Potret Makam Halimah as Sa'diyah, Ibu Susu Nabi yang Sangat Dicintai Rasulullah
Halimah diberkahi oleh Allah SWT dengan menjadi ibu susu bagi baginda Rasul.
Potret makam ibu susu Nabi Muhammad SAW, yakni Halimah as Sa'diyah dibagikan oleh akun Tiktok @erwinismailkohler. Halimah diberkahi oleh Allah SWT dengan menjadi ibu susu bagi baginda Rasul.
Ia merupakan salah satu sosok yang sangat dihormati dan dicintai oleh Rasulullah. Diketahui, jika Halimah dimakamkan di pemakaman Baqi Madinah, tak jauh dari makam Nabi Muhammad. Simak ulasannya:
-
Kapan Nabi Muhammad SAW lahir? Berdasarkan catatan beberapa buku sejarah, Nabi SAW lahir tanggal 12 Rabi’ul tahun Gajah atau bertepatan dengan 20 April 571 M.
-
Bagaimana cara umat Islam meneladani Nabi Muhammad SAW? Mengikuti sunah Rasul adalah cara terbaik untuk meneladani Nabi Muhammad SAW dalam segala hal. Umat Islam harus berusaha untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan sunah Rasulullah SAW.
-
Siapa kucing peliharaan Nabi Muhammad SAW? Secara singkat, Muezza adalah salah satu kucing yang dianggap istimewa dalam agama Islam. Mengapa istimewa? Karena Muezza adalah hewan peliharaan Nabi Muhammad SAW yang sangat disayangi oleh Rasulullah.
-
Apa warna kesukaan Nabi Muhammad SAW? Warna kesukaan Rasulullah SAW ternyata dijelaskan juga di dalam Al-Quran. Dalam surah Al Kahfi disebutkan jika warna kesukaan Rasulullah adalah hijau.
-
Kapan Maulid Nabi diperingati? Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Hal ini bersumber dari hadis yang diriwayatkan Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas,وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِArtinya: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah."
Potret Makam Ibu Susu Rasulullah
Melansir dari unggahan di akun @erwinismailkohler, terlihat makam Halimah as Sa'diyah yang ada di komplek pemakaman Baqi bisa dibilang sangat sederhana.
Lokasinya tak jauh dari makam putra angkatnya, Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi. Terlihat, makam ibu susu Rasulullah itu hanya berupa tumpukkan batu berbentuk persegi panjang.
Tiktok/@erwinismailkohler ©2023 Merdeka.com
"Ini makam ibu (angkat) Rasulullah. Masya Allah sangat sederhana sekali ya," kata perekam video.
Nabi Muhammad Dititipkan pada Halimah asSadiyah
Tiktok/@erwinismailkohler ©2023 Merdeka.com
Melansir dari laman NU Online, disebutkan jika masyarakat Arab yang hidup di daerah perkotaan dulu memiliki tradisi untuk menitipkan bayi-bayi mereka pada perempuan desa.
Iklim perkotaan Arab kurang baik untuk seorang bayi, sehingga dulu orang-orang Arab memilih untuk menitipkan bayinya ke perempuan pedesaan dan dirawat di desa, agar kesehatan bayi terjaga dan tumbuh kuat.
Hal ini juga yang dialami oleh Nabi Muhammad saat masih bayi. Ia pernah dititipkan dan disusui oleh seorang perempuan desa dari kabilah Sa’ad bin Bakr yang bernama Halimah As-Sa’diyyah binti Abu Dzuaib.
Sosok Halimah as Sadiyah
Rasulullah saat masih kecil hidup di perkampungan kabilah Sa’ad sampai usia sekitar empat atau lima tahun. Halimah memiliki tiga orang anak yang otomatis menjadi saudara sepersusuan Rasulullah.
Dulu, karena keterbatasan ekonomi perempuan kabilah Sa'ad disebut sengaja pergi ke kota untuk menawarkan menyusui bayi-bayi yang ada di kota.
Suatu waktu, sesampainya di Mekkah perempuan-perempuan kampung kabilah Sa’ad pun mencari bayi-bayi yang hendak mereka susui.
Namun sayang, dari sekian perempuan yang ada, tidak satu pun yang mau membawa Rasulullah saw kecil untuk disusui.
Ini dikarenakan kondisi Rasulullah yang yatim dan para perempuan khawatir tidak bisa mendapatkan upah yang cukup jika menyusui anak yatim.
Kemudian, karena satu dan lain hal Halimah menjadi satu-satunya orang yang akhirnya membawa bayi Rasulullah pulang ke kampung halaman.
Banjir Keberkahan
Usai membawa pulang bayi Muhammad, keanehan pun terus terjadi di keluarga Halimah. Salah satunya ialah ketika mereka sampai di kampung halaman. Pada saat itu, kondisi kampung yang sedang paceklik membuat susah mencari rumput dan hewan ternak mereka kurus serta tidak mengeluarkan susu untuk diperah.
Namun tidak dengan kambing milik Halimah. Kambing miliknya mengeluarkan susu yang begitu banyak sehingga bisa diperah berkali-kali.
Melihat keganjilan itu, orang-orang kampung berinisiatif untuk mengikutkan kambing-kambing mereka ke mana pun kambing Halimah digembalakan.
Tapi tetap saja, kambing-kambinng mereka kurus dan tak mengeluarkan air susu.
Setelah dua tahun berlalu, Muhammad kecil tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat hingga akhirnya dikembalikan ke ibu kandungnya, Siti Aminah.