17 Hari pencarian AirAsia habiskan 3,5 juta liter bahan bakar
Khusus penggunaan dari Basarnas rinciannya sebanyak 2,2 juta liter Solar, 179.100 liter Avtur dan 3.000 liter Premium.
Badan SAR Nasional (Basarnas) melaporkan selama 17 hari pelaksanaan operasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 telah menghabiskan 3,5 juta liter bahan bakar. Bahan bakar ini berasal dari pembelian oleh Basarnas sendiri dan bantuan dari berbagai pihak.
Kepala Basarnas, Bambang Sulistyo mengatakan anggaran penggunaan BBM tersebut berasal dari anggaran internal institusinya. Rinciannya ialah sebanyak 2,2 juta liter Solar, 179.100 liter Avtur dan 3.000 liter Premium. Basarnas juga mendapat bantuan bahan bakar dari SKK Migas dan beberapa perusahaan migas.
"Kami dapatkan bantuan dari SKK migas, plus perusahaan di bawah binaan SKK migas, bahan bakar, jumlahnya ada total 3.500 Kilo Liter (KL) atau 3,5 juta liter, itu sudah diserahkan ke kami, saya tandatangani," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/1).
Sayangnya, Bambang belum dapat merinci anggaran keseluruhan yang selama pencarian korban AirAsia. Bambang hanya mengaku akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan operasi pencarian QZ8501, mulai dari anggaran yang digunakan hingga alokasi pendanaan yang sudah digunakan.
"Prisnip kami yang dioperasi, bantuan itu yang kami pertanggung jawabkan, nanti saya akan transparan, baik pengunaan anggaran atau BBM, nanti akan kita sampaikan pada waktunya, saya berharap dengan cara itu upaya lebih akuntabilitas," jelas dia.
Dia melanjutkan, Basarnas berencana akan mengakhiri operasi pokok pencarian AirAsia di Selat Karimata dalam waktu tiga hingga empat hari ke depan. Meski operasi pokok dihentikan, rencananya Basarnas akan melanjutkannya dengan mengubah pola pencarian menjadi operasi harian baik oleh Basarnas atau TNI.
Baca juga:
Alasan fokus ke AirAsia, Jonan bantah kabur dari rapat DPR
KNKT punya waktu 12 bulan teliti black box AirAsia QZ8501
Serpihan pesawat AirAsia diserahkan KNKT di Pelabuhan Semarang
Proses kremasi Susan, korban AirAsia di Malang diwarnai tangis
Usut tragedi AirAsia QZ8501, Komisi V DPR bentuk Pansus
Basarnas deteksi lokasi badan pesawat AirAsia
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.