Ilmuwan Klaim Cara Ini akan Jadi Syarat Utama jika Manusia Ingin Berkomunikasi dengan Alien
Cara ini dapat membuka jalan bagi percakapan dengan alien suatu hari nanti, menurut ilmuwan.
Cara ini dapat membuka jalan bagi percakapan dengan alien suatu hari nanti, menurut ilmuwan.
Ilmuwan Klaim Cara Ini akan Jadi Syarat Utama jika Manusia Ingin Berkomunikasi dengan Alien
Penelitian baru menunjukkan bahwa berbicara dengan paus bungkuk dapat membantu manusia mempelajari cara berkomunikasi dengan alien
Apakah memungkinkan? Para ilmuwan meyakininya suatu saat nanti hal ini akan terjadi.
-
Bagaimana manusia bisa berkomunikasi dengan alien? Peneliti kini tengah mempelajari sistem komunikasi paus bungkuk untuk mempelajari bagaimana mendeteksi dan mengartikan sinyal pesan dari luar angkasa.
-
Kenapa makhluk luar angkasa tertarik berkomunikasi? Laurence Doyle, seorang peneliti utama di SETI Institute dan penulis makalah tersebut, menyatakan bahwa makhluk luar angkasa akan tertarik untuk berkomunikasi dan mungkin menargetkan manusia sebagai penerima pesan.
-
Kenapa paus bungkuk dipelajari untuk komunikasi alien? Menurut penelitian terbaru, obrolan paus bungkuk memberikan wawasan berharga tentang bagaimana manusia suatu hari nanti bisa berkomunikasi dengan makhluk di luar Bumi.
-
Bagaimana alien bepergian ke luar angkasa? Mereka tidak akan bisa meninggalkan planet ini menggunakan bahan bakar dalam jumlah berapa pun dan struktur roket yang layak juga tidak akan mampu menahan tekanan yang terlibat dalam proses tersebut, setidaknya dengan bahan yang kita tahu,' tambah Dr. Quiroga dalam penelitiannya yang membahas planet dengan Exoplanet Escape Factor (Fex) lebih dari 2,2.
-
Bagaimana cara ilmuwan mencari alien? SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) adalah proyek ilmiah yang bertujuan untuk mencari sinyal dari peradaban cerdas di luar angkasa.
-
Kenapa ilmuwan kirim pesan ke luar angkasa? Para ilmuwan dari berbagai belahan dunia telah mengirimkan pesan-pesan untuk menunjukkan keberadaan alien.
Para ilmuwan dari SETI Institute, University of California Davis, dan Alaska Whale Foundation telah melakukan percakapan dengan seekor paus bungkuk bernama Twain.
Terlebih lagi, Twain mencocokkan kesenjangan waktu antara sinyal-sinyal dalam panggilan pemutaran selama sekitar dua puluh menit.
Brenda McCowan, penulis utama studi dari U.C. Davis, menyatakan, “Kami percaya ini adalah pertukaran komunikatif pertama antara manusia dan paus bungkuk dalam ‘bahasa’ bungkuk.”
Mirip dengan cara tim astronot mempraktikkan misi ke Mars atau bulan di Bumi, tim Whale-SETI mempelajari cara paus bungkuk berkomunikasi untuk meningkatkan kemampuan mengenali dan memahami sinyal dari luar angkasa.
Dari penemuannya itu, para peneliti ingin menggunakan penemuan tersebut demi membuat filter yang dapat digunakan untuk menerima sinyal apa pun dari luar angkasa.
Laurance Doyle, salah satu penulis studi dari SETI Institute, menyebutkan, karena keterbatasan teknologi saat ini, asumsi penting dalam pencarian kecerdasan luar angkasa adalah bahwa makhluk luar angkasa akan tertarik untuk melakukan kontak dan dengan demikian menargetkan manusia sebagai penerimanya.
Menurut Fred Sharpe, salah satu penulis studi dari Alaska Whale Foundation, menyebutkan, Paus bungkuk sangat cerdas, memiliki sistem sosial yang kompleks, dan berkomunikasi secara luas melalui nyanyian dan panggilan sosial.“Berkolaborasi dengan paus bungkuk memberikan kesempatan khusus untuk mengeksplorasi cara kerja komunikasi pada spesies non-manusia atau alien,” ujar dia.
Tim berencana menggunakan prinsip teori informasi untuk membuat filter yang dapat membantu menganalisis sinyal dari luar angkasa dan di luar Bumi.