Sosok Irjen Karyoto, Kapolda Metro Jaya yang Beri Perhatian Khusus Terhadap Peredaran Narkoba
Sebagai Kapolda Metro Jaya yang ke-41, ia memimpin berbagai operasi penting untuk memberantas sindikat narkoba internasional yang beroperasi di wilayah Jakarta.
Irjen. Pol. Karyoto, yang menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, terus berkomitmen untuk menanggulangi dan mengurangi kasus peredaran narkoba di Jakarta. Dengan pengalaman yang luas di bidang reserse, Karyoto tidak hanya menitikberatkan perhatian pada aspek penegakan hukum, tetapi juga pada rehabilitasi bagi para pengguna narkoba. Ia percaya bahwa pendekatan ini adalah metode yang efektif untuk memutus rantai distribusi barang terlarang tersebut.
Karyoto lahir di Pemalang, Jawa Tengah, pada 27 Oktober 1968, dan telah mengabdikan diri di Kepolisian Republik Indonesia sejak menamatkan pendidikan di Akademi Kepolisian pada tahun 1990.
- Intip Persiapan Polda Metro Jaya Gelar Ops Mantap Praja Jaya Selama 140 Hari
- Reaksi Kapolda Metro Tanggapi Desakan Mundur Imbas Mandeknya Kasus Firli Bahuri
- Jenderal Polisi Kenang saat Jabat Kapolda Metro, Ungkap Kasus Ini Posenya Depan 1 Ton Sabu
- 5 Anggota Polisi Narkoba Diciduk Seusai Pesta Sabu di Depok
Sebagai Kapolda Metro Jaya yang ke-41, ia memimpin berbagai operasi penting untuk memberantas sindikat narkoba internasional yang beroperasi di wilayah Jakarta. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan baru-baru ini, Karyoto menekankan bahwa kerja sama antara masyarakat dan aparat kepolisian sangatlah penting untuk mengurangi peredaran narkoba.
Ia mendorong masyarakat yang memiliki anggota keluarga yang menunjukkan tanda-tanda penggunaan narkoba untuk tidak ragu menghubungi pihak kepolisian. "Dirinya akan siap membantu, bukan menangkap, jika dengan kesadaran ingin berubah," ujarnya. Pernyataan tersebut menunjukkan komitmennya untuk memberikan dukungan kepada mereka yang ingin berbenah. Berikut adalah profil Karyoto yang dirangkum oleh Merdeka.com pada Kamis (21/11).
1. Latar Belakang dan Pendidikan Irjen Karyoto
Karyoto, yang berasal dari Pemalang, Jawa Tengah, tumbuh dalam lingkungan yang sederhana. Sejak usia muda, ia telah menunjukkan minat yang kuat terhadap kepolisian, yang membawanya untuk menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian pada tahun 1990.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Karyoto fokus mengasah keterampilan di bidang reserse, sehingga ia diakui sebagai salah satu perwira terbaik di Kepolisian Republik Indonesia. Melalui pendidikan lanjutan di PTIK dan Lemhannas, ia semakin memperkuat kemampuannya dalam menangani berbagai kasus yang kompleks dan menantang.
Karier Karyoto yang gemilang merupakan hasil dari komitmennya terhadap pengembangan strategi hukum yang efektif. Ia sangat berkontribusi dalam upaya pemberantasan kejahatan terorganisir, yang menunjukkan betapa pentingnya dedikasi dan profesionalisme dalam menjalankan tugas kepolisian.
2. Karier Awal dan Pengalaman di Daerah
Karier Karyoto dimulai di Kalimantan, tempat ia menangani berbagai kasus lokal, termasuk konflik sosial dan kejahatan yang melibatkan beberapa wilayah. Pada tahun 2008, ia menjabat sebagai Kapolres Ketapang, di mana ia mulai memfokuskan perhatian pada pengungkapan kasus narkoba yang melibatkan jaringan baik lokal maupun regional.
Pengalaman yang diperolehnya semakin mendalam ketika ia menjabat sebagai Wakapolda Sulawesi Utara dan DIY. Posisi tersebut memberikan dasar yang kuat untuk menghadapi berbagai tugas strategis yang akan datang, sehingga memperkuat kemampuannya dalam menangani tantangan di bidang kepolisian.
3. Penunjukan sebagai Deputi Penindakan KPK
Pada tahun 2020, Karyoto diangkat sebagai Deputi Penindakan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam posisi ini, ia bertanggung jawab atas berbagai kasus besar, termasuk kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi.
Selama masa jabatannya, ia dikenal sebagai sosok yang memiliki ketegasan dan integritas tinggi, yang mencerminkan kepemimpinan yang efektif dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Pengalaman yang diperolehnya selama di KPK memberikan wawasan yang mendalam mengenai kejahatan terorganisir, yang sangat berguna saat ia menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
4. Penunjukan Sebagai Kapolda Metro Jaya
Pada tanggal 27 Maret 2023, Karyoto resmi dilantik sebagai Kapolda Metro Jaya, mengambil alih posisi dari Irjen Pol Muhammad Fadil Imran. Dalam perannya sebagai Kapolda, ia dihadapkan pada berbagai tantangan yang signifikan, termasuk masalah peredaran narkoba dan berbagai kasus kejahatan yang rumit di area Jakarta.
Karyoto berkomitmen untuk melakukan transformasi dalam pendekatan penegakan hukum, dengan menekankan pentingnya humanisme dan rehabilitasi. Ia percaya bahwa dengan mengedepankan aspek kemanusiaan dalam penegakan hukum, akan tercipta lingkungan yang lebih aman dan berkeadilan bagi masyarakat.
5. Misi Memberantas Narkoba di Jakarta
Karyoto menjadikan operasi besar melawan sindikat narkoba internasional sebagai salah satu fokus utamanya. Di antara banyak kasus yang ditangani, pengungkapan 389 kg sabu dari jaringan Afghanistan-Jakarta menjadi salah satu yang paling signifikan.
Karyoto merasa khawatir dengan tingginya angka peredaran narkoba di Jakarta, yang ia anggap sebagai tantangan besar bagi kepolisian dan masyarakat. Ia juga mempertanyakan apakah Jakarta menjadi pintu masuk narkoba atau pangsa pasar terbesar. Pertanyaan ini hingga kini masih menyisakan misteri yang perlu dipecahkan.
6. Mengedepankan Rehabilitasi Pecandu Narkoba
Karyoto menekankan pentingnya rehabilitasi bagi para pecandu narkoba sebagai upaya untuk memutus siklus peredaran narkotika. Ia mengajak masyarakat untuk tidak segan melaporkan jika menemukan anggota keluarga yang menunjukkan tanda-tanda kecanduan.
"Pihaknya juga tidak akan menahan bagi pecandu yang datang ke kantor polisi," ujarnya. Pendekatan yang diambil ini mencerminkan aspek humanis dalam penegakan hukum, sehingga dapat membangun kepercayaan antara aparat kepolisian dan masyarakat.
Dengan cara ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang positif dalam menangani masalah narkoba. Karyoto percaya bahwa rehabilitasi merupakan solusi yang lebih efektif dibandingkan dengan penegakan hukum yang bersifat represif.
Melalui langkah ini, diharapkan para pecandu dapat mendapatkan kesempatan untuk pulih dan kembali berkontribusi kepada masyarakat. Upaya ini juga menjadi contoh nyata bahwa penegakan hukum tidak hanya berfokus pada hukuman, tetapi juga pada pemulihan individu.
7. Warga Kampung Ambon Berhak Memiliki Kehidupan yang Lebih Baik
Karyoto sangat fokus pada transformasi Kampung Ambon, yang sering disebut sebagai "kampung narkoba". Ia bertekad untuk mengubah kawasan ini menjadi lingkungan yang lebih positif dan mendukung.
Menurut pandangannya, masyarakat yang tinggal di sana berhak untuk menikmati kehidupan yang lebih baik dan bermartabat. Karyoto juga berjanji akan melakukan berbagai upaya kolaboratif dengan pemerintah setempat untuk mencapai tujuan ini.
Transformasi yang direncanakan diharapkan tidak hanya mampu menghapus stigma negatif yang melekat, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi penduduk lokal.
Dengan adanya perubahan ini, diharapkan kehidupan masyarakat Kampung Ambon dapat menjadi lebih sejahtera dan penuh harapan. Karyoto percaya bahwa dengan kerja sama yang baik, semua ini bisa terwujud demi masa depan yang lebih baik bagi warga di kawasan tersebut.
Siapa Irjen Pol. Karyoto?
Karyoto menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya yang ke-41 sejak tanggal 27 Maret 2023. Dalam tugasnya, ia memiliki fokus utama pada upaya pemberantasan narkoba serta rehabilitasi bagi para pengguna narkotika.
Apa yang menjadi prioritas Karyoto sebagai Kapolda Metro Jaya?
Pemberantasan narkoba menjadi prioritas utama, diikuti dengan rehabilitasi bagi para pecandu. Selain itu, transformasi lingkungan juga perlu dilakukan, seperti yang terlihat di Kampung Ambon yang dikenal luas sebagai tempat peredaran narkoba
Bagaimana Karyoto menangani pecandu narkoba?
Dia mendorong para pecandu dan anggota keluarganya untuk segera melaporkan diri kepada pihak kepolisian atau Badan Narkotika Nasional (BNN). Hal ini bertujuan agar mereka bisa mendapatkan rehabilitasi tanpa harus merasa terancam dengan kemungkinan penangkapan.
Apa yang membuat Karyoto berbeda dari Kapolda sebelumnya?
Pendekatan yang mengutamakan aspek kemanusiaan dalam penanggulangan masalah narkoba sangat penting. Salah satu aspek yang ditekankan adalah rehabilitasi dan perubahan lingkungan sosial yang mendukung pemulihan individu.