10 Provinsi dengan Jumlah Pengangguran Paling Banyak se-Indonesia
BPS mencatat per Februari 2023 terdapat 211,59 juta orang penduduk usia kerja (penduduk yang berusia 15 tahun ke atas). Angka tersebut meningkat 3,05 juta orang.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2023 turun menjadi 5,45 persen atau tinggal 7,99 juta orang. Angka ini lebih baik dari posisi Februari 2022 yang jumlahnya mencapai 8,4 juta orang atau sekitar 5,823 persen.
"Kondisi ini dibandingkan tahun lalu di Februari 2022 sebesar 5,83 persen dan di Februari 2023 ini turun menjadi 5,45 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, BPS, Moh. Edy Mahmud di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Jumat (5/5).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Di mana PPS berkedudukan? PPS dibentuk untuk menyelenggarakan Pemilu di kelurahan atau desa. Oleh karena itu, PPS berkedudukan di kelurahan atau desa.
-
Kapan Perang Badar terjadi? Perang Badar adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menunjukkan kekuatan dan keimanan kaum Muslimin di bawah pimpinan Nabi Muhammad SAW. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan 2 H atau 13 Maret 624 M, ketika pasukan Muslimin yang berjumlah 313 orang menghadapi pasukan Quraisy dari Makkah yang berjumlah 1.000 orang.
Berikut 10 provinsi yang termasuk TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) di atas nasional, yakni provinsi Aceh, provinsi Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Papua Barat, Maluku, dan Kepulauan Riau.
BPS mencatat per Februari 2023 terdapat 211,59 juta orang penduduk usia kerja (penduduk yang berusia 15 tahun ke atas). Angka tersebut meningkat 3,05 juta orang.
Dari 211,59 juta orang tersebut, 146,62 juta orang termasuk dalam jumlah angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2023, naik 2,61 juta orang dibanding Februari 2022.
"Sementara sisanya 64,97 juta orang bukan termasuk kategori angkatan kerja, yaitu mereka-mereka yang masih sekolah, mengurus rumah tangga dan kegiatan lainnya," kata Edy.
7,99 Juta Orang Menganggur
Edy menjelaskan, dari 146,62 juta orang itu tidak semuanya terserap di pasar kerja lainnya, yakni 7,99 juta orang pengangguran, sementara yang termasuk dalam Penduduk yang bekerja sebanyak 138,63 juta orang, naik sebanyak 3,02 juta orang dari Februari 2022.
"Artinya penduduk yang bekerja pada posisi Februari 2023 sebesar 138,63 juta orang dan yang masih menganggur 7,99 juta orang," kata Edy.
Dilihat dari perubahan Februari 2022 ke Februari 2023 maka penduduk yang bekerja itu meningkat 3,02 juta orang, sementara yang menganggur berkurang sebesar 0,41 juta orang atau turun sebesar 4,88 persen.
"Dengan demikian jumlah penduduk yang bekerja mencapai 138,63 juta orang atau naik 3,02 juta orang atau 2,23 persen dibandingkan bulan Februari tahun 2022," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)