Pengakuan Pasien Jalani Perawatan di RS Wuhan Usai Diberi Antivirus Corona
Salah seorang pasien Virus Corona di Wuhan yang sudah dipindahkan ke rumah sakit khusus ungkap kondisinya pasca diberi obat antivirus Corona.
Setelah Virus Corona menjangkit ribuan orang di dataran China, pemerintah setempat berupaya menemukan obat baru yang dapat menyembuhkan pasien Corona. Untuk sementara, pihak dokter memberikan obat antivirus yang biasa digunakan untuk penanganan HIV.
Dilansir dari akun Twitter resmi China Global Television Network (CGTN), seorang pasien bernama Wan Chunhui, yang sebelumnya mengunggah video mengenai fasilitas Rumah Sakit Houshenshan, kembali mengunggah video baru, Kamis (6/2).
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang memimpin pasukan Tiongkok dalam pertempuran Wuhan? Lebih dari satu juta pasukan Tentara Revolusioner Nasional dari Zona Perang Kelima dan Kesembilan ditempatkan di bawah komando langsung Chiang Kai-shek, mempertahankan Wuhan dari Tentara Area Tiongkok Tengah dari Tentara Kekaisaran Jepang yang dipimpin oleh Shunroku Hata.
-
Mengapa Jepang mengincar Wuhan dalam pertempuran tersebut? Wuhan, yang terdiri dari tiga kota utama yakni Wuchang, Hankou, dan Hanyang, menjadi pusat perhatian berikutnya bagi Jepang karena pentingnya strategis.
-
Apa yang menjadi tujuan utama Jepang dalam pertempuran Wuhan? Pertempuran ini menandai salah satu upaya terbesar Jepang untuk menghancurkan perlawanan Tiongkok dan memperluas kendali mereka di daratan Tiongkok.
Dalam video pendek berdurasi satu setengah menit itu, Wan mengungkapkan bagaimana kondisinya setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit khusus. Wan mengaku kondisinya cukup membaik dan berharap bisa segera sembuh setelah mendapatkan suntikan antivirus.
Dua Hari Dirawat
Sebelumnya pada Selasa (4/2), Wan mengunggah video singkat untuk menunjukkan fasilitas ruang perawatannya di rumah sakit yang dibangun pemerintah China dalam waktu 10 hari saja. Di videonya itu, Wan menyebut fasilitas yang diberikan cukup lengkap.
2020 Merdeka.com/CGTN Official Twitter
Dua hari menjalani perawatan, Wan kembali memberitahukan kondisi terbarunya. Video terbaru Wan diunggah oleh CGTN, Kamis (6/2) pagi kemarin.
"Hai semuanya, ini aku. Hari ini adalah hari keduaku di Rumah Sakit Houshenshan," buka Wan di awal videonya. Ia masih tampak mengenakan masker dan pakaian yang sama.
Kabarkan Kondisi Terkini
Dalam video sebelumnya, Wan menyebut kalau belum mendapatkan perawatan. Dan, di video terbarunya, Wan mengaku sudah menerima perawatan dari tim medis rumah sakit.
Pria berkacamata itu menyebut kalau batuknya masih cukup parah. Bahkan setelah mendapatkan perawatan, batuk yang diderita Wan masih belum pulih.
"Batukku masih cukup parah, istilahnya aku batuk hampir membuat lepas paru-paruku," ungkap Wan menganalogikan kondisi batuknya, sambil mengelus dada.
Dapat Suntikan Antivirus Ribavirin
Tak jauh berbeda dengan perawatan pasien seperti yang diungkapkan pemerintah China. Wan mengaku mendapatkan suntikan ribavirin, yang termasuk jenis obat antivirus.
2020 Merdeka.com/CGTN Official Twitter
"Aku mendapat suntikan hari ini, (suntikannya) ribavirin, masih sama dengan suntikan sebelumnya," tutur Wan.
Melansir dari Pusat Informasi Obat Nasional BPOM RI, Ribavirin adalah obat untuk mengobati Hepatitis C kronis dalam kombinasi dengan interferon alfa2b, dan dapat digunakan untuk mengobati bronkiolitis berat pada bayi dan anak-anak.
Masih Jalani Pemantauan
Setelah mendapatkan suntikan ribavirin, kondisi Wan masih harus terus dipantau. Sebelumnya, Wan terlihat mengenakan alat medis di jari untuk merekam kondisi oksigen dalam darahnya. Alat tersebut sudah terlihat tak terpasang lagi saat Wan membuat video terbaru.
Wan juga menyebut, suntikan yang diberikan akan menjadi cara perawatan yang tepat untuknya, apabila kondisinya semakin membaik dalam beberapa hari ke depan.
"Kalau semuanya berjalan lancar, ini akan menjadi perawatanku karena ini merupakan obat antivirus berkelanjutan (broad-spectrum antiviral drug). Ini harusnya jauh lebih efektif. Kita akan lihat bagaimana keefektifan (obat ini) dalam beberapa hari ke depan," jelas Wan tanpa melepaskan maskernya.
Demam Mulai Turun
Walau kondisi batuknya masih parah, seperti yang ia sampaikan, Wan mengakui kalau demamnya semakin membaik. Setelah mendapatkan suntikan antivirus tersebut, demam yang dirasakan berangsur menurun.
2020 Merdeka.com/CGTN Official Twitter
"Saat ini, demamku sudah mulai menurun. Aku tidak merasakan demam baru, tapi batukku masih cukup parah," lanjut Wan dalam videonya.
Hingga saat video tersebut diunggah, Wan juga mengaku tidak mengalami demam lanjutan. Ia juga berharap kalau tidak merasakan demam lagi dan kondisinya semakin membaik.
Optimis Segera Sembuh
Melihat kondisi Wan yang masih berada di kamar inap Rumah Sakit Houshenshan Wuhan, tidak dapat dipastikan bagaimana perkembangan sesungguhnya, karena belum ada konfirmasi dari pihak pemerintah China maupun rumah sakit.
Walau dipenuhi ketidakpastian, Wan masih berharap ia bisa segera sembuh dan keluar dari rumah sakit dalam kondisi sehat. Harapannya itu ia sampaikan di akhir video.
"Walau begitu aku masih berharap bisa segera keluar dari Rumah Sakit Houshenshan," tutup Wan.