Tata Cara Sujud Sahwi Sesuai Syariat Islam, Lengkap dengan Dasar Hukum dan Bacaannya
Tata cara sujud sahwi sesuai syariat terkadang masih belum bisa dilakukan. Tak sedikit masyarakat yang mengerti dengan benar tata cara sujud sahwi.
Tata cara sujud sahwi sesuai syariat terkadang masih belum bisa dilakukan. Tak sedikit masyarakat yang mengerti dengan benar tata cara sujud sahwi. Sujud sahwi sendiri dilakukan saat seseorang merasa ragu ataupun lupa dengan doa hingga gerakan salat.
Tahukah kalian, sujud Sahwi berasal dari bahasa Arab 'Sahwun' yang berarti lupa atau lalai. Secara istilah, sahwi merupakan terdapat sesuatu baik bacaan dalam salat atau gerakan yang terlupakan. Lantas bagaimana tata cara sujud Sahwi sesuai syariat Islam?
-
Bagaimana cara melakukan sujud sahwi? Sujud sahwi sama seperti dengan sujud dalam salat pada umumnya.
-
Gimana cara melakukan sujud sahwi? Sujud sahwi sama seperti dengan sujud dalam salat pada umumnya. Sujud sahwi dilakukan dua kali, dipisah dengan duduk sejenak. Disyariatkan untuk membaca takbir setiap kali turun sujud atau bangkit dari sujud. Membaca bacaan doa sujud sahwi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
-
Bagaimana cara melakukan Sujud Tilawah? Cara pelaksanaannya dengan melakukan sujud seperti dalam salat, yaitu dengan meletakkan dahi, hidung, telapak tangan, lutut, dan ujung kaki di atas lantai.
-
Bagaimana cara melakukan sujud tilawah? Berikut adalah tata cara sujud tilawah;Berniat akan sujud Tilawah. Dilanjutkan membaca takbir. Kemudian sujud satu kali. Sedangkan apabila sujud tilawah dilakukan dalam keadaan salat, maka setelah dibaca ayat sajdah, segera bertakbir tanpa mengangkat tangan untuk kemudian turun bersujud satu kali. Setelah itu, bangun dari sujud untuk berdiri lagi melanjutkan salatnya.
-
Kapan sujud sahwi dilakukan? Jika kesalahan terjadi sebelum salam, sujud sahwi dilakukan setelah tasyahud sebelum salam.
Baca juga: Bacaan Sholat 5 Waktu Beserta Niat Arti Hingga Rukunnya
Dasar Hukum Sujud Sahwi
Umat Islam mulai mengenal sujud Sahwi adalah saat Nabi Muhammad SAW menjadi imam salat Isya. Saat itu seorang sahabat Nabi SAW menanyakan perihal salat Isya yang hanya dua rakaat. Sahabat Nabi SAW ini pun merasa kebingungan. Rasulullah SAW lantas bertanya kepada seluruh jamaah, apakah baru salat Isya tadi dua rakaat, dan mereka menjawab benar.
Rasulullah SAW akhirnya mengajak para sahabatnya untuk berdiri dan menyempurnakan salat Isya yakni dengan menambah dua rakaat yang tertinggal. Tak hanya itu, Nabi SAW bersama para sahabat juga melakukan tambahan sujud dua kali usai salam. Peristiwa inilah yang menjadi awal mula Nabi SAW mengenalkan sujud Sahwi saat lupa jumlah rakaat salat.
Rasulullah SAW bersabda,
"Saya hanyalah manusia biasa. Saya bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah aku. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat sholat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikan sholatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi." (HR. Bukhari & Muslim).
Syarat Sujud Sahwi
Sebelum melakukan sujud Sahwi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat sujud Sahwi adalah sebagai berikut:
1. Kurang Jumlah Rakaat
Ketika kalian lupa dan jumlah rakaat kurang dari semestinya. Ada baiknya segera melengkapi kekurangan rakaat tersebut. Seperti dalam kisah sebelumnya, Nabi Muhammad SAW langsung menambah gerakan dua rakaat untuk menyempurnakannya. Kemudian ditutup juga dengan dua kali sujud sahwi usai salam.
2. Kelebihan Jumlah Rakaat
Kurangnya fokus dalam salat, ternyata mampu menimbulkan keraguan. Hingga akhirnya kalian bisa menambah jumlah rakaat tanpa disadari awalnya. Kalian bisa langsung melakukan sujud Sahwi setelah salam saat teringat dengan kelalaian tersebut.
©2020 Merdeka.com
3. Ragu dengan Doa, Gerakan, dan Jumlah Rakaat
Apabila kalian ragu telah menjalankan salah satu gerakan salat contohnya sujud sudah berapa kali. Saat mendapati kondisi tersebut, kalian bisa langsung melakukan sujud sahwi.
Ketika kalian ragu dengan jumlah rakaat dan dapat menentukan jumlah yang diyakini. Saat kalian ragu dengan jumlah rakaat dan tidak dapat menentukan secara pasti sudah mengerjakan berapa rakaat. Pilihlah jumlah yang paling sedikit, kemudian menambah rakaat untuk menyempurnakannya beserta sujud Sahwi.
4. Tasyahud Awal yang Terlewat
Saat kalian salat hingga melewatkan tasyahud awal karena lupa, terdapat 2 keadaan. Pertama, baru teringat usai berdiri sempurna pada rakaat berikutnya. Pada kasus ini, kalian tidak perlu turun untuk tasyahud awal, namun langsung saja melanjutkan salat hingga selesai. Selanjutnya barulah kalian melakukan sujud sahwi sebelum salam.
Kedua, baru teringat sebelum bangkit ke rakaat berikutnya. Pada kasus ini, sebaiknya kalian langsung duduk untuk tasyahud awal dan melanjutkan salat hingga selesai.
Bacaan Sujud Sahwi
Melansir dari liputan6.com, sebenarnya tidak ada doa khusus sujud sahwi di kitab manapun. Sehingga para ulama sepakat untuk membaca doa sesuai dengan bacaan ketika sujud.
Seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Qudamah rahimahullah,
"Hendaklah dia membaca di dalam sujud sahwi-nya, bacaan yang diucapkan di dalam sujud ketika salat, karena sujud sahwi merupakan sujud yang serupa dengan sujud salat". (Al-Mughni, 2:432433)
Adapun macam-macam bacaan doa sujud sebagai berikut:
1. SUBHAANA ROBBIYAL ALAA (tiga kali)
Artinya: Maha Suci Robb-ku yang Maha Tinggi (3 X )
2. SUBHAANA ROBBIYAL ALAA WA BIHAMDIH. (tiga kali)
Artinya: Maha Suci Robb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.
3. SUBHAA-NAKALLAHUMMA ROBBANAA WA BIHAMDIKA, ALLAHUMMAGHFIR-LII.
Artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, Wahai Rabb kami, dan dengan memuji-Mu, Ya Allah, berilah ampunan untukku.
Tata Cara Sujud Sahwi
Tata cara sujud sahwi sesuai dengan yang tertuang dalam sebuah hadis, serta kisah ketika Rasulullah SAW terlupa jumlah salat Isya kala itu.
"Lalu beliau salat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudian beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit". (HR. Bukhari no. 1229 dan Muslim no. 573)
©2020 Merdeka.com
Sedangkan pendapat sebagian besar ulama, sujud sahwi tidak perlu mengangkat tangan atau takbiratul ihrom. Cukup hanya dengan mengucapkan takbir. Landasannya adalah Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah yang mengatakan,
"Para ulama berselisih pendapat mengenai sujud sahwi sesudah salam apakah disyaratkan takbiratul ihram ataukah cukup dengan takbir untuk sujud? Mayoritas ulama mengatakan cukup dengan takbir untuk sujud".
Jika sebelum salam, tidak perlu melakukan tahiyatul kedua lagi.
Sujud Sahwi Sebelum atau Sesudah Salam
Sujud sahwi sebelum salam, dilakukan saat:
- Meninggalkan tasyahud awal. Layaknya dengan gerakan ini, itu berarti semua kasus meninggalkan wajib salat karena lupa.
- Ragu jumlah rakaat salat dan tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.
Sujud sahwi setelah salam, dilakukan untuk kondisi:
- Menambah jumlah rakaat salat.
- Menambah gerakan dalam salat.
Ragu bacaan atau gerakan salat, dan bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan. Para ulama telah sepakat, mengenai melakukan sujud sahwi baik sebelum maupun sesudah salam, sifatnya anjuran. Maksudnya jika melakukan sujud sahwi di salah satu waktu tersebut, salat tetap sah. Sesuai keterangan oleh al-Khithabi.
- Cara sujud sahwi sama seperti dengan sujud dalam salat pada umumnya.
- Sujud sahwi dilakukan dua kali, dipisah dengan duduk sejenak.
- Disyariatkan untuk membaca takbir setiap kali turun sujud atau bangkit dari sujud, layaknya gerakan salat.