Sang Ayah Bekerja di Kantor Kecamatan, Bocah Jebolan Pesantren Ini Kini Bakal Cawapres dan Memiliki Harta Kekayaan Tembus Rp29 Miliar
Berikut sosok bocah jebolan Pesantren dan anak pegawai Kecamatan yang kini bakal Cawapres 2024.
Berikut sosok bocah jebolan Pesantren dan anak pegawai Kecamatan yang kini bakal Cawapres 2024.
Sang Ayah Bekerja di Kantor Kecamatan, Bocah Jebolan Pesantren Ini Kini Bakal Cawapres dan Memiliki Harta Kekayaan Tembus Rp29 Miliar
Siapa pun bisa mendapatkan nasib baik asalkan ingin berusaha.
Seperti sosok bocah jebolan Pesantren satu ini. Siapa sangka, anak dari pegawai kantor Kecamatan ini memiliki nasib yang bagus. Ia kini bakal Cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
Pria ini juga memiliki harta kekayaan yang tembus Rp29 miliar. Lantas bagaimana sosok bocah jebolan Pesantren dan anak pegawai Kecamatan yang kini bakal Cawapres 2024?
Melansir dari berbagai sumber, Kamis (19/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
- Mahasiswa ini Ternyata Anak 'Kolong' Sekarang jadi Ketua Tim Pemenangan Capres, Ketampanannya Enggak Luntur di Usia 53 Tahun
- Bupati Enos Berkantor di Kecamatan Madang Suku II, Warga Sambut Gembira!
- Ingat Anak Kembar Sama-sama jadi Jenderal TNI? Ini Potret Terbaru Mereka Usai Pensiun Hadiri HUT ke-78 TNI
- Ditemani Kakak Gus Baha Kunjungi Ponpes Tebuireng, Anies Kenang Pulang ke Rumah
Bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing lagi ketika mendengar nama Mahfud MD. Ia merupakan seorang hakim, akademisi dan politisi terkenal di Indonesia.
Bagi yang belum tahu, Mahfud MD adalah anak keempat dari tujuh bersaudara. Ia lahir dari pasangan Mahmodin dan Siti Khadidjah. Melansir dari mkri.id, Mahfud dilahirkan saat sang ayah sedang bertugas sebagai pegawai rendahan di Kecamatan Omben, Sampang.
Ketika berusia 2 bulan, keluarganya lantas pindah ke daerah asalnya yakni Pamekasan. Di sanalah Mahfud banyak menghabiskan masa kecilnya.
Surau dan madrasah diniyyah lah menjadi tempat Mahfud belajar agama Islam. Saat berusia 7 tahun, Ia lantas dimasukkan ke Sekolah Dasar Negeri.
Namun, Mahfud tetap belajar agama di sela-sela waktunya. Ia belajar di Madrasah Ibtida’iyyah pada sore hari. Malam sampai pagi hari, Mahfud kecil melanjutkan belajar agama di Surau.
Meski mendapatkan nilai ujian bagus, Mahfud tidak melanjutkan pendidikan ke SMP negeri favorit. Orang tuanya memasukkan Mahfud ke Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri di Pamekasan.
Setelah tamat PGA selama 4 tahun, Mahfud terpilih untuk melanjutkan ke Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN). Di mana itu adalah sekolah kejuruan unggulan milik Departemen Agama di Yogyakarta yang merekrut lulusan terbaik dari PGA dan Madrasah Tsanawiyah seluruh Indonesia.
Perjalanan pendidikannya pun terus berjalan hingga Ia menjadi seorang hakim, akademisi dan politisi terkenal di Indonesia.
Bahkan, kiprahnya di dunia hukum, politik dan pemerintahan di Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi.
Terbaru, Mahfud MD resmi diusung sebagai Calon Wakil Presiden dalam pemilihan presiden-wakil presiden periode 2024-2029.
Mahfud merupakan calon wakil presiden yang mendampingi Ganjar Prabowo sebagai calon Presiden PDI Perjuangan.
Penetapan Mahfud sebagai pendamping Ganjar diumumkan secara resmi di Kantor DPP PDI Perjuangan (PDIP) Menteng, Jakarta Pusat hari ini, Rabu (8/10).
Sebagai pejabat negara, Mahfud secara rutin melaporkan LHKPN secara periodik. Mengingat sebagai pejabat negara, beberapa syarat yang harus dipenuhi adalah transparansi harta kekayaan.
Harta tersebut terdiri dari 15 tanah dan bangunan dengan nilai keseluruhan Rp12.060.316.000.
Kekayaan Mahfud juga terwujud dalam bentuk kendaraan dengan nilai keseluruhan Rp1,5 miliar.
Sosok yang pernah menjabat sebagai hakim konstitusi itu juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp180.500.000. Kemudian, kas dan setara kas Rp15.802.328.117.