20 Investor China minat investasi program infrastruktur RI
Selama ini, rombongan dari perusahaan asal negeri tirai bambu sudah menginvestasikan USD 100 juta sejak 2011.
Delegasi kunjungan Perusahaan asal Provinsi Jiangsu, China tengah mencari peluang investasi di Indonesia. Terdapat, 20 investor asal China bakal mengincar investasi pada sektor infrastruktur di wilayah Indonesia.
Delegasi kunjungan tersebut, kunjungan seri pengenalan investasi di ASEAN termasuk Indonesia, Singapura, dan Malaysia yang masih dalam tahapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
-
Apa yang akan dilarang oleh AS untuk investasi ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Kapan Tiongkok menjadi investor kedua terbesar di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
-
Bagaimana Indonesia mendorong investasi dalam CCS? MOU antara pemerintah Indonesia dan ExxonMobil baru-baru ini mencakup investasi 15 miliar USD dalam industri bebas emisi CO2.
Chairman RSM Indonesia Amir Abadi Jusuf mengatakan investor asal China semakin berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Selama ini, rombongan dari perusahaan asal negeri tirai bambu sudah menginvestasikan USD 100 juta sejak 2011 pada sektor manufakturing di Indonesia.
"Mereka tak segan untuk datang ke RSM Indonesia untuk berdiskusi mengenai Doing Business di Indonesia, sektor-sektor investasi yang prospektif untuk mereka investasikan, dan mempelajari peta industri perbankan nasional. Nantinya kita bakal arahkan pada investasi langsung. Jadi ada ketertarikan mereka dengan beberapa investasi di sektor manufaktur dan infrastruktur terutama," ujar Amir di Kantornya, Jakarta, Senin (13/6).
Sampai sejauh ini para investor masih menunggu penerapan kebijakan pemerintah dalam program-program prioritas sektor infrastruktur. Serta adanya relaksasi pada kewajiban pajak yang rendah.
"Soal pajak mereka sangat antusias pada negara Singapura, dia sangat nyaman dengan level itu," kata Amir.
Menurut Amir, para investor masih menggali potensi dan perlu proses di internalnya. Kemungkinan keputusan rencana investasi ini pun tidak bisa dilakukan tahun ini, karena prosesnya masih panjang.
"Masih menunggu mereka mau berminat pada investasi apa, karena ini masih rangkaian bersama kerjasama bisnis ke bisnis. Ini ada sebuah perusahaan daerah provinsi ada dari swastanya juga. Mereka pada dasarnya antusias sekali, Indonesia masih jadi promadona," jelas dia.
Delegasi terdiri atas unsur pimpinan pemerintah daerah, seperti dari Division of Outward Investment and Economic Cooperation dari Department of Commerce, Division of Foreign Investment Administration, Economic Development Bureau, People Goverment Office. Delegasi juga terdiri dari pimpinan perusahaan-perusahaan seperti dari Jiangsu Xinoin Steel Co Ltd, Liyang Jinkun Forging & Machining Co Ltd, Jiangsu Donghai Chunbao Crystal Trading Company, Taizhou New Times Real Estate Development Company, Jiangsu Kinson Conduit Industry Co Ltd, China Nuclear Industry HuaXing Construction Co Ltd, dan lain sebagainya.
Jiangsu juga merupakan provinsi dengan pertumbuhan PDB kedua tertinggi, setelah Guangdong serta provinsi yang menerima penanaman modal asing terbesar di Tiongkok sejak 2006 dengan niIai PDB pada 2014 mencapai lebih dari USD 1 triliun. Manufaktur dan jasa menjadi motor utama yang berkontribusi terhadap PDB dengan porsi 50 persen dan 40 persen.
Director Division of Foreign Investment Administration, Department of Commerce, Provinsi Jiangsu Yi Honghui menyatakan pihaknya akan terus menggali informasi peluang bisnis di Indonesia sebelum memutuskan untuk investasi. Dia berharap ada kerjasama pemerintah anatara Jiangsu dang Indonesia, agar rencana investasi bisa berjalan mulus.
"Semoga kerja sama dapat segera terjalin antara Pemerintah Jiangsu dengan Pemerintah di Indonesia," kata Yi.
(mdk/sau)