Unsur Intrinsik Drama Lengkap dengan Penjelasan dan Ciri-cirinya
Unsur intrinsik drama yang perlu diketahui beserta penjelasannya
Unsur intrinsik drama merupakan unsur penting dalam sebuah karya. Dapat diartikan jika unsur intrinsik drama adalah bahan penyusun karya yang bersumber dari karya itu sendiri.
Jika salah satu unsurnya tidak terdapat dalam karya, maka itu tidak bisa disebut sebagai karya sastra. Drama sendiri merupakan jenis karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak.
-
Siapa sutradara film "Tendangan dari Langit"? Film Tendangan dari Langit mengusung drama remaja dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo.
-
Kenapa Hari Film Sedunia diperingati? Hari Film Sedunia bertujuan untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya dan kreativitas yang dihasilkan oleh industri film.
-
Kapan film "Bangsal Isolasi" tayang? Pada tanggal 25 Juli 2024, film BANGSAL ISOLASI yang disutradarai oleh Adhe Dharmastriya akan tayang di bioskop.
-
Film apa yang dibintangi oleh Indah Permatasari? Film horor terbaru yang dibintangi Indah berjudul Sakaratul Maut, membuat penasaran dengan aktingnya.
-
Kapan film Pareh diproduksi? Pareh merupakan salah satu film produksi Hindia Belanda pada tahun 1936 yang disutradarai oleh Albert Balink dan Mannus Franken dari Belanda.
-
Kapan Ratna Asmara resmi menjadi sutradara film pertama di Indonesia? Pada 1950, Direktur Perusahaan Film Perseroan Artis Indonesia (Persari) menunjuk Ratna sebagai sutradara film pertama mereka berjudul Sedap Malam.
Posisi drama sendiri sebenarnya setara dengan novel, cerpen, ataupun puisi. Hanya saja, ketika drama sudah dipentaskan makan menjadi bagian dari seni pertunjukan (performing arts).
Lalu, apa saja unsur intrinsik dalam drama itu sendiri? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari berbagai sumber, Rabu (22/6/2022):
Unsur Intrinsik Drama
Kata 'Drama' sebenarnya berasal dari bahasa Yunani, yakni 'draomai'. Kata tersebut memiliki arti beraksi, bertindak, berbuat, atau berlaku.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama merupakan komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan di atas panggung.
Sama seperti karya sastra pada umumnya, drama juga memiliki unsur intrinsik. Dengan adanya unsur tersebut, penampilan drama akan lebih bisa dinikmati oleh penonton. Apa saja unsur intrinsik dalam drama?
Tema
Tema adalah salah satu unsur paling penting dalam pementasan drama. Tanpa adanya tema, pementasan drama tidak akan menarik, sebab tokoh akan kesulitan memerankan watak atau karakter yang diperankan.
Bisa dibilang, tema adalah pikiran pokok yang menjadi dasar dari sebuah pementasan drama. Tema akan membantu penonton dalam menangkap atau memahami sajian pementasan tersebut.
Judul
Selain tema, judul juga merupakan komponen utama yang harus ada dalam sebuah pementasan drama. Melalui judul, penonton akan sedikit tahu tentang jalan cerita yang akan ditampilkan.
Judul dapat menunjukkan siapa tokoh utama dalam drama tersebut, alur cerita, dan sebagainya. Judul juga dapat menarik minat penonton untuk menyaksikan drama yang ditampilkan.
Alur atau Plot
Alur cerita merupakan komponen ketiga yang mendukung sebuah pementasan drama. Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian rupa dari tahapan-tahapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita. Tahapan-tahapan dalam alur meliputi :
- Tahapan awal, merupakan tahapan pengenalan tokoh- tokoh cerita serta perwatakan, latar, dan lain sebaginya.
- Pemunculan konflik, tahap selanjutnya penonton diajak pada pengenalan konflik. Konflik- konflik ini tentunya melibatkan semua pemain (tokoh). Dalam tahap ini pula penonton akan mengenal alur dari cerita yang dibuat.
- Komplikasi, merupakan tahap peningkatan konflik. Pada tahap ini, beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur cerita.
- Klimaks, merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Tahapan ini merupakan tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita.
- Resolusi, merupakan tahap yang menujukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal- awal cerita akan terungkap pada tahap ini.
- Akhir, pada tahap ini adalah bagian akhir dari cerita. Dalam tahap ini semua konfiks telah terpecahkan dan merupakan akhir dari cerita.
Latar atau Setting
Latar atau setting merupakan keterangan tempat, ruang, dan waktu dalam naskah drama. Tempat, ruang, waktu bisa disebut sebagai 3 dimensi setting dalam drama.
Setting tempat adalah tempat terjadinya cerita di dalam sebuah drama.
Setting tempat tidak dapat berdiri sendiri, dan berhubungan dengan latar ruang serta waktu. Adapun setting waktu merupakan waktu/zaman/periode terjadinya cerita. Sementara latar ruang merujuk kepada suasana pendukung cerita dalam drama.
Dialog
Dialog juga menjadi salah satu unsur intrinsik dalam drama. Dialog bisa terdiri satu tokoh dengan tokoh yang lain, bisa juga berupa dialog sendiri atau disebut sebagai monolog.
Bahasa yang digunakan dalam dialog juga komunikatif, serta mewakili karakter tokoh, baik itu watak secara psikologis atau fisiologis. Adanya dialog memberi penjelasan terkait jalannya cerita, biasanya juga disertai gaya atau mimik wajah.
Konflik
Konflik adalah pertentangan atau masalah yang terjadi pada suatu drama. Adanya konflik menjadi inti permasalahan yang ada dalam drama.
Konflik sebuah drama akan menambah ketertarikan para penonton. Bahkan sebaiknya mampu mengajak penonton seolah-olah larut dalamn merasakan pertikaian yang terjadi antar tokoh.
Bahasa
Bahasa merupakan kata-kata yang digunakan dalam percakapan cerita drama. Bahasa yang digunakan dalam sebuah drama memiliki kekhasan yang mengacu pada budaya, kehidupan sehari-hari, sosial budaya, serta pendidikan. Bahasa digunakan untuk menghidupkan cerita, agar cerita lebih komunikatif.
Perwatakan
Maksud dari perwatakan/penokohan ialah penggambaran sifat batin seorang tokoh yang disajikan di dalam suatu cerita. Perwatakan tokoh dalam drama tergambar melalui dialog, ekspresi, atau tingkah laku pemerannya.
Watak para tokoh dalam drama, setidaknya bisa digambarkan dalam 3 dimensi, yakni kondisi fisik, keadaan psikis, dan posisi secara sosiologis. Kondisi fisik terlihat dari jenis kelamin, ciri-ciri badan, dan sejenisnya.
Kemudian, dari aspek psikis, bisa terlihat pada emosi, ambisi dan lainnya. Secara sosiologis, kondisi tokoh bisa dilihat dari posisi di masyarakat, jabatan, kekayaan, ideologi dan semacamnya.
Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan cara yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita.
Sudut pandang adalah posisi dari mana pengarang bercerita apakah dia bertindak langsung dalam bercerita atau sebagai pengobservasi yang berdiri di luar cerita.
Sudut pandang bisa berupa: orang pertama (aku); orang ketiga (pencerita yang serba tahu); dan lain sebagainya.
Amanat
Dokumentasi Sanggar Ori Gunungkidul
Unsur intrinsik drama yang terakhir ialah amanat atau pesan pengarang terhadap pembaca atau penonton drama. Amanat ini lazimnya berupa pesan ide, ideologi, atau nilai-nilai luhur yang dapat diikuti atau menjadi teladan dari drama tersebut. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh dalam cerita drama.
(mdk/khu)