Polisi Penggali Kubur Langsung Ditemui Kapolri Listyo, Ditawari Sekolah Perwira Malah Minta Ini
Alih-alih menerima, Joko justru meminta hal lain. Apa yang diminta ke Kapolri?
Aksi mulia anggota personel Polsek Samarinda Ulu, Bripka Joko Hadi Aprianto belum lama ini terungkap. Dia menjadi penggali kubur secara sukarela selama 23 tahun di samping ketugasnnya sebagai abdi negara.
Cerita menyentuh hati milik sosok Bintara itu terdengar hingga telinga Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit. Alhasil, Joko secara khusus mendapat atensi Kapolri.
- Jenderal Listyo Sigit Bicara Masa Jabatan Sebagai Kapolri: Ternyata Diberi Kepercayaan untuk Melanjutkan
- VIDEO: Kapolri Listyo Kagum Temui Bripka Joko Jadi Penggali Kubur, Ditawari Sekolah Perwira
- Bripka Joko Polisi Penggali Kubur Tolak Tawaran Kapolri untuk Sekolah Perwira, Tapi Lebih Pilih Hal Ini
- Kapolri Beri Penghargaan, Casis Bintara Jadi Korban Begal Sampai Jari Putus Langsung Jadi Anggota Polisi
Dia diberi hadiah sekolah perwira. Alih-alih menerima, Joko justru meminta hal lain. Apa yang diminta ke Kapolri? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Ditemui Kapolri
Senin (9/9) lalu, rasanya menjadi suatu momen istimewa bagi Bripka Joko Hadi Aprianto. Bagaimana tidak, polisi berusia 37 tahun itu secara khusus mendapat kunjungan langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Di kantor dinas, Joko yang langsung menemui Kapolri nampak menyambut bersama sejumlah jajaran Polsek Samarinda Hulu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kunjungan Kapolri tersebut tak lain merupakan bentuk apresiasi atas tindakan luar biasa Joko yang secara sukarela menjadi penggali kubur selama 23 tahun.
"Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menemui langsung Bripka Joko Hadi Aprianto (37), Bintara Polsek Samarinda Hulu," demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @divisihumaspolri.
Ditawari Sekolah Perwira
Pada kesempatan tersebut, kunjungan Kapolri ternyata sekaligus memberi kabar bahagia bagi Joko.
Kapolri secara langsung memberi hadiah istimewa atas kelapangan hati Joko untuk membantu masyarakat sebagai tukang penggali kubur.
Dia ditawari sekolah perwira secara cuma-cuma. Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Kapolri kepada Joko yang kala itu saling berhadapan.
Namun siapa sangka, Joko diketahui justru tak seketika berbahagia mendengar hadiah istimewanya sendiri.
"Kapolri hendak menawarkan sekolah perwira," demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Bripka Joko Malah Minta Hal Lain
Alih-alih menerima, Joko justru diketahui menyampaikan permintaan mendalamnya. Dia menuturkan keinginannya untuk menambah perluasan area makam bagi kebutuhan masyarakat.
Diungkapnya, hal ini didasarkan atas kondisi area makam yang kian terbatas.
Menanggapi hal ini, Kapolri seketika memberi pesan mendalam. Joko diminta untuk terus berbuat baik kepada sesama. Dia diharapkan bakal tetap menjadi polisi baik.
“Niatmu mulia untuk amal. Ini nanti dibantu dikomunikasikan ya. Tolong niat baik ini diturunkan bukan hanya ke anak-anak mu saja, tetapi juga ke rekanmu yang lain. Terus menjadi polisi yang baik," pesan Kapolri kepada Joko, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Banjir Apresiasi
Pemikiran Bripka Joko yang justru memilih untuk mendahulukan kepentingan masyarakat seketika menuai tanggapan positif dari warganet. Banyak di antaranya yang menuliskan apresiasi dan kekaguman mendalam.
"Mantap Bripka Joko tidak memilih untuk kepentingan pribadinya justru lebih memilih untuk masyarakat.👍🙏," tulis akun @kandar_rose
"Alhamdulillah, niat ikhlas senantiasa membawa barokah. Ini bisa menjadi contoh bagi polisi yang lain," tulis akun @hamdany_fareza
"Menyala Pak Bripka Joko ," tulis akun @achjoni
"Terus lah berbuat baik, pak ❤️🔥," tulis akun @cak_sungkan
"Salut, lanjutkan pak," tulis akun @iwangunawantea
Gali Kubur Selama Puluhan Tahun
Sebelumnya, kisah Bripka Joko Hadi Aprianto viral usai dibagikan akun Instagram resmi Divisi Humas Polri @divisihumaspolri beberapa waktu lalu.
Personel Polsek Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur itu masih bisa menyempatkan diri untuk melakukan hal baik di sela-sela waktunya mengabdi. Dia menjadi penggali kubur secara sukarela selama 23 tahun.
Joko secara khusus mengabdikan diri menjadi penggali kubur sejak dirinya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Polisi yang kini berusia 37 tahun itu telah membulatkan tekad untuk memberi bantuan kemanusiaan itu sejak remaja, saat rekan seusianya justru menghabiskan waktu dengan cara berbeda.
Selain dari Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho, apresiasi juga turut datang dari berbagai kalangan warganet. Joko mendapat ratusan pujian dan doa mendalam atas dedikasinya menjadi penggali kubur di samping bertugas sebagai polisi.