Peluru Israel Menancap di Lehernya, Anak Palestina di Gaza ini Ngotot Mau Salat Magrib saat Dibawa ke RS
Berikut potret anak Palestina di Gaza ngotot mau salat Magrib meski peluru Israel menancap di leher saat dibawa ke rumah sakit.
Tentara Israel hingga kini masih terus meluncurkan serangan demi serangan di Gaza, Palestina. Akibat dari serangan tersebut, warga sipil Gaza pun terus menjadi korbannya. Bahkan tidak terkecuali anak-anak dan wanita.
Seperti anak Palestina satu ini yang terkena peluru dari tentara Israel. Mirisnya, peluru tersebut menancap di lehernya. Meski begitu, Ia tetap taat beribadah kepada Allah SWT.
Ia tetap ngotot ingin salat Magrib saat dibawa ke rumah sakit dalam keadaan terluka. Lantas bagaimana potret anak Palestina di Gaza mau ngotot salat Magrib meski peluru Israel menancap di leher saat dibawa ke rumah sakit tersebut?
Melansir dari akun Instagram handsfoundation.idn, Kamis (10/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
Tetap Ngotot Mau Salat Magrib
Sebuah video yang memperlihatkan seorang anak Palestina tengah digotong di rumah sakit Al-Awda, viral di media sosial. Bagaimana tidak, sepanjang jalan menuju ruang tindakan, Ia berkali-kali meminta untuk menunaikan salat Magrib dahulu.
Kondisi anak Palestina ini sebenarnya sedang tidak baik-baik saja. Ia terkena peluru tentara Israel. Mirisnya, peluru tersebut bersarang di lehernya.
"Aku mau salat! Aku hidup, aku hidup! Ini pelurunya di leherku, dan aku mau salat Magrib!," ujarnya dengan tegas.
"Aku mau salat Magrib, aku mau berwudhu. Aku mau salat Magrib. Dengarkan! Aku mau salat Magrib! Aku mau salat Magrib!," lanjutnya.
Tidak Ingin Ketinggalan Salat Kembali
Anak Palestina ini mengatakan tidak mau lagi ketinggalan waktu salat. Ia rupanya sempat ketinggalan salat Ashar. Ia pun tidak ingin ketinggalan salat Magrib. Terlebih jam waktu salat Magrib yang terbilang cukup pendek.
"Aku sudah ketinggalan salat Ashar dan sekarang bakal ketinggalan salat Magrib!," ungkap anak Palestina ini di atas tempat tidur di rumah sakit.
"Tunggu sebentar saja," ujar tenaga medis di sana.
Para tenaga medis ini pun tetap berusaha untuk mengobati luka tembak anak tersebut. Akan tetapi, berkali-kali pula anak tersebut tetap ingin menunaikan salat Magrib terlebih dahulu.
"Aku mau salat Magrib! Aku mau salat Magrib! Lihat ini lihat," ujarnya sembari menunjukkan peluru yang tertancap di lehernya.
"Serius aku mau salat Magrib," lanjutnya.
Diizinkan Salat Magrib
Karena kegigihan anak Palestina tersebut, para tenaga medis pun langsung mengizinnya untuk menunaikan salat. Mereka juga memberikan pengertian kepada anak tersebut untuk tidak perlu berwudhu terlebih dahulu. Sebab, melihat kondisi anak tersebut yang juga ikut terancam.
"Iya, silakan lanjutkan dan salatlah saja. (salat di mana pun kamu berada)," kata tenaga medis ini.
"Tapi aku belum berwudhu," kata pemuda ini.
"Anggap saja kamu sudah dalam keadaan berwudhu (karena kondisimu)," balas tenaga medis ini.
Mendengar hal itu, anak Palestina ini langsung bersiap-siap untuk salat. Padahal, Ia saat itu masih dalam keadaan terluka. Bahkan nyawanya pun ikut terancam, mengingat peluru masih bersarang di lehernya.