikasi yang baik harus mampu menyampaikan inti pembicaraan secara lugas dan efektif.
6. Perhatikan Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh yang paling umum dalam komunikasi adalah memperhatikan lawan berbicara.
Perhatikan intonasi dalam berbicara agar tidak timbul kesalah pahaman.