Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Dimulai, Orang Tua Wajib Ketahui Tanda KIPI
Beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua jika anak mengalami gejala KIPI usai vaksinasi.
Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun sudah dimulai sejak Selasa, (14/12) lalu. Jumlah sasaran vaksinasi sendiri mencapai angka 26,5 juta jiwa sesuai data sensus penduduk tahun 2020. Hal tersebut seperti disampaikan oleh Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, dalam acara sosialisasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun secara virtual.
"Kami harapkan hari Selasa (14/12) sudah dilakukan kick off di beberapa daerah yang akan kami tetapkan dan selanjutnya itu secara bertahap sampai tahun depan akan kita lakukan vaksinasi semua anak usia 6 sampai 11 tahun yang totalnya berdasarkan data itu ada 26,8 juta," katanya dikutip dari laman Kemenkes (16/12).
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Pelaksanaan vaksinasi untuk anak-anak ini akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70% dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60%. Hingga saat ini, sebanyak 8,8 juta jiwa yang tersebar di Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali diketahui sudah memenuhi kriteria tersebut.
Vaksin yang digunakan untuk anak-anak sementara ini adalah jenis Sinovac dan sudah memiliki Emergency Use Autorization (EUA). Penyuntikan vaksin dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili.
Sama seperti pada orang dewasa, vaksinasi anak juga diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari. Sebelum pelaksanaan vaksinasi, anak-anak juga harus mengikuti skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi.
Setelah mendapatkan vaksin, beberapa orang biasanya akan merasakan efek samping yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya akan merasakan demam, bengkak di wajah, muncul bercak merah di tubuh, nyeri sendi, dan lain sebagainya.
Kondisi ini dikenal dengan sebutan KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Melansir laman resmi covid19.go.id, KIPI merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, dan diduga berhubungan dengan imunisasi.
Kondisi tersebut merupakan hal yang normal terjadi usai vaksinasi. Sebab, tubuh orang akan merespon vaksin secara berbeda-beda tergantung kondisi masing-masing. Untuk itu, para orang tua wajib tahu dan memahami tentang gejala KIPI yang mungkin muncul pada anak usai vaksinasi.
Untuk itu, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua jika anak mengalami gejala KIPI usai vaksinasi dilansir dari laman resmi covid19.go.id:
1. Jangan Panik
Tenang dan jangan panik adalah kunci agar kita bisa tahu apa langkah yang harus diambil selanjutnya. Jika anak mengalami reaksi efek samping usai vaksinasi, cobalah untuk mengenali gejala yang ditimbulkan dan segera konsultasikan dengan tenaga medis terdekat.
2. Jika terjadi reaksi seperti nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan, kompres dengan air dingin pada tempat suntikan tersebut.
3. Jika demam, kompres/mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat.
4. Jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan.
5. Laporkan semua reaksi/keluhan yang terjadi setelah vaksinasi ke petugas kesehatan.
Waktu kemunculan keluhan vaksinasi sendiri juga berbeda tiap orangnya. Karena itu, untuk mengantisipasi KIPI yang cukup serius biasanya peserta diminta untuk tetap berada di tempat vaksin 15 menit setelah penyuntikan.
Meski terkadang muncul efek samping usai vaksin, bukan berarti vaksin berbahaya. Sebab, vaksinasi tetap harus dilakukan agar tubuh anak siap dan bisa mencegah virus Covid-19. Meski tidak menjamin 100% terbebas dari virus, namun vaksinasi bisa membuat gejala yang muncul menjadi lebih ringan.
Untuk itu, Pastikan anak-anak Anda yang berusia 6 sampai 11 tahun mendapatkan vaksin serta tetap awasi anak-anak Anda agar disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.
(mdk/khu)