Reuni Emas Akabri 1974, Tiga Jenderal Duduk Semeja Semuanya Pernah Jadi Menhan
Berikut potret tiga Jenderal duduk semeja saat reuni emas Akabri 1974.
Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara reuni emas Akabri 1974. Acara tersebut diselenggarakan di Istana Bogor. Terlihat, acara reuni ini turut dihadiri pula oleh sejumlah Jenderal.
Duduk di meja yang sama, sosok tiga Jenderal TNI ini berhasil mencuri perhatian masyarakat luas. Apalagi ketiganya sama-sama pernah menjadi Menteri Pertahanan Indonesia.
- 7 Potret Kekompakan Besanan Reza Artamevia dan Lenggogeni Faruk Ibu Gen Halilintar
- Heboh, Jemaah Wanita Asal Surabaya Borong Emas di Mekkah 'Menguning Semua'
- Beranjak Remaja, ini Potret Starla Bersama Sang Ibunda Inara Rusli di Momen Ultah ke-9 Bak Adik dan Kakak
- Potret Kebersamaan Aldila Jelita dan Ibunya, Kompak Sering Jalan-Jalan Bareng Keluarga
Lantas bagaimana potret tiga Jenderal duduk semeja saat reuni emas Akabri 1974 tersebut? Siapa sajakah sosok tiga Jenderal yang dimaksud?
Melansir dari akun Instagram prabowo, Senin (16/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
Presiden Hadiri Reuni Emas Akabri 1974
Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara reuni akbar yang bertajuk 'Reuni Emas 50 tahun AKABRI 1974' di Istana Bogor. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Presiden Prabowo membagikan momen acara reuni akbar berlangsung.
"Reuni Emas 50 tahun AKABRI 1974, Istana Bogor," tulis Presiden Prabowo Subianto dalam keterangan foto.
Terlihat, acara reuni ini dihadiri oleh sejumlah Jenderal. Tidak terkecuali para Jenderal TNI. Dari sekian banyak tamu, ada dua sosok Jenderal TNI yang berhasil mencuri perhatian masyarakat luas.
Bagaimana tidak, mereka tampak duduk mendampingi Presiden Prabowo Subianto di meja yang sama. Tak hanya itu, keduanya juga sama-sama pernah menjadi Menteri Pertahanan Indonesia. Sama seperti Prabowo Subianto sebelum terpilih menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029.
Lantas siapa sosok dua Jenderal TNI yang pernah menjadi Menteri Pertahanan Indonesia?
Sjafrie Sjamsoeddin
Satu sosok Jenderal TNI tersebut adalah Sjafrie Sjamsoeddin. Ia tampak duduk di sebelah kanan Presiden Prabowo Subianto. Hampir semua masyarakat Indonesia tentu mengenal sosok Sjafrie Sjamsoeddin.
Saat ini, Sjafrie tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia. Ia dilantik sejak 21 Oktober 2024 dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Sebelum menjadi Menteri Pertahanan, Sjafrie rupanya sempat diberikan amanah sebagai Wakil Menteri Pertahanan Indonesia periode 2010—2014 di era Presiden SBY. Bahkan, Sjafrie juga sempat menjadi pengawal Soeharto dan salah satu orang kepercayaannya yang paling setia hingga kejatuhannya.
Sjafrie sendiri merupakan lulusan Akabri tahun 1974 dan berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Ia bertugas di militer Indonesia dan menjadi anggota satuan Kopassus. Pangkat terakhir Sjafrie adalah Letnan Jenderal (Letjen) TNI atau Jenderal Bintang 3 TNI AD.
Berada di satu almamater, tak heran apabila Sjafrie menjadi sahabat Presiden Prabowo Subianto.
Ryamizard Ryacudu
Sosok Jenderal TNI lainnya yang dimaksud adalah Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu. Ia terlihat duduk di sebelah kiri Presiden Prabowo Subianto dalam acara reuni tersebut.
Sama seperti Presiden Prabowo dan Sjafrie Sjamsoeddin, Ryamizard juga sempat menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia. Ia menjabat sejak 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019 di era Presiden Joko Widodo.
Sebelum menjadi Menhan, Ryamizard sendiri sempat dipercaya untuk mengisi posisi sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad). Ia menjabat sejak 4 Juni 2002 hingga 18 Februari 2005 di era Presiden Megawati Soekarno Putri dan Presiden SBY.
Ryamizard sendiri merupakan lulusan Akabri tahun 1974 dan berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Pangkat terakhir Ryamizard sebelum pensiun adalah Jenderal Bintang 4 TNI AD.
Sepak terjangnya di lingkungan TNI pun sudah tidak perlu diragukan lagi. Sejumlah posisi strategis pernah diduduki oleh sang Jenderal. Berikut beberapa di antaranya:
- Kepala Staf Divif 2/Kostrad (1 Agustus 1996)
- Kepala Staf Kodam II/Sriwijaya, merangkap sebagai Wakil Ketua Tim Pengamanan Hutan Terpadu (15 Juli 1997)
- Panglima Divif 2/Kostrad (15 Maret 1998)
- Kepala Staf Kostrad (15 Juni 1998)
- Pangdam V/Brawijaya (14 Januari 1999–4 November 1999)
- Pangdam Jaya/Jayakarta (4 November 1999–1 Agustus 2000)
- Pangkostrad (1 Agustus 2000–4 Juni 2002)
- Kepala Staf Angkatan Darat (4 Juni 2002–5 Februari 2005)