Dulunya Hewan-hewan ini Berdarah Dingin, Tapi Berubah Berdarah Panas saat 180 Juta Tahun Lalu
Semuanya berubah saat terjadi perubahan iklim. Mereka "bermetamorfosis" menjadi hewan berdarah panas.
Semuanya berubah saat terjadi perubahan iklim. Mereka "bermetamorfosis" menjadi hewan berdarah panas.
Dulunya Hewan-hewan ini Berdarah Dingin, Tapi Berubah Berdarah Panas saat 180 Juta Tahun Lalu
Semua binatang mamalia dan burung yang saat ini hidup memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya sendiri sehingga disebut sebagai makhluk berdarah panas.
Hal itu berbeda dengan reptil, serangga, cacing, ikan, amfibi, dan reptil yang membutuhkan sinar Matahari untuk menghangatkan tubuhnya sehingga disebut sebagai makhluk berdarah dingin.
Pada awal abad ke-20, dinosaurus dianggap sebagai hewan yang "berdarah dingin" seperti reptil modern.
-
Kapan dinosaurus berubah menjadi berdarah panas? Studi tersebut memperkirakan bahwa sekitar 180 juta tahun yang lalu, pada periode Jurassic awal, aktivitas vulkanik intens memicu perubahan iklim global yang memaksa dinosaurus untuk beradaptasi.
-
Mengapa dinosaurus berubah menjadi berdarah panas? Temuan ini memperkuat pemahaman bahwa evolusi dinosaurus menuju bentuk burung seperti ayam saat ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang ekstrem.
-
Bagaimana dinosaurus ini berevolusi? 'Analisis perbandingan kami menunjukkan bahwa terjadi perubahan signifikan dalam rencana tubuh pada garis avialan awal, yang sebagian besar dipengaruhi oleh anggota tubuh depan, akhirnya menghasilkan proporsi anggota tubuh burung yang khas.' 'Namun, Fujianvenator adalah spesies aneh yang menyimpang dari lintasan utama ini dan berevolusi dengan arsitektur kaki belakang yang aneh.'
-
Bagaimana evolusi dinosaurus menjadi seperti burung kalkun-padang? Dr. Darren Naish, seorang ahli paleontologi, mengatakan bahwa dinosaurus tersebut kemungkinan besar akan berubah menjadi seperti burung kalkun-padang/bustard, elang besar, dan rangkong tanah, bukan seperti manusia.
-
Bagaimana dinosaurus beradaptasi dengan perubahan lingkungan? Endotermi memungkinkan dinosaurus tumbuh lebih cepat, menghasilkan lebih banyak keturunan, dan mempertahankan aktivitas fisik lebih lama, membantu mereka bertahan hidup melalui perubahan lingkungan.
Penemuan yang lebih baru menunjukkan bahwa beberapa jenis dinosaurus beradaptasi sehingga bisa menghasilkan panas tubuh mereka sendiri, meskipun saat itu belum diketahui kapan perubahan tersebut terjadi.
Terkini, studi baru yang disusun oleh para ahli dari University College London (UCL) dan Universitas Vigo yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology menemukan bahwa adaptasi pengaturan suhu tubuh tersebut terjadi sekitar 180 juta tahun yang lalu, seperti dikutip dari Indy100, ScienceDaily, dan BBC, Selasa (21/5).
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa dinosaurus theropoda (seperti Trex dan Velociraptor) dan ornithischia (seperti Stegosaurus dan Triceratops), berpindah ke lingkungan yang lebih dingin selama zaman Jura Awal.
Perpindahan tersebut bisa jadi membuat dinosaurus-dinosaurus tersebut mengembangkan endortermi, yaitu kemampuan untuk menghasilkan panas secara internal.
Penelitian sebelumnya juga telah menemukan sifat-sifat yang terkait dengan darah panas di antara ornithischia dan theropoda, dengan beberapa di antaranya diketahui memiliki bulu atau protobulu, yang berfungsi sebagai insulasi panas internal.
“Analisis kami menunjukkan bahwa preferensi iklim yang berbeda muncul di antara kelompok-kelompok dinosaurus utama sekitar waktu peristiwa Jenkyns 183 juta tahun yang lalu, ketika aktivitas gunung berapi yang intens menyebabkan pemanasan global dan kepunahan kelompok tanaman,” ucap Dr. Alfio Alessandro Chiarenza, salah satu penulis dalam penelitian ini.
Peristiwa Jenkyns terjadi setelah lava dan gas vulkanik meletus dari celah panjang di permukaan Bumi hingga menutupi sebagian besar wilayah Bumi
“Theropoda juga termasuk burung dan penelitian kami menunjukkan bahwa pengaturan suhu burung yang unik mungkin berasal dari zaman Jura Awal,” jelas Dr. Sara Varela, penulis lain dalam studi ini.
Kelompok dinosaurus lain, yaitu sauropoda (seperti Brontosaurus), tidak melakakukan pindah lokasi dan tetap berada di bagian Bumi yang lebih hangat.