Tata Cara Salat Sunnah Rawatib Sesuai Syariat Islam dan Rahasia Keutamaannya
Salat sunnah Rawatib ialah salat yang dikerjakan sebelum (qabliyah) dan sesudah (ba’diyah) salat fardhu (wajib). Jumlah keseluruhan dalam sehari, ada 22 rakaat sunnah Rawatib.
Salat sunnah sebagai jalan bantu umat Islam dalam memenuhi ketidaksempurnaan salat wajib. Begitu banyak macam salat sunnah, salah satu yang menjadi utama ialah sunnah Rawatib.
Salat sunnah Rawatib ialah salat yang dikerjakan sebelum (qabliyah) dan sesudah (ba’diyah) salat fardhu (wajib). Jumlah keseluruhan dalam sehari, ada 22 rakaat sunnah Rawatib.
-
Bagaimana tata cara salat Qobliyah Subuh? Adapun tata cara salat qobliyah subuh secara umum hampir sama dengan salat lainnya. Yang membedakan hanyalah bacaan niatnya. Niat sendiri penting dilafalkan karena berguna untuk membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya.Apalagi salat qobliyah subuh dan salat subuh wajib juga mirip karena dikerjakan dalam dua rakaat.
-
Bagaimana tata cara melaksanakan salat tasbih? Pada dasarnya salat tasbih dilakukan sama seperti salat pada umumnya. Hanya saja Anda perlu menambahkan bacaan tasbih sebelum pergantian satu gerakan salat ke gerakan salat lainnya.
-
Bagaimana tata cara sholat tahajud? Tata cara sholat tahajud dilakukan dengan melakukan rakaat shalat secara dua-dua, dalam satuan yang genap, sedikit atau banyaknya, dan diakhiri dengan shalat witir.
-
Bagaimana cara sholat sunnah dikerjakan? Pelaksanaan sholat istikharah sama dengan sholat sunnah pada umumnya.
-
Bagaimana perbedaan tata cara sholat Jumat dengan sholat sunnah? Tata cara sholat Jumat sebenarnya serupa dengan ketika mengerjakan sholat sunnah dua rakaat.Bedanya adalah sholat Jumat dikerjakan selepas khatib selesai menyampaikan dua khotbah.
Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga saja, tidak pernah meninggalkan salat sunnah Rawatib, meski dalam keadaan mukim. Beliau rajin menunaikannya sebagai bentuk kecintaannya pada Allah SWT.
Sebagai umat Muslim, alangkah indahnya bila bisa mengikuti tauladan Nabi, serta menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah sesuai dengan syariat Islam.
Berikut tata cara salat sunnah Rawatib yang telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber,
Jumlah Rakaat Sunnah Rawatib
Jumlah rakaat salat sunnah Rawatib berbeda bergantung dari waktu salat fardhu. Salat sunnah Rawatib terbagi menjadi dua, yakni sunnah Muakkad artinya sunnah yang sangat kuat dan besar kemuliaan, serta sunnah Ghairu Muakkad yang berarti kurang ditekankan.
Jumlah Rakaat Sunnah Rawatib Muakad
2 rakaat sebelum Subuh
2 atau 4 rakaat sebelum Zuhur
2 atau 4 rakaat sesudah Zuhur
2 rakaat sesudah Maghrib
2 rakaat sesudah Isya
Sesuai dalam sebuah hadits berikut,
Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia berkata:"Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, Barangsiapa salat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga, yaitu; empat rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum salat Subuh." (HR. At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan shahih)
Jumlah Sunnah Rawatib Ghairu Muakad
2 atau 4 rakaat sebelum shalat ashar (jika dikerjakan 4 rakaat, dikerjakan dengan 2 kali salam)
2 rakaat sebelum maghrib
2 rakaat sebelum isya
Berdasarkan dalil yang dijelaskan oleh Nabi,
As-Syaikh Muhammad bin Utsaimin rahimahullah berkata: Shalat sunnah rawatib terdapat di dalamnya salam. Seseorang yang shalat rawatib empat rakaat maka dengan dua salam bukan satu salam, karena sesungguhnya nabi bersabda: Shalat (sunnah) di waktu malam dan siang dikerjakan dua rakaat salam dua rakaat salam. (Majmu Fatawa As-Syaikh Al-Utsaimin 14/288)
Tata Cara Salat Sunnah Rawatib
1. Membaca Niat
Bacaan Niat Sunnah Rawatib Shubuh
USHALLII SUNNATASH SHUBHI RAK'ATAINI QABLIY-YATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya: "Aku (niat) shalat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
Bacaan Niat Sunnah Rawatib Sebelum Zuhur (qabliyah)
USHOLLI SUNNATAZH-ZHUHRI ROK'ATAINI QOBLIYYATAN MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALA
Artinya : "Saya niat salat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat, dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala
Bacaan Niat Sunnah Rawatib Sesudah Zuhur (badiyah)
USHOLLI SUNNATAZ-ZHUHRI ROK'ATAINI BA'DIYYATAN MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'AALAA
Artinya : "Saya niat salat sunnah setelah dzuhur dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala
Bacaan Niat Sunnah Rawatib Sesudah Salat Isya
USHALLII SUNNATAL 'ISYAA'I RAK'ATAINI BA'DIY-YATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya: "Aku (niat) shalat sunat ba'diyyah isya 2 rakaat, karena Allah Taala."
Anda cukup mengganti nama salat fardhunya untuk mengerjakan salat sunnah Rawatib pendamping Ashar dan Maghrib.
2. Takbiratul Ihram
Mengangkat kedua tangan sejajar dengan daun telinga untuk laki-laki, dan perempuan boleh sejajar dengan dada, sambil membaca Allahu akbar. Artinya Allah Maha Besar
3. Membaca doa Iftitah
Salah satu bacaan doa iftitah, seperti :
Allahumma baaid bainii wabaina khathaayaaya kamaa baaadta bainal masyriqi wa maghribi, allahumma naqinii min khathaayaaya kamaa yunaqats tsaubul abyadhu minad danas. Allahummaghsilnii min khathaayaaya bil maai wats tsalji.
Artinya : Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahan kesalahanku, sebagaimana engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dan kesalahan kesalahanku, sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan kesalahanku dengan salju, air dan air es.
4. Membaca Surat al-Fatihah
Bismillahir rahmaa nirrahiim. Alhamdu lilla hi rabbil 'alamin. Ar rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shirraatal musthaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghduubi 'alaihim waladh-dhaalliin.
Artinya : "Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan seluruh alam, yang maha pengasih, maha penyayang, pemilik hari pembalasan. Hanya kepada engkaulah kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
5. Membaca Surat Pendek yang dihapal
6. Ruku dengan tumaninah (Allahu akbar)
Subhaana rabbiyal adziimi wa bihamdih. (3x)
Artinya : Mahasuci Allah Yang Maha Agung dan Memujilah Aku kepada-Nya"
7. Itidal dengan tumaninah, sembari membaca : Samiallahu liman hamidah, artinya Allah Mendengar orang-orang yang memuji-Nya. Lalu berdoa dengan bacaan :
"Rabbana lakal hamdu milus samawati wa mil ulardi wa mil umasyita min syaiin badu.
Artinya : Wahai Tuhan kami hanya untuk-Mu lah segala puji sepenuh lagit dan Bumi dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudahnya.
8. Sujud dengan tumaninah (Allahu akbar)
Subhana rabbiyal ala wa bihamdih 3X
Artinya : Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Luhur dan dengan Puji-Nya
9. Duduk di antara dua sujud, dengan tumaninah (Allahu akbar)
Robighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfanii, warzuqnii, wahdinii, waaafinii, wafu annii
Artinya : Ya Allah, Ampunilah aku, Belas kasihanilah aku, Cukupkanlah segala kekuranganku, Angkatlah derajatku, Berilah rezeki kepadaku, Berilah petunjuk kepadaku, Berilah kesehatan kepadaku, dan berilah ampunan kepadaku
10. Sujud kedua dengan tumaninah (Allahu akbar)
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
12. Membaca surat Al-Fatihah
13. Membaca Surat Pendek yang dihapal
14. Ruku dengan tumaninah (Allahu akbar)
15. Itidal
16. Sujud pertama (rakaat kedua)
17. Duduk diantara dua sujud
Disunnahkan duduk Iftirasy yakni duduk di atas mata kaki yang kiri setelah menyandarkan kaki kiri tersebut sekiranya bagian kaki kiri yang atas menempel pada lantai dan menegakkan kaki kanan dan meletakkan ujung jari-jari kaki kanan di lantai dengan menghadapkannya pada arah kiblat. Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha, Hasyiyah Ianah at-Thalibin, juz 1, hal. 195.
18. Sujud kedua (rakaat kedua)
19. Tasyahud Akhir
Posisi duduk yang disebut dengan duduk tawaruk,
Attahiyyatul mubarakaatus salawatut tayyibatu lillah. Assalamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu alaina wa ala ibadillahis salihin. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma salli ala sayyidina muhammad"
Kama sallaita ala sayyidina ibrahim wa ala ali sayyidina ibrahim. Wa barik ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad Kama barakta ala sayyidina ibrahim wa ala ali sayyidina ibrahim Fil alamina innaka hamidum majid
Artinya :
Segala kehortmatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. semoga keselamatan, rahmat dan berkah-Nya tetap tercurahkan atas-Mu, wahai Nabi. Semoga keselamatan (tetap terlimpahkan) atas kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Limpahkan rahmat kepada penghulu kami Nabi Muhammad.
Sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada penghulu kami Nabi Ibrahim dan Keluarganya dan limpahkanlah berlah kepada penghulu kami Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau limpahkan berkah kepada penghulu kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. sesungguhnya di alam semesta ini Engkau maha terpuji lagi maha mulia, wahai Zat yang menggerakkan hati tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.
20. Salam
Waktu Salat Sunnah Rawatib
Menunaikan salat sunnah Rawatib sesudah adzan berkumandang, sembari menunggu iqamah. Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yakni :
Dari Abdullah bin Mughaffal radhiallahu anhu, ia berkata: "Bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam, Di antara dua adzan (adzan dan iqamah) itu ada salat, di antara dua adzan itu ada salat, di antara dua adzan itu ada salat. Kemudian pada ucapannya yang ketiga dia menambahkan: bagi yang mau (mengerjakannya)". (Muttafaqun alaih)
Dalam keterangan yang lain, sebuah hadits :
Ibnu Qudamah berkata: "Setiap sunnah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai dari masuknya waktu shalat fardhu hingga shalat fardhu dikerjakan, dan shalat rawatib badiyah maka waktunya dimulai dari selesainya shalat fardhu hingga berakhirnya waktu shalat fardhu tersebut". (Al-Mughni 2/544)
Dianjurkan dalam Sunnah Rawatib
- Niatnya menurut macam salatnya.
- Dengan dengan adan dan iqamah
- Dikerjakan tidak dengan berjamaah
- Bacaan tidak dinyaringkan
- Jika lebih dari 2 rakaat, tiap-tiap 2 rakaat satu salam
- Diutamakan sebaiknya tempat mengerjakan sunah rawatib, pindah bergeser sedikit dari tempat salat fardhu yang baru dikerjakan.
Keutamaan Salat Sunnah Rawatib
1. Ketenangan dunia dan akhirat
Dari Aisyah r.a bahwa Nabi SAW bersabda:" Dua raka'at fajar (salat sunah yang dikerjakan sebelum shubuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. " (HR Muslim)
Menurut beberapa penafsiran, makna dari hadits tersebut ialah ketenangan dan ketentraman. Allah akan memberi dua kali lipat kenikmatan bagi hamba yang mau beramal.
2. Dijauhkan dari Api Neraka
Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum Dhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka." (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits ini hasan shahih)
3. Mendapat Rahmat Allah
Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda: "Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang salat empat rakaat sebelum Ashar." (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan)
4. Jaminan Rumah di Surga
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada shalat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga..." (HR. At-Tarmidzi no. 414, An-Nasa'i no. 1794)
Itulah tata cara salat sunnah Rawatib sesuai syariat Islam dan rahasia keutamannya, yang perlu kita jadikan sebagai kebiasaan yang penuh berkah. Menjalankan seperti yang telah Nabi SAW ajarkan, akan membuat hati lebih tenang dan semangat beribadah. Semoga kita semua selalu dalam ridho-Nya.