2015, jumlah perusahaan melantai di bursa saham menurun
Namun, nilai emisi saham meningkat hingga 35,78 persen.
Pelemahan ekonomi global mempengaruhi kinerja pasar modal Indonesia. Tercatat, hanya ada 15 perusahaan melantai di bursa sepanjang tahun ini. Menurun ketimbang tahun lalu yang mencatat 20 emiten baru.
Namun, nilai emisi saham meningkat hingga 35,78 persen. Dari Rp 8,3 triliun pada 2014 menjadi Rp 11,27 triliun tahun ini.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
"Kami berhasil menambah 15 jumlah emiten saham baru dan 3 emiten obligasi baru. Selain itu, jumlah investor tahun ini meningkat cukup tinggi, yaitu sebanyak 69.359 investor atau naik 19 persen," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad di kantornya, Jakarta, Rabu (30/12).
Muliaman menambahkan, pasar modal Indonesia telah berhasil memobilisasi dana melalui Initial Public Offering (IPO) atau penerbitan saham perdana sebesar Rp 11,3 triliun.
Adapun mobilisasi dana dari rights issue sebesar Rp 42,3 triliun, obligasi pemerintah sebesar Rp 345,6 triliun dan USD 500 juta, dan obligasi korporasi Rp 62,4 triliun.
Data OJK pun menunjukkan jumlah emiten melakukan rights issue turun menjadi 19 perusahaan dari sebelumnya 21 perusahaan. Namun, nilainya justru meningkat 6,25 persen dari Rp 39,76 triliun menjadi Rp 42,25 triliun di 2015.
Sepanjang tahun ini terdapat 48 penawaran umum obligasi yang dilakukan 37 emiten. Tiga di antaranya emiten baru.
Namun, nilai dana yang dihimpun justru meningkat hingga 32,44 persen dari Rp 48,64 triliun menjadi Rp 64,42 triliun.
(mdk/yud)