Video Haru Gadis Cilik Palestina Bertanya Bagaimana Cara Hentikan Peperangan
Video gadis Palestina menangis melihat reruntuhan bangunan akibat serangan Israel.
Sebuah video merekam potret seorang gadis Palestina menangis dan bertanya bagaimana cara menghentikan perang ramai jadi perbincangan di media sosial.
Melansir dari cuitan di akun twitter @MiddleEastEye, gadis cilik tersebut terlihat menangis sambil melihat reruntuhan bangunan yang ada di sekitarnya. Berikut ulasannya:
-
Apa yang dilakukan tentara Israel terhadap tahanan Palestina? Dengan posisi tangan terikat dan tanpa busana, para tahanan tersebut diperdaya sebagai perisai hidup untuk masuk ke rumah dan terowongan hancur di Jalur Gaza.
-
Apa yang dirindukan Palestina dalam puisi ini? Negeri ini merindukan kedamaian yang tak tergoyahkan.
-
Bagaimana Israel merespon pengakuan negara Palestina? Sebagai tanggapan, Israel menarik duta besarnya untuk Irlandia, Norwegia, dan Spanyol. Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, melakukan tindakan provokatif dengan mengunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, menyatakan bahwa situs suci tersebut "hanya milik negara Israel."
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
-
Apa masalah utama yang memicu konflik Israel dan Palestina? Konflik Palestina dan Israel, hingga kini masih menjadi isu kemanusiaan yang belum berakhir. Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas. Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Bagaimana tanggapan Inggris terhadap konflik Israel-Palestina? Sejauh ini Inggris pun bersikap tengah dalam menyikapi konflik Israel-Palestina. Meski pembantaian di depan mata, Inggris justru tetap menjaga 'kemesraan' dengan Israel. Lewat pernyataan kantor PM Inggris pada Minggu (7/7), Starmer disebut telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata."Dia kemudian menegaskan kebutuhan yang jelas dan mendesak untuk gencatan senjata, pelepasan sandera, serta peningkatan segera volume bantuan kemanusiaan terhadap warga sipil," dikutip Anadolu Agency.Starmer juga mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu atas ucapan selamat yang diberikan kepadanya usai dilantik menjadi PM Inggris yang baru. Dirinya pun berharap bisa lebih memperdalam hubungan akrab antara Inggris dan Israel.
Konflik Israel-Palestina Kembali Memanas
Beberapa hari belakangan, konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel kembali memanas. Berawal dari bentrokan yang terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa pada Jumat (7/5) lalu, Israel disebutkan kembali meluncurkan serangan lewat udara.
Serangan itu dilakukan setelah Organisasi Islam Palestina (Hamas) menembakkan beberapa roket ke Israel, menyusul berakhirnya ultimatum kelompok yang menuntut Israel mundur dari kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem.
Hingga kemarin, Selasa (18/5) serangan masih terus mengoyak wilayah jalur Gaza, Palestina. Ratusan orang pun dilaporkan tewas akibat serangan-serangan tersebut.
Instagram @eye.on.palestine ©2021 Merdeka.com
Gadis Cilik Palestina Menangis
Twitter/@MiddleEastEye ©2021 Merdeka.com
Di tengah konflik yang terjadi, sebuah video gadis berusia 10 tahun asal Palestina viral di media sosial. Gadis cilik bernama Nadine Abdel-Taif itu berlinang air mata saat berbicara tentang keadaan warga Palestina yang harus terus menerus mengalami kejadian serupa.
"Saya selalu sakit. Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya 10 tahun. Apa yang harus saya lakukan? Perbaiki? Saya baru 10 tahun. Saya bahkan tidak bisa menghadapi ini lagi," kata gadis tersebut sambil menunjuk puing-puing bangunan.
Sambil menangis Nadine juga bertanya bagaimana cara untuk menghentikan peperangan dan menyelamatkan warga Palestina.
"Saya takut. Saya akan melakukan apa saja untuk orang-orang saya. Tapi saya tidak tahu harus berbuat apa," kata Nadine.
Video
Dalam video yang beredar, sebagai seorang anak-anak Nadine menanyakan mengapa dirinya dan rakyat Palestina harus mengalami ini semua. Ia menyebut, jika hal tersebut tidaklah adil baginya dan anak-anak Palestina lain.
Twitter/@MiddleEastEye ©2021 Merdeka.com
"Ketika saya melihat semua ini, saya benar-benar menangis setiap hari. Saya bertanya pada diriku sendiri, mengapa kita (Palestina) pantas menerima semua ini?" kata Nadine.
"Kalian melihat anak-anak di sekitarku? Mereka hanyalah anak-anak, mengapa kalian mengirim misil (roket) kepada mereka dan membunuh mereka. Ini tidak adil, ini tidak adil," pungkasnya.
Setelah videonya viral, banyak warganet pun ikut terharu dengan apa yang diungkapkan oleh seorang bocah berusia 10 tahun tersebut.
"I don't know what to do."
— Middle East Eye (@MiddleEastEye) May 15, 2021
A 10-year-old Palestinian girl breaks down while talking to MEE after Israeli air strikes destroyed her neighbour's house, killing 8 children and 2 women#Gaza #Palestine #Israel pic.twitter.com/PWXsS032F5