Hiu Paus Sepanjang 7 Meter Mati Terdampar di Pantai Pekutatan Bali
Bangkai ikan besar ini masih berada di tepi pantai dan menanti tindakan lebih lanjut dari instansi yang berwenang.
Seekor ikan hiu paus atau Rhincodon typus dengan panjang sekitar tujuh meter ditemukan mati terdampar di Pesisir Pantai Banjar Yeh Kuning, Desa Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat (29/9) sekitar pukul 06.30 Wita.
Hiu Paus Sepanjang 7 Meter Mati Terdampar di Pantai Pekutatan Bali
Kasi Humas Polres Jembrana AKP I Komang Mulyadi mengatakan, berdasarkan laporan dari Bhabinkamtibmas Desa Pekutatan Aiptu I B Japa Matra, penemuan ikan hiu paus pertama kali dilaporkan warga yang kebetulan melihat ikan raksasa terdampar di pantai. "Dalam keadaan yang diduga sudah tidak bernyawa," kata AKP Muyadi, Jumat (29/9) siang.
Ia menerangkan, ikan hiu paus yang langka ini masih berada di tepi pantai dan menanti tindakan lebih lanjut dari instansi yang berwenang.
"Tim ahli dan petugas konservasi lingkungan telah dipanggil untuk mengevaluasi kondisi ikan hiu paus ini."
Kasi Humas Polres Jembrana AKP I Komang Mulyadi
Selain hiu paus, sebelumnya sejumlah paus juga terdampar di pantai pulau Bali. Bahkan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Bali, mencatat sudah ada tiga paus mati terdampar di Perairan Bali sejak Bulan Januari hingga April 2023.
Paus pertama yang ditemukan mati ialah bangkai ikan paus jenis bryde yang terdampar di Pantai Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (19/1).
Kemudian, yang kedua paus sperma terdampar dan mati di Pantai Yeh Malet, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (5/4).
Lalu, seekor paus sperma kembali ditemukan terdampar dan mati di Pantai Yeh Leh, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (8/4).
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali, R Agus Budi Santosa, menduga fenomena paus mati terdampar di sejumlah pantai di Bali terjadi karena laut Bali merupakan jalur migrasi tahunan mamalia laut, dan diduga adanya kebisingan suara di laut, perubahan cuaca ekstrem, perubahan kontur laut dan arus, serta bencana alam.
\"Dari hasil-hasil penelitian yang saya baca ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi terdamparnya mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba diantaranya kebisingan suara di laut yang mempengaruhi sonar," ujarnya.
"Seperti misalnya yang terjadi di laut Bahamas pada tahun 2000, di mana ditemukan paus yang terdampar dan diduga penyebabnya akibat pengaruh suara dari sonar yang digunakan oleh angkatan laut," lanjutnya.