Pertama Kali Paus Bungkuk Ini Tiba-tiba Bisa Merespons Obrolan Manusia, Bikin Ilmuwan Kaget
Para ilmuwan memang sedang bekerja melakukan penelitian bagaimana berkomunikasi dengan paus bungkuk.
Di lepas pantai Alaska, terjadi sebuah pertemuan yang menakjubkan. Ilmuwan dari tim Whale-SETI berhasil melakukan "percakapan" dengan paus bungkuk bernama Twain.
McCowan dari University of California Davis memimpin interaksi tak terduga ini, di mana mereka berusaha memahami cara paus bungkuk berkomunikasi.
-
Bagaimana paus bungkuk berkomunikasi dengan peneliti? Tim peneliti mengirimkan panggilan kontak sebanyak 36 kali dengan interval yang bervariasi, dan Twain selalu merespons dengan pola yang serupa. Hal ini dianggap sebagai bukti bahwa paus ini terlibat dalam pertukaran informasi yang disengaja, menunjukkan kemungkinan interaksi yang kompleks.
-
Mengapa ilmuwan tertarik pada komunikasi paus bungkuk? Mirip dengan cara tim astronot mempraktikkan misi ke Mars atau bulan di Bumi, tim Whale-SETI mempelajari cara paus bungkuk berkomunikasi untuk meningkatkan kemampuan mengenali dan memahami sinyal dari luar angkasa.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian komunikasi paus bungkuk? Para ilmuwan dari SETI Institute, University of California Davis, dan Alaska Whale Foundation telah melakukan percakapan dengan seekor paus bungkuk bernama Twain.
-
Siapa yang berkomunikasi dengan paus bungkuk? Twain Si Paus yang Merespon Panggilan Kontak Peneliti Sebanyak 36 Kali Brenda McCowan, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Hewan UC Davis, mengungkapkan bahwa panggilan kontak paus bungkuk mirip dengan sapaan manusia.
-
Apa yang dipelajari dari komunikasi paus bungkuk? 'Kami yakin ini adalah komunikasi pertama antara manusia dengan paus bungkuk dalam 'bahasa' paus bungkuk,' kata Brenda McCowan, kepala penulis penelitian dari Universitas Davis dalam pernyataan, seperti dilansir laman Live Science.
Dengan bantuan pengeras suara bawah air, tim Whale-SETI memutar rekaman panggilan kontak paus bungkuk ke laut. Yang mengejutkan, Twain mendekat dan mulai merespon. Selama 20 menit, paus itu mengelilingi perahu dan menyesuaikan interval di antara setiap panggilan yang diputar oleh tim.
“Kami yakin ini adalah pertukaran komunikasi pertama antara manusia dan paus bungkuk dalam 'bahasa' mereka,” kata Dr. McCowan, dikutip dari Earthcom, Jumat (25/10).
Para peneliti pun sangat senang melihat paus merespon secara langsung menggunakan sinyal khas paus itu sendiri. Tim Whale-SETI juga sedang mengembangkan filter untuk mendeteksi sinyal cerdas yang bisa digunakan dalam pencarian kecerdasan di luar angkasa.
Dengan mempelajari cara paus berkomunikasi, mereka berharap bisa menemukan pola yang mirip dengan sinyal dari luar Bumi. Fred Sharpe dari Alaska Whale Foundation menekankan betapa cerdasnya paus bungkuk, dengan menyebutkan bahwa mereka memiliki sistem sosial kompleks dan mampu menggunakan jaring gelembung untuk menangkap ikan serta berkomunikasi melalui lagu.
“Mereka membuat alat seperti jaring gelembung untuk menangkap ikan dan berkomunikasi melalui lagu serta panggilan sosial,” jelas Sharpe.
Tim yakin, bahwa dengan belajar dari paus, mereka bisa mengembangkan cara untuk mendeteksi dan memahami sinyal cerdas, apakah itu berasal dari laut atau dari ujung galaksi. Temuan pertemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Peer J.
Tidak berhenti di situ, Whale-SETI sedang mempersiapkan penelitian lain tentang cara paus berkomunikasi, termasuk lewat cincin gelembung. Dukungan finansial dari Templeton Foundation juga memungkinkan penelitian ini terus berkembang.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia