Sosok Srikandi Kepercayaan Tiga Presiden Kembali Dipilih Jadi Menteri Kabinet Merah Putih
Sosok menteri wanita dijuluki 'Srikandi Tiga Presiden' siap bantu Prabowo Subianto di Kabinet Merah Putih.
Presiden Prabowo Subianto memperkenalkan sejumlah nama baru sebagai bagian dari jajaran Kabinet Merah Putih yang akan membantunya di pemerintahan.
Namun ada sejumlah nama lawas yang kembali ia percaya untuk mengisi posisi menteri salah satunya adalah Sri Mulyani.
- Singgung soal Kesetiaan, Ini Permintaan Presiden Prabowo ke Anggota Kabinet Merah Putih saat Pembekalan
- Ini Sosok Para 'Srikandi' Wakil Menteri di Kabinet Merah Putih, Sepak Terjangnya Tak Main-Main
- Mengenal Lebih Dekat 5 Sosok 'Srikandi' di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
- Pramono Anung Tak Tergoda Tawaran Prabowo
Sri Mulyani menjadi srikandi menteri yang dikenal sangat dipercaya oleh Presiden SBY dan Joko Widodo di pemerintahan sebelumnya.
Gebrakan dan kebijakan yang efektif dalam mengangkat ekonomi nasional menjadi alasan sosoknya selalu dipercaya masuk ke dalam kabinet.
Lantas seperti apa sepak terjang sang srikandi andalan tiga presiden saat berada di lingkaran pemerintahan? Simak informasi berikut ini.
Kabinet Indonesia Bersatu (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono)
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Karier pertama Sri Mulyani di pemerintahan terjadi saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuknya menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada 21 Oktober 2004.
Sri Mulyani menjadi penerus menteri sebelumnya yaitu Kwik Kian Gie di Kabinet Gotong Royong (2001-2004).
Sri Mulyani dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998.
Menteri Keuangan
Pada 5 Desember 2005, Presiden SBY melakukan perombakan kabinet. Alhasil Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar.
Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan hingga 20 Mei 2010. Dirinya dipercaya menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia sekaligus orang pertama asal Indonesia yang memegang jabatan tersebut.
Prestasinya sebagai Menteri Keuangan tak main-main. Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura.
Selain itu Sri Mulyani juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 serta wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Pada Juli 2008, Sri Mulyani pernah pecah jabatan sebagai pelaksana tugas.
Selain menjadi Menteri Keuangan, ia juga menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Ekonomi, menggantikan Boediono, yang pindah jabatan di Bank Indonesia.
Posisinya akhirnya digantikan oleh Hatta Rajasa pada 20 Oktober 2009.
Kabinet Kerja & Indonesia Maju (Presiden Jokowi)
Menteri Keuangan Kabinet Kerja
Peran Sri Mulyani di bidang ekonomi nasional kembali dibutuhkan lewat Kabinet Kerja di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Pada 27 Juli 2016, Jokowi menunjuk Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan setelah sebelumnya berkarier di Bank Dunia.
Kebijakannya terbilang efektif meningkatkan ekonomi nasional. Beberapa gebrakan yang pernah dilakukannya adalah memangkas Rp6,7 triliun belanja Kementerian dan Lembaga yang dinilainya tidak efisien, menahan Rp19,4 triliun Dana Alokasi Umum (DAU) ke 165 daerah dikarenakan posisi kas daerah yang masih tinggi, menunda pengucuran dana tunjangan profesi guru ke Pemerintah daerah dikarenakan adanya temuan kelebihan anggaran, serta melobi langsung para pengusaha besar untuk meyakinkan mereka berpartisipasi dalam program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Berkat gebrakan tersebut ia dinobatkan Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik 2017 oleh majalah Finance Asia yang berkedudukan di Hong Kong. Pemberian penghargaan tersebut dinilai karena keberhasilannya mengurangi target defisit fiskal dari yang dikhawatirkan menembus angka 3 persen menjadi 2,5 persen dari PDB.
Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Maju
Setelah sukses menjabat sebagai Menteri Keuangan satu periode kepemimpinan Presiden Jokowi, Sri Mulyani kembali dipercaya untuk menempati posisi tersebut kembali.
Pada 23 Oktober 2019, Sri Mulyani kembali dilantik ebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Namun periode kedua posisinya itu di kabinet Joko Widodo terbilang penuh tantangan.
Selain pandemi Covid-19 pada 2020, Sri Mulyani juga dihadapkan dengan tergerusnya kepercayaan publik kepada kementerian yang ia pimpin karena dua peristiwa pada 2023 yaitu Penganiayaan David Ozora Latumahina oleh anak dari pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan yang berujung pada terungkapnya gaya hidup mewah pegawai Kemenkeu di media sosial serta pengungkapan Mahfud MD atas adanya dugaan transaksi mencurigakan sebesar Rp349 triliun di Kementerian Keuangan.
Kabinet Merah Putih (Prabowo Subianto)
Menteri Keuangan
Sri Mulyani kembali dipercaya menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
Nama Sri Mulyani diumumkan masuk ke dalam jajaran kabinet pada Minggu (20/10) malam dan dilantik menjadi menteri pada Senin (21/10) siang di Istana Negara.
Sri Mulyani menjadi salah satu dari sejumlah nama menteri lawas peninggalan Presiden Jokowi yang dipilih oleh Prabowo untuk membantunya mengurus pemerintahan.
Terpilihnya Sri Mulyani sekaligus menobatkan dirinya sebagai srikandi menteri kepercayaan dari tiga presiden di era yang berbeda.