Video Polisi Militer Perlihatkan 14 Moge Diamankan Pasca-Pengeroyokan Anggota TNI
Dalam sebuah video, Polisi Militer tampak memperlihatkan sekitar 14 motor gede (Moge) yang telah terpakir di Polres Bukittinggi.
Kepolisian Resort (Polres) Kota Bukittinggi telah menetapkan dua pengendara rombongan Motor Gede (Moge) Harley Davidson asal Bandung sebagai tersangka. Penetapan akibat pengeroyokan terhadap dua pemotor yang diketahui anggota TNI.
Setelah menjalankan pemeriksaan, pihak kepolisian juga telah mengamankan sejumlah motor. Dalam video berdurasi beberapa detik ini, seorang Polisi Militer tampak memperlihatkan 14 motor gede (Moge) yang telah terpakir di Polres Bukittinggi.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
Melansir dari akun Instagram pasukan_tempur_, Minggu (1/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
14 Moge Diamankan
Ada 14 motor gede (Moge) telah diamankan di Polres Bukittinggi. Ini merupakan buntut dari aksi pengeroyokan terhadap dua anggota TNI oleh pengendara Moge asal Bandung, Jawa Barat. Melalui sebuah video berdurasi beberapa detik, seorang anggota Polisi Militer tampak memperlihatkan 14 moge yang sudah diamankan.
Instagram @pasukan_tempur_ ©2020 Merdeka.com
"Assalamualaikum Wr. Wb, Selamat malan Ndan, izin. Motor Moge (Motor Gude) jumlahnya semuanya 14. Jadi semua jumlahnya 14 , Ndan," jelas anggota Polisi Militer dalam video tersebut.
Ditetapkan Sebagai tersangka
Sejumlah orang dalam rombongan Harley Owners Group (HOG) Siliwangi Bandung Siliwangi Bandung Chapter (SBC) terlibat pengeroyokan terhadap dua anggota TNI. Peristiwa itu terjadi di sela kegiatan konvoi di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar). Terkait peristiwa itu, dua orang dari rombongan Moge telah ditetapkan sebagai tersangka.
AKBP Dody Prawiranegara juga mengatakan, kedua tersangka dikenakan Pasal 170 KUHP terkait dugaan pengeroyokan. Akibatnya, dua tersangka telah ditahan di Rutan Polres Bukittinggi guna menjalani penyelidikan lebih lanjut.
"Keduanya sementara sudah kami tahan. Saat ini, kedua tersangka sudah ditahan di Rutan Polres Bukittinggi untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Kapolres kepada merdeka.com, Sabtu (31/10).
Permintaan Maaf dari Humas HOG SBC
Humas HOG SBC, Epriyanto membenarkan adanya peristiwa pengeroyokan tersebut. Atas nama organisasi, Epriyanto memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas terjadinya kegaduhan peristiwa tersebut.
"Kami atas nama HoG SBC, memohon maaf kepada seluruh korban pemukulan yang dilakukan oleh anggota HOG SBC. Kami memohon maaf kepada pihak seluruh anggota TNI khususnya Kodim (setempat) dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat khususnya Kabupaten Bukit Tinggi," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (31/10).
©2020 Instagram infokomando
HOG SBC juga berkomitmen untuk menghormati proses hukum yang berlaku. Khususnya terkait dua anggotanya yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Bukittinggi. Agenda yang seharusnya sampai 8 November ini pun terpaksa dibatalkan di tengah jalan. Semua anggota dikatakan telah kembali ke Bandung dengan pesawat terbang. Sementara, motor gede (Moge) akan diantarkan menggunakan jasa towing.
"Untuk agenda, kami menghormati proses hukum, menghormati korban, kita memutuskan balik ke Bandung. Karena situasinya ini bisa memancing kemarahan publik. Secara prinsip kita akan minta pihak terkait TNI/Polri untuk pengamanan, menuju bandara atau pengamanan kendaraan di Bandung. 100 persen kita pastikan (anggota pulang dengan) pesawat," jelas Epri.
Klaim Sudah Berdamai
Epriyanto, Humas HOG SBC juga telah memastikan antara anggotanya dengan korban anggota TNI telah menyepakati perdamaian. Kedua belah pihak telah menyadari adanya kesalahpahaman yang terjadi saat berada di jalanan.
"Terkait peristiwa, sudah melakukan musyawarah perdamaian antara kedua belah pihak. Kembali lagi, perkara hukum proses tetap dijalankan. Korban melakukan pelaporan. Polisi sudah menetapkan dua tersangka. Kami akan hormati proses hukum. Kami tekankan bahwa kami selaku organisasi, kita tidak menyetujui sikap arogan. Tidak pernah ada perintah atau apapun. Murni emosional perorangan dan tidak ada sangkut paut atau cerminan dengan organisasi. Mungkin setelah proses hukum selesai, nanti (akan ada) sanksi terkait kedisiplinan," tutup Epri.
Para Pelaku Meminta Maaf
Tak hanya itu, para pelaku pengeroyokan juga meminta maaf kepada korban yang merupakan anggota TNI. Dalam sebuah video yang diambil di Polres Bukittinggi, para pelaku bersama-sama mengatakan meminta maaf kepada korban.
Instagram @pasukan_tempur_ ©2020 Merdeka.com
"Kami dari Harley Owners Group meminta maaf kepada prajurit Kodim 0304, Pangdam dan seluruh prajurit TNI atas pengeroyokan kepada anggota TNI di Bukittinggi," kata para pelaku secara bersama-sama di depan Polres Bukittinggi.
(mdk/tan)