Potret Soeharto & Para Jenderal di Awal Kekuasaannya, Sosok Polisi di Pojok Melegenda
Potret lawas tujuh orang jenderal di masa awal kekuasaan Presiden Soeharto beredar di media sosial. Dalam foto yang diambil tahun 1969 itu tampak Presiden Soeharto dengan pakaian dinas TNI berpangkat jenderal tegap berdiri diapit oleh para jenderal TNI dan Polri saat itu.
Potret lawas tujuh orang jenderal di masa awal kekuasaan Presiden Soeharto beredar di media sosial. Dalam foto yang diambil tahun 1969 itu tampak Presiden Soeharto dengan pakaian dinas TNI berpangkat jenderal tegap berdiri diapit oleh para jenderal TNI dan Polri saat itu.
Namun, ada satu sosok yang mencuri perhatian netizen. Dalam foto tersebut, sosok tersebut berdiri paling pojok sebelah kanan.
-
Bagaimana Soeharto mendekati keluarga dalam politik? “Ini pendidikan politik yang kurang baik, zaman Pak Harto selama sekian puluh tahun itu tidak pernah itu anak-anaknya terlibat politik praktis cuma dia di bisnis. Sekarang ini (era Jokowi) politik iya, bisnis iya,” kata Djarot.
-
Bagaimana Soeharto mengenal keluarga BJ Habibie? Soeharto mengaku cepat akrab dengan keluarga BJ Habibie karena ibu Habibie, Raden Ayu Tuti Marini Puspowardojo atau R.A. Habibie yang berasal dari Yogyakarta masih fasih berbahasa Jawa.
-
Mengapa Soeharto dan keluarga Habibie menjadi dekat? "Hal ini patut saya kenang. Di rumah keluarga Habibie itu terdapat suasana yang membuat anggota Staf Brigade kami kerasan," kata Soeharto dikutip dari HMSoeharto.id.
-
Bagaimana cara anak-anak Soeharto mempererat hubungan mereka? Sering Berkumpul Untuk Makan Bersama Walaupun jarang mendapat perhatian, anak-anak Presiden Soeharto ternyata sering berkumpul untuk sekadar makan bersama. Mereka juga mengundang anak dan cucu mereka dalam momen tersebut.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Apa yang dimiliki anak-anak Soeharto dalam bisnis? Beberapa sumber mengungkapkan kalau anak-anak Soeharto memiliki bisnis berskala besar dan menggurita, meliputi hotel, transportasi, media, hingga migas dan pertambangan.
Dia merupakan seorang jenderal polisi. Sosoknya kemudian begitu melegenda. Siapakah dia?
Simak ulasan dan potret lawasnya berikut ini, seperti dilansir dari akun Instagram @jejaksejarah1, Senin (18/10).
Soeharto Sebagai Presiden dan Menhankam
Soeharto mulai resmi menjabat sebagai presiden sejak 27 Maret 1968, setelah sebelumnya menjabat sebagai Ketua Presidium Kabinet Ampera tahun 1966 dan diangkat menjadi Pejabat Presiden pada tahun 1967 oleh MPRS.
Selain sebagai presiden, ia juga merangkap jabatan sebagai Menteri Pertahanan/Keamanan pada saat itu. Kemudian bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 Nopember 1969, Soeharto mengeluarkan keputusan mengenai pengangkatan sejumlah Perwira Tinggi ABRI di Departemen Hankam (Pertahanan Keamanan).
Namun, posisi Menteri Pertahanan/Keamanan/Panglima ABRI tetap dijabat oleh Presiden Soeharto sendiri.
Melansir dari laman resmi soeharto.co, Presiden Soeharto mengangkat beberapa jenderal di awal kekuasaannya sekaligus memberhentikan dengan hormat beberapa jenderal lain untuk mengemban tugas baru. Hal itu diklaim sebagai upaya menyempurnakan organisasi Departemen Hankam.
Potret Lawas Soeharto bersama dengan Para Jenderal
Instagram @jejaksejarah1 ©2021 Merdeka.com
Sejumlah sosok yang berada di lingkaran Pertahanan, Kowilhan (Komando Wilajah Pertahanan) dan Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban), tampil berpose bersama dengan Presiden Soeharto.
Berikut ini potret lawas ketujuh jenderal tersebut, dari sisi kiri ke kanan. Menariknya sosok jenderal polisi yang berada di pojok kanan kemudian melegenda karena kejujurannya.
- Marsekal TNI Soewoto Soekendar: diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara.
- Jenderal TNI Soemitro Sastrodihardjo: pernah menjabat sebagai Wakil Panglima ABRI dan Pangkopkamtib.
- Jenderal TNI Maraden Saur Halomoan Panggabean: dari Panglima Angkatan Darat menjadi Panglima Kopkamtib tahun 1969.
- Presiden Soeharto.
- Jenderal TNI Umar Wirahadikusumah: bertahap diangkat oleh Soeharto sebagai Panglima Kostrad, melejit pesat menjadi Wakil Kasad, lalu Kasad tahun 1969.
- Laksamana TNI Sudomo: awal kekuasaan Soeharto, ia menjadi Kepala Staf TNI AL, lalu Pangkopkamtib.
- Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso sebagai Kapolri.
Sosok Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso
Video Ini Jadi Bukti Jenderal Hoegeng Kapolri Teladan, Instagram/@pendapatkita ©2021 Merdeka.com
Dalam foto tujuh jenderal tersebut, sosok jenderal polisi yang berada di pojok kanan menjadi sorotan netizen. Jenderal polisi itu melegenda akibat kejujurannya.
Dia adalah Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso yang terkenal sebagai tokoh polisi paling jujur dan anti suap. Namanya kerap disinggung sebagai teladan dan belum ada yang bisa menggantikannya.
Ia pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-5 dari tahun 1968-1971. Selama menjadi Kapolri, Hoegeng melakukan pembenahan di sejumlah bidang. Bahkan Hoegeng tak segan melawan ketidakadilan di negeri ini.
Diketahui, Hoegeng termasuk satu dari 50 tokoh terkemuka Indonesia yang menandatangani Petisi 50. Sebuah protes yang berisi "Ungkapan Keprihatinan". Termasuk di antaranya Jenderal Nasution, Ali Sadikin, serta Burhanuddin Harahap dan Mohammad Natsir.