17 Galangan Kapal Siap Layani Perawatan dan Perbaikan Kapal Pertamina
Ketua Klaster Industri Manufaktur yang juga sebagai Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Fajar Harry Sampurno menyampaikan bahwa ada 17 galangan kapal (shipyard) yang bisa digunakan jika kapal-kapal milik Pertamina membutuhkan jasa perawatan atau perbaikan.
PT Pertamina melakukan Penandatanganan Perjanjian Potensi Kerjasama dengan Perusahaan Galangan Kapal Nasional BUMN yang tergabung dalam KIM (Klaster Industri Manufaktur), dalam rangka pembangunan dan pemeliharaan atau perawatan kapal milik Pertamina.
Ketua Klaster Industri Manufaktur yang juga sebagai Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Fajar Harry Sampurno menyampaikan bahwa ada 17 galangan kapal (shipyard) yang bisa digunakan jika kapal-kapal milik Pertamina membutuhkan jasa perawatan atau perbaikan.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Dimana Pertamina menyelenggarakan Workshop Influencer BUMN? Program yang dilakukan di 8 kota di Indonesia ini, diikuti para pegawai BUMN dari berbagai perusahaan, khususnya para influencer atau penggiat media sosial milenial dan generation-Z.
-
Kapan Pertamina merayakan HUT ke-66? HUT Ke-66: Pertamina Lakukan Tiga Strategi Rencana Jangka Panjang PT Pertamina (Persero) menggelar kegiatan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66, di Grha Pertamina, Jakarta (11/12/2023).
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
"Nah sekarang dengan 17 shipyard, ini kita harapkan juga nanti di Sorong. Jadi semua 17 shipyard dari Sabang sampai dengan Sorong bisa melayani untuk Pertamina dan tentunya untuk BUMN lain," kata Fajar, Selasa (14/7).
Sementara itu, Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono mengatakan, pihaknya akan menambah 48 kapal untuk tingkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Dengan adanya penambahan ini, maka kapal yang saat ini sudah dimiliki oleh Pertamina, jumlahnya setara 30 persen dari total kebutuhan kapal Pertamina.
"Rencananya nanti ke depan di shipping ini akan membangun 48 kapal. Kebutuhan Pertamina sekarang itu kira-kira 270 kapal. Jadi dengan 48 tambahan, 25-30 persen," kata Mulyono.
Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, M Haryo Yunianto menjelaskan, pengadaan kapal yang dimaksudkan dalam perjanjian ini untuk mengoptimalkan TKDN. Sehingga, nantinya akan ada tim di subholding yang akan melakukan monitoring terhadap pelaksanaan pola pengadaan.
"Jadi kami tentu akan selalu menyiapkan perangkat-perangkat dan mekanisme supaya cita-cita meningkatkan dan mempertahankan persentase TKDN kedepannya itu terjaga," kata Haryo.
Sementara untuk perkapalan, Haryo menyebutkan dua skema pengadaan yang bisa dilakukan. Pertama, dengan melakukan pengadaan langsung. Atau, kedua, dengan melibatkan pihak lain untuk efisiensi.
"Kemudian untuk di perkapalan khususnya, dari sisi pola pendanaan bisa kita lakukan dengan cara melakukan pengadaannya. Yang kedua ada juga mekanisme yang sedang kami kaji untuk melakukan kerjasama dengan pihak lain, supaya mempercepat proses yang akan kita lakukan," tandas dia.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Optimalkan TKDN, Pertamina Diminta Gunakan Bahan Baku dari Krakatau Steel
Pertamina Gandeng 3 BUMN Galangan untuk Perawatan Kapal
Wamen BUMN: Penggunaan Bahan Baku Pertamina Jadi Perhatian Menko Luhut
Efisiensi Biaya Operasional, Garuda Indonesia Bakal Tawarkan Pensiun Dini ke Karyawan
Garuda Indonesia Minta Dana Talangan Rp 8,5 Triliun Cair Tahun Ini
Bos Bulog Soal Krisis Pangan: Tak Usah Khawatir, Kita Sekarang Masih Panen