Penyebab Rumah Dinas DPR Dikosongkan Anggota, Ada Keluhan dari Banyak Tikus Sampai Rayap
Sekjen DPR RI jelaskan kondisi rumah dinas anggota DPR RI yang kini banyak ditinggalkan penghuninya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar melakukan pengecekan ke komplek rumah dinas atau Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
Sebagian besar rumah-rumah yang ada di komplek tersebut sudah tak lagi ditempati oleh para anggota karena dianggap sudah tidak layak huni. Indra pun menunjukkan kondisi bagian dalam rumah yang disebutnya sudah mengalami banyak kerusakan.
- DPR Usul Rumah Dinas Ditiadakan dan Penggantian dengan Uang, Menteri PUPR Respons Begini
- Tak Lagi Dipakai, Begini Nasib Rumah Dinas Anggota DPR
- Melihat dari Dekat Kondisi Rumah Dinas DPR yang Dianggap Tak Layak bagi Anggota Dewan
- Anggota DPR Tak Dapat Rumah Dinas dan Diganti Tunjangan, Bagaimana dengan Pimpinan Dewan?
"Ini adalah salah satu rumah yang sudah kosong dan kondisinya rata-rata semacam ini. Kalau ini yang agak lumayan ya nanti kita coba lihat lagi beberapa rumah yang memang kondisinya lebih parah atau parah ya," kata Indra dikutip dari Youtube MerdekaDotCom (8/10).
Dalam video, terlihat cat dinding yang ada di dalam rumah sudah banyak terkelupas. Rumah dinas yang terdiri dari dua lantai tersebut tampaknya sudah lama kosong.
Setiap lantai juga ditemukan kamar tidur dan kamar mandi lengkap dengan beberapa perabotan seperti kasur dan lemari. Namun, semuanya dalam kondisi kotor dan tidak terawat.
Indra mengatakan, para anggota sering menyampaikan beberapa keluhan mereka melalui aplikasi Perjaka (Perawatan Rumah Jabatan Kalibata). Ada beberapa hal yang sering dikeluhkan, mulai dari banyaknya tikus hingga kebocoran.
"Problemnya selama ini di anggota ada beberapa keluhan ya, kami ada aplikasi namanya Perjaka. Nah dalam perjaka itu setiap hari ada 15 sampai 20 keluhan dari anggota," kata Indra.
"Rata-rata (keluhan) berkaitan dengan kebocoran rumah, kemudian banyaknya tikus, dan kemudian juga berkaitan dengan akibat rayap itu biasanya di lemari-lemari cepat rusak di sini tiga hal itu ya," tambahnya.
Lebih lanjut, Indra membenarkan jika rumah tersebut dan sebagian besar RJA lainnya sudah ditinggalkan oleh para anggota DPR. Beberapa di antaranya dikatakan sudah meminta izin untuk mencari rumah kontrakan sendiri.
"Jadi ini salah satu rumah yang sudah dikosongkan oleh anggota sebagian besar memang anggota meminta izin untuk mencari rumah hunian atau kontrakannya (sendiri) dan menyewanya kami sepakati dalam rapat pimpinan sampai dengan oktober," katanya.
Meski begitu, Indra menyebut, jika sekitar 45 persen dari total 596 rumah dinas yang ada di kompleks tersebut masih dalam kategori layak dihuni.
Dia juga menyebut, bahwa sebagian rumah dinas itu ada yang ditempati oleh tim ahli, karena sejumlah anggota DPR RI sudah mempunyai rumah tinggal di kawasan Jabodetabek.
Anggota DPR Tak Dapat Rumah Dinas dan Diganti Uang Tunjangan
Akibat dari banyaknya kerusakan yang ditemukan di unit RJA, DPR menyatakan bahwa anggota pada periode 2024-2029 tak lagi mendapatkan fasilitas rumah dinas.
Sebagai gantinya, mereka akan mendapat tunjangan perumahan setiap bulan. Keputusan ini telah dituangkan secara resmi lewat Surat Sekretariat Jenderal DPR dengan nomor B/733/RT.01/09/2024.
Surat yang ditandatangani pada 25 September 2024 itu meminta anggota DPR yang terpilih maupun yang tidak untuk meninggalkan rumah dinasnya masing-masing.
Meski begitu, sejauh ini belum diketahui nominal tunjangan rumah dinas yang akan diberikan pada para anggota yang otomatis menambah gaji mereka sebagai wakil rakyat di DPR RI.