12 Stratup di Dunia Alami Kegagalan di 2018, Ini Sebabnya
Jumlah startup di dunia terus berkembang seiring dengan majunya teknologi. Meski demikian, tak sedikit pula startup yang harus gulung tikar. Pada 2018 terhitung sudah ada 12 startup dunia yang berakhir gagal meski terakumulasi memiliki investasi USD 1,4 miliar atau sekitar Rp 20,72 triliun.
Jumlah startup di dunia terus berkembang seiring dengan majunya teknologi. Meski demikian, tak sedikit pula startup yang harus gulung tikar seperti yang diramalkan Fortune beberapa tahun silam, bahwa9 dari 10 startup di dunia akan gagal.
Mengutip Business Insiders, Senin (12/11), pada 2018 terhitung sudah ada 12 startup dunia yang berakhir gagal meski terakumulasi memiliki investasi USD 1,4 miliar atau sekitar Rp 20,72 triliun.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
Salah satu startup terbesar yang mengalami kegagalan pada tahun ini adalah Theranos. Didirikan Elizabeth Holmes pada 2003, perusahaan ini didaulat membawa revolusi ke dunia medis lewat bermacam tes laboratorium hanya dengan setitik darah pasien.
Sesuai budaya startup, cerita inspiratif pun hadir mengelilingi Theranos. Dimulai dari kisah inspiratif si pendiri yang takut jarum suntik, sampai penampilannya yang meniru Steve Jobs. Sebagai pelengkap, Holmes juga masuk daftar miliarder termuda di dunia dan pernah hadir di TED Talk untuk berbagi motivasi.
Investasi sebesar USD 910 juta berhasil dikumpulkan Theranos, dan perusahaan sempat mencapai valuasi USD 9 miliar.
Sampai akhirnya, pada 16 Oktober 2015, The Wall Street Journal memuat cerita dari seorang karyawan tentang kinerja Theranos yang tak sesuai kenyataan. Saat ini, Holmes digugat atas kasus penipuan.
Di samping kasus Theranos, apa sebab startup bisa gagal? Kembali merujuk Fortune, menurut polling yang dilakukan di antara pendiri startup, penyebab terbesar gagalnya startup adalah jasa atau produknya tak dibutuhkan pasar (42 persen).
Setelahnya, yang termasuk 10 besar penyebab kegagalan startup adalah kehabisan dana (29 persen), tidak memiliki tim yang tepat (23 persen), kalah kompetisi (19 persen), masalah harga (18 persen), produk yang buruk (17 persen), butuh/kurang model bisnis (17 persen), pemasaran buruk (14 persen), mengabaikan pelanggan (14 persen), dan salah waktu (13 persen).
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Buntut panjang pinjam uang online, mudah namun bikin trauma
Startup Honest Mining tawarkan cara 'menambang' lebih murah dan mudah
Nodeflux, startup face recognition karya anak bangsa, raih penghargaan nasional
LINE kucurkan investasi ke perusahaan teknologi ini
2x Lebih mantul dari aplikasi lain, Accurate Lite hadir di Indocomtech 2018