Ilmuwan Temukan Fakta Baru Dinosaurus Ternyata Punya Bulu, Fungsinya Tak Hanya Untuk Terbang
Bulu pada dinosaurus ini memiliki banyak fungsi, tidak hanya untuk terbang.
Para ahli paleontologi menemukan fakta baru tentang dinosaurus, mereka mendapati bahwa bulu pada dinosaurus tidak hanya sekedar digunakan untuk terbang.
Awalnya, para ahli paleontologi meyakini hanya Sinosauropteryx yang memiliki bulu di antara dinosaurus non-unggas. Namun, mereka kemudian menemukan bahwa T-rex dan Velociraptors juga memilikinya.
-
Bagaimana bulu dinosaurus berevolusi? Lambat laun, struktur ini berevolusi menjadi bentuk bercabang, kemudian menjadi bulu lembut (downy), dalam beberapa bentuk berbatang yang kemudian menghilang. Seiring berjalannya waktu, kondisi bercabang ini berubah menjadi batang tengah dengan vane di kedua sisinya, dan vane ini kemudian berevolusi menjadi barbs.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan kesamaan bulu dinosaurus dan burung? Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh menggunakan sinar-X dan cahaya inframerah, para ilmuwan menemukan keberadaan protein yang disebut corneous beta-proteins (CBPs) dalam struktur kimia bulu tersebut.
-
Mengapa penemuan bulu dinosaurus penting? Temuan ini telah mengubah pemahaman tentang dinosaurus, mengungkapkan bahwa banyak di antara mereka memiliki beberapa bentuk penutup bulu di tubuh mereka, meskipun tidak semua.
-
Apa yang ditemukan pada kulit dinosaurus berbulu? Sel-sel kulit fosil memiliki banyak kesamaan dengan sel-sel kulit reptil modern. Mereka memiliki ukuran dan bentuk sel yang serupa dan keduanya memiliki batas sel yang menyatu, suatu ciri yang hanya diketahui pada reptil modern. Distribusi pigmen kulit fosil identik dengan distribusi pigmen kulit buaya modern.
-
Apa kesamaan bulu dinosaurus dan burung modern? Analisis sinar-X baru-baru ini mengungkap hubungan mengejutkan antara struktur kimia bulu burung modern dan bulu dinosaurus dari masa lalu.
-
Dimana fosil dinosaurus berbulu ditemukan? Ilmu pengetahuan semakin banyak belajar tentang keluwesan bentuk pada dinosaurus dengan setiap penemuan besar di China, Amerika, Antartika, dan tempat lainnya. Termasuk, soal bulunya.
Ahli paleontologi telah menemukan bukti bulu berwarna dan bulu unik lainnya pada fosil dinosaurus tertentu untuk mendukung klaim mereka, seperti dilansir Greek Reporter.
Mereka mempelajari struktur berbagai jenis bulu untuk memastikan fungsi bulu pada dinosaurus, terutama pada dinosaurus non-unggas.
Sinosauropteryx merupakan dinosaurus jenis pertama yang diidentifikasi memiliki bulu. Setelah dianalisis lebih lanjut para ilmuwan menemukan bahwa Sinosauropteryx menggunakan bulunya untuk bersembunyi.
Mereka menemukan pola warna menunjukan bahwa dinosaurus ini perlu berkamuflase dengan lingkungannya untuk menghindari pemangsaan. Fungsi yang sama juga ditemukan pada Tianyulong.
Yutyrannus merupakan dinosaurus ynag banyak ditemukan di wilayah Barat Laut China di Liaoning yang mengalami suhu dingin. Berkat lingkungannya ini, Yutyrannus mengembangkan bulu yang lebih tebal untuk mengatur panas dalam tubuhnya.
Berkembang Biak
Salah satu penggunaan bulu yang paling menarik menurut para ahli adalah komunikasi. Alih-alih menggunakan suara seperti umumnya dinosaurus lain, dinosaurus jenis Psittacosaurus dan Caudipteryx menggunakan bulu mereka untuk berkomunikasi. Misalnya, Psittacosaurus menggunakan bulu panjang di ekornya untuk berbicara dengan dinosaurus lain sejenisnya.
Sementara itu, Caudipteryx menggunakan bulunya untuk mengusir predator dan bahkan mungkin memperingatkan predator lain sejenisnya.
Seperti halnya banyak burung modern, dinosaurus berbulu menggunakan warna-warna mencolok mereka untuk menarik lawan jenis. Struthiomimus dan Caihong adalah beberapa dinosaurus yang diduga menggunakan bulu mencolok mereka untuk merayu pasangan. Struthiomimus memiliki bulu panjang di lengannya dan mungkin menggunakannya dalam sebuah ritual untuk menarik pasangan.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti