Potret Trump Pidato Dikelilingi Kaca Anti Peluru, Umbar Ketakutan Sebut Kamala Harris Picu Perang Dunia Ketiga
Pidato Trump saat kampanye di North Carolina dikelilingi kaca anti peluru sebagai perlindungan ganda pasca peristiwa penembakan beberapa waktu lalu.
Donald Trump kembali menggelar kampanye sejak percobaan pembunuhan yang terjadi pada bulan lalu di Pennsylvania. Ini juga sekaligus menjadi kampanye pertama Trump yang diadakan di luar ruangan.
Berbeda dengan sebelumnya, keamanan kampanye kali ini lebih diperketat. Terlihat dari kaca anti peluru yang dipasang mengelilingi panggung Donald Trump untuk berbicara dengan para pendukungnya.
- FOTO: Momen Kamala Harris Tampil Perdana usai Pilpres AS, Tersenyum Akui Kemenangan Donald Trump
- Donald Trump Menang Pilpres AS 2024 Kalahkan Kamala Harris, Intip Daftar Selebriti Pendukungnya!
- Segini Gaji yang Bakal Didapat Donald Trump Jika Menang Pilpres
- Hasil Sementara Pilpres AS, Trump Unggul dari Kamala Harris dalam Perolehan Suara Elektoral
Dalam pidatonya, calon presiden dari Partai Republik ini mengumbar ketakutannya. Ia juga mengkritisi kebijakan perbatasan dan imigrasi yang ditetapkan oleh calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus Wakil Presiden Amerika Serikat saat ini.
"Dia akan 'menghancurkan' negara kita seperti dia menghancurkan San Francisco, seperti dia menghancurkan California," ujar Trump dalam kampanye di Asheboro, North Carolina, Rabu (21/8), seperti dikutip dari Antara.
Trump juga menyindir jika "Kamerad Kamala" memenangkan pemilihan presiden pada 5 November, Perang Dunia III hampir pasti akan terjadi.
"Apa pun yang disentuhnya, dia hancurkan. Dia adalah jaksa wilayah di San Francisco. Tempat itu menjadi kacau. Kemudian dia menjadi jaksa agung Negara Bagian California. Tempat itu menjadi kacau. Dan dia akan melakukan hal yang sama terhadap Amerika Serikat," lanjutnya.
Lebih lanjut, Trump menilai apabila Harris duduk di Ruang Oval sebagai Wapres Amerika Serikat, warga akan menjadi lebih aman.
Sebaliknya, apabila Harris pada akhirnya membuka perbatasan, maka sangat memungkinkan nantinya puluhan juta orang dari seluruh dunia masuk ke Amerika Serikat.
"Saya tidak tahu bagaimana Anda akan mendapatkan suara dengan membuka perbatasan. Anda tahu, dia (Harris) ingin perbatasan dibuka. Jika dia menjadi presiden, dalam empat tahun, akan ada 60 juta hingga 70 juta orang dari seluruh dunia--dan itu bukan hanya dari Amerika Selatan," paparnya.
Sebelumnya, Harris mendapatkan dukungan penuh dari Joe Biden usai sang Presiden mengumumkan pengunduran dirinya dari pencalonan Presiden 2024 mendatang.
Harris pun sudah mulai menggelar kampanye sebagai calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat.
Ia juga telah memilih pasangannya dalam Pilpres mendatang. Di mana, Gubernur Minnesota Tim Walz yang didapuk menjadi calon wakil presiden untuk mendampinginya.
Nantinya jika Kamala Harris terpilih dalam Pilpres 2024 ini, Ia akan menjadi presiden perempuan pertama di Amerika Serikat.