Tak Percaya Corona & Vaksin, Jemaat & Pendeta Puluhan Gereja di Papua Bakar Masker
Pendeta dan jemaat gereja di Papua menyatakan diri tidak percaya akan adanya pandemi
Puluhan pendeta dan jemaat dari 23 gereja yang ada di Papua menyatakan diri tidak percaya akan adanya pandemi Covid-19 dan vaksin Corona.
Karena hal itu, sejumlah tokoh agama dan jemaat melakukan aksi bakar masker di halaman Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Samaria, Distrik Kwamki Narama, Mimika, papua, Minggu (1/8/2021).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Video pembakaran masker tersebut pun menjadi viral di media sosial dan ramai jadi perbincangan warganet. Simak ulasan selengkapnya:
Mengaku Tidak Percaya Akan Adanya Virus Covid-19
Youtube/tvOneNews ©2021 Merdeka.com
Melansir dari video yang diunggah oleh akun Youtube tvOneNews, tampak beberapa pendeta dan jemaat berkumpul mengelilingi kobaran api di halaman gereja.
Sejumlah tokoh agama di GKII dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak percaya akan keberadaan virus Covid-19 di Indonesia. Menurut mereka, virus Corona hanyalah hasil kesimpulan manusia, bukan dari Tuhan.
"Nah ini mereka bakar banyak vaksin corona sama masker semua dibakar ini. Jadi kesimpulan dari bapak-bapak ini mereka sudah menenangkan jiwa-jiwa di tempat ini, mereka juga menghilangkan rasa takut karena Corona itu bukan Tuhan jadi tidak percaya sama Corona itu. Kita semua hidup karena kuasa Tuhan," kata pria dalam video, dikutip dari Youtube tvOneNews (3/8/2021).
Jemaat dan Pendeta di Gereja Papua Lakukan Aksi Bakar Masker
Youtube/tvOneNews ©2021 Merdeka.com
Beberapa tokoh agama tampak memimpin aksi tersebut, mereka terlihat kompak menggunakan jas hitam sambil memegang masker dan sebuah botol yang diduga merupakan botol vaksin.
Mereka kemudian melemparkan beberapa masker yang di pegang ke kobaran api sebagai tanda pernyataan diri tidak percaya akan keberadaan virus Covid-19.
"Atas nama Kwamki Narama, kami tidak percaya vaksin, vaksin dengan Corona," ucap salah satu tokoh agama dalam video.
Selama Ini Tetap Lakukan Kegiatan Seperti Biasa
Youtube/tvOneNews ©2021 Merdeka.com
Dalam pernyataannya, beberapa tokoh agama dalam video mengaku bahwa selama ini jemaat masih tetap melakukan kegiatan ibadah seperti biasa selama pandemi maupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Kami tidak pernah menutup tempat ibadah-ibadah raya. Ada 23 gereja kami yang menjalani KKR," kata pria dalam video.
Setelah melakukan aksi pembakaran masker, puluhan jemaat pun tampak langsung bersorak dan meninggalkan lokasi. Hingga berita ini ditulis, belum diketahui pasti apakah aksi tersebut merupakan pendapat dari seluruh jemaat GKII atau tidak.