Survei Poltracking: 86,5% Warga Jateng Puas Kinerja Jokowi
Berdasarkan hasil yang didapat, 86,5 persen warga Jateng masih puas dengan kinerja Jokowi.
Jelang akhir jabatannya sebagai Presiden RI, nama Jokowi di Jawa Tengah ternyata masih berkibar. Berdasarkan hasil survei evaluasi kinerja Presiden Jokowi yang dilakukan Poltracking Indonesia, tingkat kepuasan warga Jateng terhadap kinerja Jokowi tetap tinggi.
Hasil survei itu dirilis berbarengan dengan hasil survei Pilkada Jawa Tengah. Berdasarkan hasil yang didapat, 86,5 persen warga Jateng masih puas dengan kinerja Jokowi.
- Survei Indikator Politik: 75 Persen Masyarakat Puas Kinerja Presiden Jokowi
- Survei Poltracking: 86,5 Persen Responden Puas dengan Kinerja Jokowi
- Survei Poltracking Jelang Pencoblosan: Prabowo-Gibran Kuasai Jatim 60%, Anies-Cak Imin 14,9%, Ganjar-Mahfud 17,2%
- Survei Poltracking: Tingkat Kepuasan Jokowi Naik, Kabar Baik Bagi Prabowo-Gibran
"Sebanyak (86,5 persen) publik mengatakan puas (gabungan sangat puas dan cukup puas) terhadap kinerja Presiden Joko Widodo," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda.
Hasil tersebut juga menandakan approval rating terhadap Jokowi tak terpengaruh dengan beragam isu dan sentimen negatif jelang mantan Wali Kota Solo itu lengser dari kursi orang nomor satu di Indonesia.
Survei dilakukan pada 8 sampai 14 September 2024. Metode survei adalah wawancara tatap muka multi stage random sampling kepada 1.200 responden dengan rentan usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Adapun tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen dengan margin of error 2,9 persen.
Seperti diketahui, jelang akhir masa jabatannya berakhir sebagai Presiden RI, Jokowi kerap diterpa isu negatif, seperti demonstrasi pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait RUU Pilkada.
Saat itu Kaesang disebut-sebut memiliki kepentingan buat maju Pilgub. Selain itu, Jokowi juga disebut-sebut memiliki kepentingan agar Anies gagal maju di Pilgub Jakarta.
Selain hal tersebut, diketahui belakangan juga isu negatif yang berasal dari akun media sosial "Fufufafa" yang dinilai berdampak buruk terhadap approval rating Jokowi.