Tas Kulit Bersejarah Milik Soeharto, Menemani Sejak Operasi Mandala Hingga G30S/PKI
Tas ini menemani perjalanan karier Soeharto, sejak menjadi Mayjen di TNI hingga menjadi Presiden.
Sebelum menjadi Presiden RI ke-2,Soeharto berkarier di dunia militer. Banyak prestasi ditorehkan Soeharto selama menjadi TNI. Dia dikenal sebagai jenderal yang disegani karena ketegasannya.
Baru-baru ini, politisi Fadli Zon menunjukkan benda-benda milik Soeharto yang bernilai sejarah. Salah satu benda itu ialah tas. Tas ini menemani perjalanan karier Soeharto, sejak menjadi Mayor Jenderal di TNI hingga menjadi Presiden.
-
Bagaimana Soeharto mendekati keluarga dalam politik? “Ini pendidikan politik yang kurang baik, zaman Pak Harto selama sekian puluh tahun itu tidak pernah itu anak-anaknya terlibat politik praktis cuma dia di bisnis. Sekarang ini (era Jokowi) politik iya, bisnis iya,” kata Djarot.
-
Mengapa Soeharto dan keluarga Habibie menjadi dekat? "Hal ini patut saya kenang. Di rumah keluarga Habibie itu terdapat suasana yang membuat anggota Staf Brigade kami kerasan," kata Soeharto dikutip dari HMSoeharto.id.
-
Bagaimana Soeharto mengenal keluarga BJ Habibie? Soeharto mengaku cepat akrab dengan keluarga BJ Habibie karena ibu Habibie, Raden Ayu Tuti Marini Puspowardojo atau R.A. Habibie yang berasal dari Yogyakarta masih fasih berbahasa Jawa.
-
Bagaimana cara anak-anak Soeharto mempererat hubungan mereka? Sering Berkumpul Untuk Makan Bersama Walaupun jarang mendapat perhatian, anak-anak Presiden Soeharto ternyata sering berkumpul untuk sekadar makan bersama. Mereka juga mengundang anak dan cucu mereka dalam momen tersebut.
-
Kenapa Kunarto membawa pengawal ke hadapan Soeharto? “Saya pun membawanya ke depan Pak Harto, agar dia bilang sendiri,” kata perwira menengah Polri itu.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
Tas tersebut masih tersimpan rapi dan kini termasuk artefak. Ingin tahu penampakan tas kulit milik Soeharto? Simak informasinya berikut ini.
Tas Kulit dan Koper Milik Soeharto
Fadli Zon baru-baru ini menunjukkan koleksi artefak barang peninggalan Presiden RI ke-2, Soeharto. Fadli memperlihatkan tas kulit milik Soeharto. Penampilannya terlihat sederhana dan masih mulus, hanya meninggalkan sedikit karat bukti dimakan usia.
Apalagi melihat merek tasnya, yang terbilang cukup terjangkau. Tak menunjukkan sisi kemewahan dari seorang Soeharto.
Channel YouTube Fadli Zon Official ©2020 Merdeka.com
"Saya mau memperlihatkan tas kulit dari Mayor Jenderal yang berwarna cokelat dan tas ini yang bermerek Zero Halliburton," kata Fadli dilansir dari channel YouTube Fadli Zon Official.
Menemani Soeharto Sejak Jadi Mayjen di TNI
Tas kulit berwarna cokelat tua itu telah menemani perjalanan Soeharto sejak sekitar 1962, hingga 1966. Melihat dari nama yang disematkan dekat pegangan, bertuliskan "Maj. Djen. Suharto".
Diperkirakan telah digunakan Soeharto sejak menapaki karier sebagai Mayor Jenderal, hingga dilantik sebagai Menteri Pertahanan RI. Serta sempat menjadi Perdana Menteri, masa jabatan Presiden Soekarno.
Channel YouTube Fadli Zon Official ©2020 Merdeka.com
"Kalau tas yang cokelat ini tentu lebih lama, sekitar tahun 60an. Kalau yang di bawah ini sekitar tahun 70an," jelas Fadli.
"Nah yang tahun 60an ini karena bertuliskan Mayor Jenderal Soeharto, berarti ini di kisaran tahun 1962 hingga 1965. Kemungkinan bisa sampai 1966. Karena Mayor Jenderal Soeharto atau pak Harto kala itu diangkat menjadi Mayor Jenderal pada 1 Januari 1962," imbuhnya.
Tas Soeharto Selama Operasi Mandala dan G30S/PKI
Tas bersejarah berbahan kulit tersebut, telah digunakan sebagai penyimpan dokumen penting sejak Soeharto menjadi Panglima Komando Pembebasan Irian Barat.
Kemudian dalam misi penting lain, yakni saat Operasi Mandala. Wajar bila tas ini terbilang sangat bernilai, sebagai saksi bisu perjuangan kedamaian Indonesia.
Selanjutnya, di masa G30S/PKI masih menggunakan tas kulit tersebut. Hingga peran Soeharto dalam Super Semar atau Surat Perintah Sebelas Maret.
Berisi perintah, yang menginstruksikan Soeharto selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib), untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan negara.
Channel YouTube Fadli Zon Official ©2020 Merdeka.com
"Kemudian tidak lama menjabat sebagai Panglima Komando dalam pembebasan Irian Barat. Beberapa waktu kemudian menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat atau KOSTRAD. Ketika itu KOSTRAD memang baru dibentuk dan di tahun 65, usianya masih sekitar dua tahunan," ucap Fadli.
"Jadi ini kira-kira tas yang digunakan oleh pak Harto pada waktu Operasi Mandala hingga masa-masa G30S/PKI. Karena beliau pada waktu itu berpangkat Mayor Jenderal. Sehingga kemungkinan sampai tahun 66. Pak Harto juga mempunyai satu peranan yang penting dan di situ beliau menjadi semacam Pangkopkamtib untuk pemulihan keamanan. Apalagi setelah menerima Super Semar. Dan baru pada tahun 67, pak Harto baru menjadi presiden Republik Indonesia," tambahnya.
Tas Kulit dan Koper Diperoleh dari Solo
Tas bersejarah yang kini telah beralih tangan ke Fadli Zon, diperoleh dari Kalitan, Solo. Masyarakat mungkin lebih mengenal 'Dalem Kalitan', tempat mantan Presiden Soeharto dan dan Siti Hartinah Soeharto (Ibu Tien), serta keluarga beristirahat saat berkunjung ke Surakarta, Jawa Tengah.
Channel YouTube Fadli Zon Official ©2020 Merdeka.com
"Tas ini saya kira termasuk tas yang bersejarah. Saya mendapatkan ini dari Solo, yaitu dari Karungga, Kalitan. Yang pertama saya dapatkan mungkin lebih dari 10 tahun yang lalu. Jadi saya simpan sebagai artefak sejarah. Dan mungkin di tas ini juga banyak informasi-informasi dulu yang berlewatan dan bersliweran. Dan digunakan oleh pak Harto," ujar Fadli.
Tas Koper Elegan Sang Mantan Presiden Soeharto
Video Fadli Zon Tunjukkan Tas Milik Soeharto
Berikut video koleksi artefak Fadli Zon, berupa tas bersejarah milik Presiden RI ke-2, Soeharto.