Penyebab Keputihan pada Wanita, Patut Diwaspadai
Penyebab keputihan pada wanita menjadi kekhawatiran tersendiri bagi beberapa orang. Menurut hasil penelitian, Efmed tahun 2009 “Lebih dari 75% wanita pernah mengalami keputihan minimal sekali dalam hidup”.
Penyebab keputihan pada wanita menjadi kekhawatiran tersendiri bagi beberapa orang. Menurut hasil penelitian, Efmed tahun 2009 “Lebih dari 75% wanita pernah mengalami keputihan minimal sekali dalam hidup”.
Dalam Bahasa medis, keputihan dikenal leukorea, fluor albus. Keputihan perlu ditangani ketika keluarnya cairan bening yang semakin lama berubah warna menjadi putih, kuning, ada pula hingga kehijauan. Cairan selain darah dari lubang vagina di luar kebiasaan, berbau maupun tidak, serta rasa gatal.
-
Apa saja penyebab sering pusing pada wanita? Kondisi sakit kepala yang sering dialami wanita, dapat disebabkan oleh beberapa faktor, terutama yang berkaitan dengan hormon. Berikut penyebab sering pusing pada wanita, perlu diketahui: 1. MenstruasiSelama siklus menstruasi, kadar hormon seperti estrogen dan progesteron berubah secara drastis. Perubahan hormon ini dapat memengaruhi pembuluh darah di otak dan memicu sakit kepala, yang dikenal sebagai migrain menstruasi. Selain itu, perubahan hormon ini juga dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala ringan atau tegang pada fase pra-menstruasi. 2. Penggunaan kontrasepsi hormonalKontrasepsi hormonal seperti pil KB atau suntik dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh. Efek ini dapat memicu sakit kepala pada beberapa wanita. Kadar hormon yang rendah dalam pil KB kombinasi dan implant kontrasepsi jenis hormonal juga dapat menjadi penyebab sakit kepala pada wanita yang menggunakannya. 3. KehamilanPerubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan sakit kepala pada banyak wanita. Peningkatan aliran darah dan perubahan tekanan dalam tubuh dapat memicu sakit kepala. Wanita juga mungkin mengalami sakit kepala akibat perubahan hormon selama trimester pertama dan kedua kehamilan. 4. MenopauseSelama masa menopause, kadar hormon seperti estrogen menurun secara drastis. Penurunan estrogen ini dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala yang sering disebut sebagai migrain menopause. Wanita juga dapat mengalami sakit kepala pada fase sebelum menstruasi atau saat menopause, yang dikenal sebagai sakit kepala peri-menopause.
-
Apa saja penyebab bercak hitam di celana dalam wanita? Bercak hitam di celana dalam wanita dapat hadir di seluruh siklus menstruasi, karena fluktasi kadar hormon. Jika Anda baru selesai haid sekitar tiga hari terakhir, mungkin Anda akan menemui adanya bercak coklat kehitaman di celana dalam Anda. Menurut Dr. Millheiser ini adalah hal yang normal.Bercak hitam kecokelatan tersebut adalah pelepasan lapisan terakhir dinding rahim yang tersisa.
-
Apa dampak kebisingan lalu lintas pada kesuburan wanita? Bagi wanita yang tinggal di daerah dengan tingkat kebisingan lalu lintas 10,2 desibel lebih tinggi dari rata-rata (55-60 desibel), risiko infertilitas meningkat sebesar 14%, terutama bagi mereka yang berusia di atas 35 tahun.
-
Apa penyebab meninggalnya pengantin wanita di Palembang? Diketahui, pengantin wanita ini meninggal dunia lantaran kelelahan dan mengalami hipertensi.
-
Apa saja penyebab lutut menjadi kopong? Lutut kopong adalah kondisi di mana sendi lutut kehilangan kepadatan dan daya dukungnya, mengakibatkan rasa tidak stabil dan nyeri. Berikut adalah beberapa penyebab umum lutut kopong dan cara mencegahnya: 1. Kelainan struktural Ada kelainan struktural tertentu yang dapat menyebabkan lutut menjadi kopong. Contohnya adalah malformasi tulang di sekitar lutut, ketidakstabilan pada sendi patella, atau kelainan pada tulang kering atau tulang paha.Jika Anda memiliki kelainan struktural ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli ortopedi untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai.
-
Apa penyebab utama rambut botak pada wanita? Salah satu penyebab umum alopecia pada wanita adalah keturunan atau faktor genetika. Jika ada riwayat keluarga dengan masalah rambut botak, kemungkinan seseorang mengalami kondisi serupa dapat meningkat.
Dari penelitian Yusrawati pada 2007, “Terdapat hubungan antara leukorea patologis dengan cara cebok dan frekuensi penggantian celana dalam”
Hasil penelitian selanjutnya, oleh IGA Manik Karuniadi pada 2009, “Berdasarkan karakteristik umur diperoleh data 90,91% remaja putri usia 14-16 tahun tidak tahu perihal penyebab keputihan. Berdasarkan pendidikan didapatkan bahwa 100% lulusan perguruan tinggi tidak mengetahui secara pasti cara mencegah keputihan.
Penyebab Keputihan pada Wanita
Adanya keputihan yang terlalu banyak dan berkepanjangan secara umum sebagian besar disebabkan oleh sikap, peran otangtua terhadap pendidikan kebersihan alat vital, dan kurangnya informasi.
Keputihan masih dianggap dalam batas normal ketika cairan tersebut berfungsi membantu melindungi vagina dari infeksi. Biasanya karena perubahan hormon, stres, sedang menyusui, dan ketika terangsang.
Keputihan berlebihan juga biasa muncul ketika menjelang menstruasi dan sesudahnya. Anda tidak perlu khawatir selama cairan tersebut berwarna bening dan tidak berbau.
Beberapa hal penyebab lainnya, dikutip dari berbagai sumber
1. Infeksi Jamur
Tumbuhnya jamur candidas atau monilial menyebabkan adanya gejala keputihan yang berwarna putih seperti susu, menggumpal, serta rasa gatal pada kemaluan. Bagian luar atau mulut vagina menjadi merah dan terjadi radang.
Biasanya diakibatkan dari penyakit kencing manis, konsumsi pil KB, dan daya tahan tubuh yang rendah.
2. Infeksi Bakteri
Adanya ketidakseimbangan antara bakteri jahat dan bakteri baik dalam vagina, biasanya disebabkan oleh bacterial vaginosis yang menyerang. Terjadilah keputihan tidak normal dengan warna putih keabuan, hingga ada yang hijau, disertai bau busuk dan gatal.
3. Infeksi Virus
Penyakit kelamin penyebab keputihan, seperti herpes, condyloma, dan HIV/AIDS. Segera konsultasikan ke dokter bila Anda sudah mengalaminya, karena infeksi ini sebagai faktor pemicu kanker rahim juga kanker serviks.
Condyloma, munculnya kutil-kutil kecil yang banyak dengan cairan yang bau. Herpes menunjukkan tand-tanda tuka melepuh di sekeliling vagina, gatal dan terasa panas.
4. Infeksi Klamidia
Infeksi klamidia atau chlamydia adalah infeksi menular seksual (STD) lain, disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis. Gejalanya muncul rasa sakit ketika buang air kecil, keputihan berkepanjangan, nyeri di bagian bawah perut, dan bau tidak sedap. Biasanya terjadi karena sering bergonta-ganti pasangan seks.
5. Alergi
Alergi pada vagina ditunjukkan dengan munculnya keputihan, biasanya disebabkan oleh pemakaian sabun pembersih vagina yang tidak cocok, kondom, pelumas (ketika berhubungan intim), dan lain sebagainya. Segera hentikan pemakaian produk dan mulai menjaga kebersihan alat vital Anda.
6. Penggunaan Alat Kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim atau AKDR, akan memberikan respons pada tubuh dikarenakan ada benda asing yang masuk. Cara penggunaannya dimasukkan ke dalam rahim, keputihan yang muncul tidak berbau dan menimbulkan nyeri ataupun gatal.
7. Vaginitas
Vaginitis atau radang pada vagina yang disebabkan oleh infeksi, karena kurangnya kadar estrogen. Biasanya terjadi setelah menopause dan kelainan kulit.
8. Gonore
Gonore juga termasuk infeksi menular seksual (STD) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoea. Gonore menyebabkan keputihan lebih banyak dari biasanya, hingga keluar nanah dari anus.
9. Trichomonas
Infeksi trichomonas menunjukkan keputihan dengan warna kuning kehijauan dengan bau yang menyengat, berbusa, dan gatal-gatal di daerah kelamin. Gejalanya muncul ketidaknyamanan selama berhubungan seksual dan buang air kecil.
Cara Mengatasi Keputihan
- Kompres menggunakan air dingin, untuk meringankan rasa gatal dan radangnya.
- Menggunakan kondom atau menunda hubungan seksual setelah pengobatan.
- Banyak minum air putih.
- Tidak menggaruk vagina, meskipun dirasa sangat gatal.
- Menjaga kebersihan dan kesehatan bagian kewanitaan.
- Sering mengganti pembalut dan celana dalam. Sebaiknya gunakan celana dalam bahan katun dan tidak ketat.
- Tidak menggunakan produk pembersih vagina secara berlebihan dan sering. Karena bisa membunuh bakteri baik yang sebenarnya alami ada di tubuh.
- Menggunakan obat dari dokter secara teratur, meskipun gejala sudah tidak muncul. Kemungkinan infeksi masih bisa terjadi.
- Mencuci pakaian dalam dengan sabun yang ringan dan tidak menggunakan pewangi tambahan. Guna menghindari banyaknya kosumsi bahan kimia.
- Tubuh cukup istirahat dan cukup tidur.
- Menjaga pola hidup sehat.
Itulah beberapa tips ringan semoga bisa membantu meminimalisir terjadinya keputihan. Bagi orangtua, sebaiknya sudah mulai mengajarkan sejak dini pada anak mengenai cara menjaga kebersihan organ vitas, serta bahayanya keputihan di masa mendatang.