Penjelasan Mengapa Muhammadiyah Tidak Baca Doa Qunut saat Salat Witir di Pertengahan Ramadan
Mengapa Muhammadiyah tidak membaca doa qunut dalam salat witir pertengahan Ramadan? Simak fatwa dan penjelasannya di sini!

Setiap bulan Ramadan, seluruh umat Islam di dunia melaksanakan berbagai ibadah dengan penuh khusyuk, salah satunya adalah salat witir yang biasanya dilakukan setelah salat tarawih. Salah satu perbedaan yang mencolok di antara berbagai kelompok Muslim adalah praktik membaca doa qunut dalam salat witir, terutama pada separuh akhir bulan Ramadan.
Banyak umat Islam, terutama dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan pengikut mazhab Syafi'i, melaksanakan doa qunut dalam salat witir mulai malam ke-16 Ramadan hingga akhir bulan. Namun, berbeda dengan mereka, Muhammadiyah tidak melaksanakan qunut dalam salat witir, baik pada pertengahan maupun akhir Ramadan. Keputusan ini didasarkan pada fatwa Majelis Tarjih yang berpendapat bahwa tidak terdapat dalil yang kuat untuk mewajibkan atau mensunnahkan qunut witir secara khusus pada separuh akhir Ramadan.
-
Apa yang dimaksud dengan doa qunut? Qunut dalam agama Islam adalah doa yang dilakukan dengan berdiri setelah rakaat kedua dalam shalat subuh atau shalat witir.
-
Apa arti dari kata 'qunut' yang menjadi dasar Doa Qunut Subuh? Doa qunut sendiri berasal dari kata 'qunut' yang memiliki arti pujian.
-
Bagaimana doa qunut dilakukan? Waktu pelaksanaan qunut pada shalat Subuh ada dua pendapat di kalangan ulama, yaitu sebelum ruku atau setelah ruku sebelum sujud.Namun, mayoritas ulama sepakat bahwa qunut dilakukan setelah ruku sebelum sujud.
-
Apa yang dimaksud dengan Doa Ganti Qunut? Doa ganti qunut adalah doa sapu jagat atau Surah Al-Baqarah ayat 201. Doa ini bertujuan untuk memohon kebaikan di dunia dan akhirat.
-
Apa yang dimaksud dengan "pengganti doa qunut"? Pengganti doa qunut Subuh ini memiliki lafal bacaan yang lebih pendek, bahkan termasuk doa yang familiar dibaca sehari-hari.
Dengan demikian, muncul pertanyaan, mengapa Muhammadiyah tidak melaksanakan qunut witir? Apa dasar hukum yang mendasari pandangan ini dalam Islam? Berdasarkan informasi yang dirangkum oleh Merdeka.com dari berbagai situs resmi Muhammadiyah, berikut adalah penjelasan mengenai pandangan organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia ini, yang diambil dari fatwa tarjih dan dibandingkan dengan pandangan ulama lainnya.
Perbedaan Pendapat di Kalangan Ulama
Dalam konteks ini, penting untuk menyadari bahwa perbedaan pandangan mengenai qunut tidak hanya terjadi di kalangan Muhammadiyah. Di sisi lain, para ulama dari mazhab Imam Syafi'i berpendapat bahwa membaca doa qunut pada rakaat terakhir shalat witir adalah sunnah, khususnya di separuh akhir Ramadan. Beberapa ulama bahkan memperbolehkan pelaksanaan qunut sepanjang bulan Ramadan, namun pendapat yang paling kuat dalam mazhab Syafi'i menyatakan bahwa qunut sebaiknya dikhususkan pada separuh akhir Ramadan.
Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar menyatakan bahwa, "Menurut kami, disunnahkan Qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadan." Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan pendapat, ada juga landasan yang kuat bagi mereka yang memilih untuk melaksanakan qunut pada waktu tertentu.
Di sisi lain, terdapat pandangan dari kalangan mazhab Abu Hanifah yang beranggapan bahwa qunut disunnahkan dalam seluruh shalat sunnah. Namun, menurut mazhab Syafi'i, praktik yang dianjurkan adalah qunut pada separuh akhir Ramadan, yang mencerminkan adanya fleksibilitas dalam pelaksanaan ibadah ini.
Dasar Hukum Qunut Witir dalam Islam
Qunut witir merupakan doa yang diucapkan dalam posisi berdiri, baik sebelum maupun setelah rukuk pada rakaat terakhir salat witir. Salah satu hadis yang sering dijadikan acuan untuk melaksanakan qunut witir adalah riwayat dari Hasan bin Ali:
- Membaca Doa Qunut saat Salat Witir di Pertengahan Ramadan, Apa Hukumnya?
- Bolehkah Tidak Mengganti Puasa Ramadhan Sebelumnya? Simak Penjelasannya
- Doa Berbuka Puasa Qadha Ramadhan Lengkap dengan Ketentuan yang Harus Dipahami Umat Islam
- Bacaan Doa Berbuka Puasa Ramadan & Sunnah Lainnya, Ketahui Kapan Waktu Membacanya
"Rasulullah SAW mengajariku beberapa kalimat yang aku ucapkan dalam salat witir: Allahummah dina fiman hadait, wa a'fina fiiman aafaita, wa tawallan fiiman tawallait...." (HR. Abu Dawud, An-Nasa'i, dan At-Tirmidzi).
Beberapa mazhab memiliki pandangan berbeda mengenai pelaksanaan qunut dalam salat witir. Dalam mazhab Syafi'i, qunut dianjurkan untuk dibaca hanya pada separuh akhir bulan Ramadan, sementara mazhab Hanafi dan Hanbali mengizinkan qunut dibaca kapan saja sepanjang tahun, meskipun tidak dianggap sebagai kewajiban.
Di sisi lain, Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih memiliki pendapat yang berbeda, yaitu tidak menganjurkan pelaksanaan qunut witir baik di pertengahan maupun di akhir Ramadan.
Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah tentang Qunut Witir
Menurut fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Tarjih Muhammadiyah, tidak ada dasar yang kuat dalam hadis-hadis shahih mengenai bacaan qunut dalam salat witir. Dengan demikian, tidak terdapat kewajiban atau anjuran khusus untuk melaksanakannya, baik pada separuh akhir bulan Ramadan maupun di luar bulan suci tersebut.
Keputusan Majelis Tarjih yang menyatakan:
"Membaca doa qunut witir, baik di akhir bulan Ramadan maupun pertengahannya, tidak disyariatkan. Oleh karena itu, tidak perlu kita mengamalkannya."
Fatwa ini diambil setelah melakukan penelitian mendalam terhadap berbagai riwayat hadis yang berkaitan dengan qunut dalam salat witir, di mana beberapa riwayat tersebut dianggap lemah (dhaif). Oleh sebab itu, Muhammadiyah memutuskan untuk tidak melaksanakan doa qunut dalam salat witir sebagai langkah kehati-hatian dalam beribadah.
Perbedaan Pandangan dengan Mazhab Syafi'i dan NU
Pandangan Muhammadiyah mengenai qunut witir berbeda dengan pendapat mazhab Syafi'i dan Nahdlatul Ulama (NU), yang melaksanakan qunut witir pada separuh akhir bulan Ramadan.
Dalam kitab Ma'rifatus Sunan wal Atsar (4/44), Imam asy-Syafi'i mengungkapkan bahwa qunut dalam witir pada separuh akhir Ramadan adalah sunnah yang dianjurkan, sebagaimana yang dilakukan oleh beberapa sahabat Nabi, termasuk Ibnu Umar dan Mu'adz al-Qari.
Selain itu, Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar juga menegaskan:
"Menurut kami, disunnahkan Qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadan. Namun, pendapat yang lebih kuat dalam mazhab kami adalah bahwa qunut hanya dianjurkan pada separuh akhir Ramadan, bukan sepanjang tahun."
Dalam hal ini, Muhammadiyah memutuskan untuk tidak melaksanakan qunut witir, karena mereka berpendapat bahwa tidak terdapat dalil yang kuat yang secara khusus menunjukkan bahwa Rasulullah SAW secara rutin melakukan qunut dalam witir pada separuh akhir bulan Ramadan.
Apakah Qunut Witir Dilarang dalam Muhammadiyah?
Meskipun Muhammadiyah tidak melaksanakan qunut dalam salat witir, hal ini bukan berarti bahwa qunut witir dilarang untuk dilakukan. Majelis Tarjih hanya menegaskan bahwa qunut witir tidak memiliki dasar hukum yang kuat untuk dijadikan sebagai bagian dari sunnah Rasulullah SAW.
Dalam karyanya, Ibnu Taimiyah menyatakan dalam Majmu' Al Fatawa (22:271) bahwa qunut witir merupakan doa yang diperbolehkan dalam salat, tetapi tidak diwajibkan. Beliau menegaskan:
"Siapa yang mau membacanya, silakan. Dan yang enggan pun dipersilakan. Di bulan Ramadan, jika seseorang membaca qunut witir sepanjang bulan, itu baik. Jika berqunut di separuh akhir Ramadan, itu pun baik. Jika tidak berqunut sama sekali, juga baik."
Pendapat ini sejalan dengan pandangan Muhammadiyah yang tidak mengharamkan qunut witir, namun juga tidak menjadikannya sebagai amalan yang dianjurkan.
People Also Ask
Apa alasan Muhammadiyah tidak melaksanakan qunut di salat witir?
Muhammadiyah tidak melaksanakan qunut di salat witir karena dalilnya dianggap lemah dan diperselisihkan oleh para ahli hadis.
Apakah qunut di salat witir diperbolehkan dalam mazhab Syafi'i?
Ya, dalam mazhab Syafi'i, qunut di salat witir dianggap sunnah, terutama di separuh akhir Ramadan.
Bagaimana jika imam tidak berqunut saat salat Subuh?
Meskipun imam tidak berqunut, makmum tetap dapat melaksanakan qunut karena hal ini merupakan sunnah ab'ad.
Apakah ada dalil untuk membaca qunut di separuh akhir Ramadan?
Ya, terdapat atsar dari Umar Ibn Khattab yang menunjukkan bahwa qunut dibaca pada separuh akhir Ramadan.