Unik, Penjual Kopi & Gorengan di Tengah Sawah di Bayarnya Pakai Hasil Pertanian
Tak benar-benar hilang, ternyata sistem itu masih diberlakukan seorang pedagang di Ponorogo, Jawa Timur.
Sistem transaksi dengan tukar-menukar barang (barter) merupakan metode pembayaran yang sudah ada sejak dahulu kala dan sempat dilakukan di berbagai wilayah Indonesia. Sayangnya, kini metode tersebut sudah tergantikan dengan mata uang.
Tak benar-benar hilang, ternyata sistem itu masih diberlakukan seorang pedagang di Ponorogo, Jawa Timur. Hingga saat ini dia berdagang dengan melakukan metode pembayaran barter.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Sosoknya adalah penjual kopi dan gorengan bernama Pak Damin. Lalu seperti apa kisah unik selengkapnya? Simak ulasan berikut ini, Senin (27/3).
Berjualan Sejak Puluhan Tahun Lalu di Sawah
Pria yang akrab dikenal dengan nama Pak Damin, merupakan warga Ponorogo, Jawa Timur yang berprofesi sebagai penjual kopi dan gorengan di tengah sawah. Uniknya, sampai saat ini dia menjajakan dagangannya dari pikulan bukan dengan gerobak atau bahkan kedai mewah.
Seperti dijelaskan dalam video unggahan laman Youtube Kang Pardi, kekunoannya ini justru membuat Damin kerapkali menjadi sorotan, khususnya para penjual kopi. Banyak yang menyebut bahwa Damin adalah pelopor kopi nyeni. Diketahui, dia sudah berjualan kopi dan gorengan di tengah sawah itu sejak puluhan tahun yang lalu.
Youtube/Kang Pardi©2023 Merdeka.com
"Dari zaman kuno saya mas. Sudah banyak tahun, nah ini saja saya pakai gerobak kuno," tutur Damin dalam bahasa Jawa saat membagikan cerita dalam video.
Segelas Kopi Dibayar Pakai Hasil Pertanian
Damin menjajakan dagangan kopi dan gorengan di tengah sawah dengan menerima pembayaran dengan cara kuno. Damin masih memberdayakan sistem pembayaran barter yang sempat menjadi tradisi zaman dulu.
Damin mengatakan untuk menyeruput secangkir kopi dan menikmati gorengannya, para petani biasa membayar pakai hasil pertanian seperti gabah. Bahkan Damin juga mengatakan dirinya tidak pernah menentukan nominal berat padi yang diberikan.
Youtube/Kang Pardi©2023 Merdeka.com
"Ya tukerannya pakai gabah padi. Ya nilainya seikhlasnya saja," ungkap Damin sembari menyeruput kopi bersama para petani.
Bisa Dapatkan 1 Karung Padi
Kurang lebih Damin sudah menjalani profesinya tersebut selama 50 tahun. Menjajakan makanan dan minuman ke sawah, di mana para petani sedang memanen padi. Biasanya pembeli atau penikmat kopi yang dijajakan Damin ialah sekelompok petani yang mengerjakan sekotak sawah.
Dijelaskan dalam keterangan unggahan video, bahwa satu kotak sawah bisa dikerjakan oleh 4 hingga 8 orang petani. Usai mendapatkan kopi, biasanya mereka menukarnya dengan gabah sebagai upahnya.
Youtube/Kang Pardi©2023 Merdeka.com
"Pak Damin bisa mendapatkan 1 karung padi/gabah yang ditukar dengan minuman/jajanan selama 1-2 hari," pungkas keterangan dalam unggahan.
Video Lengkap
Sosok unik penjual kopi dan gorengan di tengah sawah yang masih menerima cara bayar dengan hasil pertanian itu terekam dalam sebuah video menarik.
Berikut adalah video selengkapnya yang bisa disaksikan.