Ikan Paus Ternyata Jago Nyanyi, Ilmuwan Ungkap Makna di Balik Lantunan Misteriusnya
Misteri suara yang muncul dari laut dalam akhirnya terungkap.
Misteri suara yang muncul dari laut dalam akhirnya terungkap.
-
Mengapa ilmuwan mempelajari komunikasi paus bungkuk? Dengan mempelajari cara paus berkomunikasi, mereka berharap bisa menemukan pola yang mirip dengan sinyal dari luar Bumi.
-
Bagaimana suara paus membantu memetakan dasar laut? Nyanyian pausFin itu disebut dapat digunakan untuk menguraikan dasar laut secara sonik. Ini karena suara yang dihasilkan dapat mencapai kedalaman 2,5 km di bawah air dan memantul kembali dengan pengukuran yang sangat tepat.
-
Bagaimana paus bungkuk berkomunikasi dengan peneliti? Tim peneliti mengirimkan panggilan kontak sebanyak 36 kali dengan interval yang bervariasi, dan Twain selalu merespons dengan pola yang serupa. Hal ini dianggap sebagai bukti bahwa paus ini terlibat dalam pertukaran informasi yang disengaja, menunjukkan kemungkinan interaksi yang kompleks.
-
Apa fakta unik tentang paus? Pas Fin ternyata memiliki kebiasangan menyanyikan lagu dengan keras untuk menarik pasangan betina. Menurut Scientific American, suara tersebut sangatlah berisik karena dapat didengar hingga jarak 1.000 kilometer.
-
Mengapa ilmuwan tertarik pada komunikasi paus bungkuk? Mirip dengan cara tim astronot mempraktikkan misi ke Mars atau bulan di Bumi, tim Whale-SETI mempelajari cara paus bungkuk berkomunikasi untuk meningkatkan kemampuan mengenali dan memahami sinyal dari luar angkasa.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian komunikasi paus bungkuk? Para ilmuwan dari SETI Institute, University of California Davis, dan Alaska Whale Foundation telah melakukan percakapan dengan seekor paus bungkuk bernama Twain.
Ikan Paus Ternyata Jago Nyanyi, Ilmuwan Ungkap Makna di Balik Lantunan Misteriusnya
Para ilmuwan telah mengungkap rahasia di balik nyanyian kompleks dan menghantui yang dilantunkan paus terbesar di laut. Paus bungkuk dan spesies paus balin lainnya ternyata memiliki "kotak suara" khusus yang memungkinkan mereka bernyanyi di dalam air. Penemuan yang dipublikasi dalam jurnal Nature, membuka wawasan baru tentang dampak kebisingan laut terhadap komunikasi makhluk laut raksasa ini.
Sumber: BBC
“Suara sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka, karena itulah satu-satunya cara mereka dapat menemukan pasangannya di lautan."
Profesor Coen Elemans, dari University of Southern Denmark.
"Paus merupakan beberapa hewan paling misterius yang pernah hidup di planet ini. Mereka termasuk hewan terbesar, cerdas, dan sangat bersosialisasi," lanjutnya.
Paus balin adalah kelompok yang terdiri dari 14 spesies, termasuk paus biru, paus bungkuk, paus kanan, minke, dan abu-abu. Alih-alih menggunakan gigi seperti paus lainnya, mereka menggunakan piring yang disebut balin untuk menyaring makanan dari air.
Meskipun nyanyian paus telah lama menjadi misteri, penelitian ini membawa terobosan. Para ilmuwan melakukan eksperimen dengan menggunakan laring, atau "kotak suara", yang dikeluarkan dari tiga bangkai paus yang terdampar, yaitu paus minke, paus bungkuk, dan sei. Mereka menemukan, struktur anatomi vokal paus balin memungkinkan mereka untuk bernyanyi di bawah air dengan mendaur ulang udara dan mencegah air masuk ke dalamnya.
Namun, nyanyian paus balin dibatasi pada frekuensi sempit yang tumpang tindih dengan kebisingan yang dihasilkan oleh kapal pelayaran.
“Mereka tidak bisa begitu saja memilih, misalnya, bernyanyi lebih tinggi untuk menghindari kebisingan yang kita buat di laut,” jelas Profesor Elemans.
Penelitiannya menunjukkan bagaimana kebisingan laut dapat menghalangi paus untuk berkomunikasi dalam jarak jauh. Pengetahuan ini sangat penting bagi konservasi paus bungkuk, paus biru, dan hewan laut raksasa lainnya yang terancam punah.
Hal ini juga memberikan wawasan atas pertanyaan-pertanyaan yang telah ditanyakan para peneliti selama beberapa dekade tentang lagu-lagu menakutkan ini, yang oleh beberapa pelaut dikaitkan dengan hantu atau makhluk mitos laut.
Pengetahuan ini memiliki implikasi besar bagi konservasi paus, terutama bagi spesies yang terancam punah, seperti paus bungkuk dan paus biru. Dr. Kate Stafford, pakar komunikasi paus dari Oregon State University, menyebut penelitian ini sebagai "terobosan", karena memberikan wawasan baru tentang bagaimana mamalia laut mengeluarkan suara dan beradaptasi dengan lingkungan laut mereka.
“Produksi dan penerimaan suara adalah indera paling penting bagi mamalia laut, sehingga penelitian apapun yang menjelaskan cara mereka mengeluarkan suara berpotensi memajukan bidang ini,” katanya kepada BBC.
Dr Stafford menambahkan, kemampuan mamalia untuk membuat sinyal vokal yang kompleks adalah “luar biasa” dan menyoroti “betapa istimewanya hewan-hewan ini”.
Selain itu, penelitian ini juga memberikan gambaran tentang evolusi paus dari darat ke lautan dan adaptasi yang memungkinkan komunikasi di bawah air. Meskipun mempelajari paus besar adalah tugas yang menantang, para peneliti ini menunjukkan kreativitas dalam mencari jawaban atas misteri nyanyian paus yang telah memikat manusia selama berabad-abad.